Part 01 "Nikah Yuk Pak!"

21.6K 1.1K 32
                                    

Haii, gak nyangka ada yang nungguin ini lanjut hahahah, jujur aku tuh nulis ini gabut aja karena aku bingung waktu mau lanjut nulis READEN wkwkw.

Sambil nulis ini aku bakal usaha lanjut nyari feel buat READEN ko guys, tenang aja dia bakal update<3

Happy reading🤍

#####

"Fel, sibuk gak?" tanya Mamanya yang tiba-tiba masuk kamar.

"Nggak Ma, tapi mager banget." Sahutnya

"Ohh yaudah deh nggak apa-apa, biar kakak kamu aja." kata Mamanya.

"Emang kenapa, Ma?" tanyanya kemudian.

"Itu loh, Papa kamu kejebak di lahan proyek waktu survei, jalannya nggak bagus jadi mobil Papamu nggak bisa keluar." jelas Mama Anis.

"Ohh gitu, terus apa hubungannya sama Felisa?" tanya gadis itu lagi.

"Papa kamu minta jemput, disana nggak ada jaringan karena tempatnya di plosok. Nahh Om Arvin yang mau jemput tapi nggak tau lokasinya, yang tau kan kamu sama Kakak kamu. Ada lagi, manager Papa kamu tapi dia ikut jadi sama-sama kejebak." jelas Mama Anis lagi.

Apa? Pak ganteng? Ohh nggak bisa dibiarkan, gue harus caper maksimal!

Demi pak Arvin, Felisa akan semakin nakal, semakin gatal dan semaaakin brutal!

"Yaudah Ma, Feli ikut." putusnya tanpa pikir panjang.

"Loh, katanya mager. Nggak apa-apa, Kakak kamu aja yang ikut." kata Mamanya.

"Nggak usah, Ma. Felisa aja yang ikut, kan Kakak bentar lagi mau sidang skripsi." Ujarnya.

"Yaudah deh, sana siap-siap sebentar lagi Om Arvin sampai." Felisa memgangguk.

Setelah Mama nya pergi Felisa berjingkrak-jingkrak kesenangan, bagaimana tidak senang jika dia akan pergi berdua bersama pujaan hati. Gadis itu segera mencuci muka kemudian mengganti pakaian, dia memakai celana kulot panjang dan jaket jeans sebagai penutup kaos putih yang dia kenakan. Tanpa berlama-lama lagi dia segera keluar setelah selesai dengan wajahnya.

"Loh udah, baru mau Mama panggil." kaget Mamanya.

"Udah hehe."

"Yaudah turun sana, Om Arvin udah sampai." titah Mama Anis.

Felisa turun dengan hati berbunga-bunga, sampai di teras dia bisa melihat Arvin yang sedang menyender di bodi samping mobil sambil bersedekap dada. Pria dewasa itu terlihat sangat tampan dan keren, astaga bisa gila Felisa jika berlama-lama dengan Arvin.

Duh jantung, tolong dong gak usah gatel sama pak Arvin gue. Sabar, cuman lima jam.

Batinnya.

"Sudah?" tanya Arvin singkat.

Felisa mengangguk, Arvin sendiri langsung bergerak untuk menuju sisi kemudi. Sebelum itu pergerakannya terhenti karena Felisa memanggilnya.

"Pak!"

Arvin mengangkat alisnya bertanya kenapa.

"Bapak ganteng, kaya anak muda." ungkap Felisa jujur.

Arvin geleng kepala sambil terkekeh kecil, ada-ada saja anak itu, pikirnya. Felisa yang tak sengaja melihat kekehan di bibir Arvin pun menutup wajah heboh. Astaga senyumnya manis banget sih pakk ngerepotin hati saya aja!!

"Kamu mau ikut atau mau saya tinggal?" tegur Arvin.

Felisa sontak menoleh, dengan cengiran khasnya kemudian gadis itu masuk kedalam mobil dan duduk di bagian depan. Matanya tak henti-henti menatap Arvin yang sedang menyetir, bisa dipastikan sekarang otaknya sedang halu.

AMOUR (Mr. Pradipta)Where stories live. Discover now