Part 22 "Tamu tidak di undang"

12.2K 794 313
                                    

Hello bestie-bestie, pakabar malam ini?
Buat yang besok libur ada kabar bagus, besok aku bakal update lagi yeheheheeeee^^

Btw, jangan lupa vomentnya ya, kalau bisa sampai tembus 300 deh<3
Happy Reading

***

Makan siang ini berlangsung dengan tenang antara Arvin dan Felisa tapi tidak dengan Intan dan Devan. Dua orang itu memakan makanan mereka dengan canggung, apalagi Intan, gadis itu sejak tadi menunduk dengan wajah memerah. Devan melirik Intan sejenak kemudian melanjutkan makannya dengan tenang, lebih tepatnya berusaha tenang.

"Mas?" panggil Felisa berbisik.

"Hmm?" sahut Arvin.

Felisa menunjuk dua orang di depannya, "Mereka kenapa ya, kok aneh?" tanya perempuan itu keheranan.

Arvin mengangkat sebelah alisnya tanda bahwa dia juga tidak tahu, karena geram Felisa berinisiatif membuka percakapan.

"Ekhem!" dehem wanita itu sambil mencomot daging dari mangkuk.

"Kenapa pada diam, masakan aku nggak enak ya?" tanya Felisa sok kecewa.

"Enak!!" sahut Devan dan Intan cepat, tidak hanya mereka ternyata Arvin juga ikut berseru.

Felisa berdecak kesal, kenapa suaminya ikut-ikutan juga. Niatnya 'kan ingin membuat Devan dan Intan berbicara, malah Arvin ikut-ikutan.

"Husstt kamu diam, mas!" bisik Felisa sambil mencubit paha Arvin kuat.

"Shh ahh..." desah pria itu kesakitan.

Intan dan Devan memandang Arvin horor, "Ka-kalian ngapain?" tanya keduanya kompak.

Arvin mengatupkan bibirnya segera sebelum Felisa meledak. "Kaki saya terinjak." ujar Arvin cepat, Felisa memilih pura-pura tidak tahu.

Saat suasana sedang tegang-tegangnya, seseorang dengan high heels nya datang membuat pusat perhatian keempat orang yang sedang duduk menikmati makan siang itu teralih. Arvin melirik malas pada sosok itu sedangkan Devan dan Felisa memasang ekspresi kaget, Intan sendiri hanya diam tidak mengenal wajah perempuan itu.

Kok kaya familiar ya, dia siapa?

Batin Intan menerka-nerka, wanita cantik dengan dandanan menor itu tersenyum pada mereka, memasang tampang paling ramah.

"Hai Devan, lama tidak berjumpa," sapanya sambil memeluk pria itu hangat.

Devan melirik mereka semua dan langsung bergerak risih, "Maaf, tolong lepaskan."

Wanita itu bergerak mendekati Arvin dan ingin memeluknya, Felisa dalam mode ganas pun langsung menarik Arvin sampai pria itu berdiri.

"Hello bombastic side eye, criminal offensive side eye!!!" seru Felisa menirukan video yang sedang ramai jadi perbincangan di sosial media sambil memasang lirikan maut miliknya.

"Kalau mau peluk, peluk aja tembok kak. Nggak lihat ada istrinya disini, matanya ketutupan gunung?" omel Felisa geram.

Setan lo pelakor, untung aja nggak gue tabok pake sepatu laki gue!

Airin tampak terkejut sedikit kemudian tersenyum sinis. "Kak Arvin sama aku kalau ketemu selalu pelukan kok, kamu tuh cuma orang baru Felisa, jangan terlalu mengubah yang sudah-sudah." entengnya berbicara.

Felisa terkekeh miris, "Kasihan banget sih kak, sebelum mas Arvin kenal sama situ juga dia sudah kenal gue duluan. Yang orang baru di sini tuh lo, bukan gue!" tegas Felisa.

AMOUR (Mr. Pradipta)Where stories live. Discover now