11. Tentang Waktu dan Pulang

907 97 5
                                    

Happy reading 💗😁

Maaf klo ada typo ya teman teman 🙏🏻

.
.







Sebelum maju lebih jauh, bisakah kau pulang sebentar? Kembali melihat kebelakang sana.

Melihat kembali masa lalu mu yang kau buang.

Melihat kembali hal yang hampir kau lupakan.

4 Agustus 2013

Terimakasih atas sarannya, dokter"

"Terimakasih kembali. Saya senang jika bisa membantu anda."

Wanita paruh baya itu tersenyum senang. Dia bangkit dari kursi dihadapannya, diikuti pula olehnya.

"Sekali lagi saya ucapkan terimakasih, dokter Kim"

Ia hanya membalas dengan senyuman. Tak banyak kata kata yang perlu ia ucapkan seharian ini. Wanita tadi pun keluar dari ruangannya.

Pintu ruangannya tertutup. Kembali menyisakan keheningan di ruangan yang cukup luas untuk 1 orang dokter. Tidak ada siapapun selain dirinya.

Ia melepas jas putih yang 5 jam melekat di tubuhnya. Meletakkannya di kursi kecil yang tak jauh darisana. Masa bodoh apabila tidak tertata rapi, lagipula ia akan memakainya nanti....jika ada pasien selanjutnya. Sejauh ini ia belum mendapatkan pasien lagi.

Ia kembali duduk. Mengangkat cangkir dengan lukisan alam yang indah disana. Ia menyeruput kopi yang sudah dingin. Sebelumnya hangat, namun ia terlalu sibuk dengan segala catatan hariannya, membuat kopi itu terabaikan.

Menikmati sedikit, ia pun puas. Kembali meletakkan cangkir itu pada tempatnya.

Ia bersandar pada kursinya, ia menghembuskan nafas pelan. Kalau boleh jujur, ia merindukan satu pasien spesial nya. Sudah hampir setengah tahun ia tak mendapat kunjungan darinya.

Kira kira kapan ya dia akan kembali? Batinnya.

Memejamkan matanya sebentar. Ia menghirup dalam dalam oksigen yang menyelimuti ruangannya.

Tok tok

"Masuklah"

"Annyeong hyung!" Terdengar suara sapaan lembut dan penuh semangat dari arah pintu membuat rasa lelah nya menghilang. Matanya kembali terbuka, melihat siapa yang datang.

"Annyeong. Lama tidak bertemu heumm" ia menegakkan posisi badannya. Memperbaiki pula cara duduknya.

Anak laki laki di pintu itu masuk dan menutup kembali pintunya.

Dia duduk dihadapannya. Tersenyum ramah, sangat ramah. Sampai pipi anak itu menjadi sasaran tangannya sendiri.

"Hyung!! Sakit..." eluh anak itu diperlakukan seperti boneka yang seenaknya dipegang pegang.

"Mianhae~"

Lalu anak itu tertawa lucu. Jika saja boleh, ia akan menculik anak itu segera. Menyembunyikan agar tidak ada orang yang tahu bahwa ada anak selucu ini. Apa keluarga nya tidak diabetes dengan tingkah gemas anak ini?

"Eum baiklah, jadi ada keluhan lain?" Pria 27 tahun bermarga Kim itu hafal sekali dengan pasien kecilnya satu ini. Dia hanya kesini jika mempunyai keluhan atau sakit. Ia sendiri yang menyuruhnya.

Little Boy♪Where stories live. Discover now