Tidak akan ku larang diri mu, tidak pula ku hiraukan sakit di dada ku, aku relakan kau pergi dengan sesuka hati mu.
Bukan kesalahan mu yang menimbulkan rasa sakit ini, tapi kenangan dan rasa hangat itu lah yang memukul telak hati ku.
Bagai palu godam yang di hiasi duri, menusuk tepat di ulu hati, meninggalkan rasa sakit yang tak terobati.
Betapa lucunya kamu kala itu,
Mengatakan jika kau menyayangi diri ku yang hina ini, disaat hati mu sendiri belum siap untuk mempercayai ku.
Aku sadar, di saat keterpurukan ku ini aku hanya bisa memandangi langit-langit kamar tanpa bisa berkeluh kesah dengan siapa pun.
Jika pergi dari peluk ku adalah pilihan mu, maka lakukanlah, sakit yang teramat ini biar menjadi urusan ku sendiri.
Aku tahu jika semua manusia terlahir dengan hati, tapi aku melupakan fakta jika tidak semua bisa menjaganya dengan baik.
Ingin sekali aku memutar waktu dan kembali ke masa kecil ku, malangnya masa kecil ku jauh lebih menyakitkan dari pada ini.
Menjijikkan!
Kenapa lembaran cerita hidupku hanya di penuhi rasa sedih dan kepanikan yang berlebihan?
Mulutku mengatakan benci dan tidak peduli, mengkhianati hati kecil yang di penuhi rasa cinta.
I don't say 'i love you.' I just say 'this song for you and remind me about you. I tweeted about you all the time, i do random talk to you'
Jika berpisah adalah cara terbaik bagi mu, maka akan ku hancurkan jalan itu.
Jika mencintaimu hanyalah sebuah ilusi, maka jangan pernah menghentikan ku untuk terus berhalusinasi.
Kapanpun kamu ingin kembali, akan ku tunggu dan kuterima lagi diri mu.
_salam sayang Gala
Udah lama nggak nulis puisi, liat hujan malah jadi Kepengen.
YOU ARE READING
Harus Putus! [ Hiatus ]
Teen FictionDi kelilingi oleh para pria tampan tidak membuat hidup Aluna menjadi sempurna. Gevan, si barista aneh dan cupu yang malangnya adalah sehabat dari masa kecilnya. Namun keburukan itu tidak membuat bunda Aluna berhenti menjodohkan mereka. Aleandra, c...