Part 26 "Kabar Gembira 1"

9.6K 525 55
                                    

Haloo, selamat tahun baru 2024 ya walaupun trlat ngucapinnya^^
Happy reading♡

....

Usia kandungan Felisa kini sudah mencapai bulan keempat, dua minggu lagi akan masuk bulan ke lima. Dan selama itu juga belum ada keluarga yang tahu kalau dirinya tengah hamil, semua itu karena dia yang sibuk berkuliah sehingga tidak pernah berkunjung ke rumah orang tuanya, paling dia dan mamanya akan saling berbicara lewat telfon sampai ber jam-jam untuk membicarakan banyak hal.

Wanita paruh baya yang menjadi ibu Felisa itu juga baru pulang dari Surabaya setelah selama hampir dua minggu menetap di sana menemani papa Surya, sedangkan Zaki sedang melakukan survei lahan baru di provinsi berbeda, cowok itu tampak bekerja keras sebelum hari pernikahannya tiba.

Siang ini Felisa berencana untuk menemui Intan yang katanya ingin memberitahukan sesuatu padanya, keduanya memang berkuliah di universitas yang sama namun dengan fakultas berbeda maka dari itu jarang bertemu karena jam kuliah yang bertabrakan.

Felisa berjalan dengan santai sambil mendengarkan musik melalui airpods yang terpasang di telinganya, wanita itu tidak peduli dengan tagapan banyak krang padanya, kebanyakan dari mereka memang tidak tahu kalau Felisa sudah menikah apalagi kondisinya dia adalah maba, dan sekarang wanita itu tengah hamil.

Di usia kehamilan Felisa yang ke empat bulan ini perut wanita itu memang sudah tercetak jelas, dan hal itu menimbulkan berbagai macam spekulasi tentang dirinya yang tidak-tidak.

Felisa tidak peduli, yang penting pada nyatanya atas dasar negara dan hukum anaknya ini bukan aib, anak yang di kandungnya memiliki ayah. Wajar saja mereka berspekulasi buruk tentang Felisa karena Arvin memang jarang mengantarnya kekampus dan hal itu membuat statusnya sebagai suami Felisa tidak tereskpos dengan jelas, tapi beberapa kali Arvin pernah berkunjung ke kampus bahkan menunggu Felisa di kantin kampus sampai wanita itu selesai.

"Tapi katanya dia udah nikah kok, ada yang pernah lihat suaminya."

"Masa sih? Masih muda banget loh, kasihan banget sih kalau beneran nikah muda mana hamil."

"Iya bener, pasti dia keteteran ngurus suami, tugas kuliah, ngurus rumah sama ngurus dirinya sendiri.

"Alah palingan dia itu simpanan om om, yang di lihat sama teman lo itu paling sugar daddy nya, pasti kebobolan makanya di tinggalin hahahhaha!!"

"Parah sih kalau beneran, mana cantik tapi masa kelakuannya kaya gitu."

Felisa melirik gerombolan perempuan yang sejak tadi membicarakan dirinya, wanita itu memutar bola mata jengah melihat kelakuan mereka. Bisanya berbicara keburukan orang lain tanpa mau mencari tahu faktanya, wanita itu melirik segerombolan perempuan tadi dengan tatapan sinisnya kemudian melenggang pergi begitu saja.

Langkah kaki membawanya ke sebuah tempat, tempat janjiannya dengan Intan. Felisa duduk memesan puding dan beberapa cemilan lain sembari menunggu Intan, wanita itu memainkan hp nya untuk melihat pesan masuk yang di kirimkan oleh Arvin.

"Pel-pelan lantai!!" panggil Intan dari pintu kafe.

Felisa yang hapal dengan suara sahabatnya itu melirik jengah, tapi dia juga senang karena sudah lama sekali tidak bertemu langsung dengan sahabatnya, mereka hanya mengobrol melalui telepon. Intan berlari kecil kegirangan dan langsung memeluk Felisa erat-erat, gadis itu menggoyangkan badan kekiri dan kekanan saking senangnya.

"Kangen bangeettt!!" seru Intan tak tahu tempat, untung saja kafe tengah sepi.

"Iya Rin, gue tau tapi jangan lebay dong, malu di lihatin orang." ujar Felisa.

AMOUR (Mr. Pradipta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang