𝒞𝒽𝒶𝓅𝓉𝑒𝓇 26 ~ 𝒲𝑜𝓇𝓉𝒽𝓁𝑒𝓈𝓈 ~

17 2 0
                                    

Author's POV

Permainan selanjutnya adalah mencari harta karun di dalam hutan yang sudah di persiapkan panitia sekolah.

Tim kelompok boleh bebas dan maximal 8 orang. Xavier, Alissa, Johannes, Sean, Demian, Eva dan Hanum memilih untuk bergabung bersama.
"Kurang satu, siapa lagi yang akan kita ajak?" Tanya Sean

Saat sedang mencari-cari anggota tambahan untuk timnya, mereka kehabisan waktu dan mau tidak mau bermain dengan 7 anggota saja dalam timnya.

"Baik, semua sudah memiliki kelompok masing-masing?" Tanya Guru Panitia pelaksana Camping

"Sudah!" Jawab siswa dan siswi dengan serentak.

"Semua petunjuk sudah di pasang di setiap jalan, pastikan kalian selalu bersama kelompok kalian dan tidak berpencar. Yang harus kalian lakukan hanya mencari potongan kertas di sekitar tempat kita Camping. Di dalam kertas itu bertuliskan kalimat yang harus kalian cari dan jika kalian sudah menemukannya, kembali lagi ke tempat ini secepat mungkin." Intruksi sang Guru

"Okay, karena durasi yang kita punya tidak banyak. Let the game begin"

Semua murid pun langsung bergegas mulai mencari yang di maksud Guru itu. Ternyata tak selang lama mereka mencari, mereka menemukan potongan kertas yang bertuliskan petunjuk yang harus mereka temukan.

Sudah hampir 15 menit Tim Alissa mencari petunjuk selanjutnya, tapi tidak juga kunjung ketemu. Alissa dan timnya pun beristirahat sebentar di bawah pepohonan yang rindang.

"Huh tinggal 1 petunjuk akhir, ada dimana ya kira-kira?" Tanya Hanum

"Pasti ada di sekitar sini, ayo kita cari lagi. Jika terus bersantai-santai disini kita tidak akan mendapat apapun" Jawab Johannes

Mereka pun kembali ke sekitar Tenda dan mencari di sana, saat Tim Alissa sedang sibuk mencari petunjuk selanjutnya, tanpa sengaja Alissa melihat kejanggalan di pojok Tenda.

Ya, Ia melihat Dilla dan Rio sedang berbisik-bisik di ujung sana. Dan Alissa melihat dengan jelas jika Rio memberikan sepotong kertas ke Dilla dan yang Alissa yakin itu adalah petunjuk terakhir.

Tanpa pikir panjang Dilla langsung mengambilnya dan menyimpan petunjuk itu di saku bajunya. Bisa terlihat Dilla tersenyum manis ketika Rio melakukan kecurangan untuk nya.

Alissa yang melihat itu hanya diam saja dan melanjutkan kegiatan mereka yang Alissa sudah jelas tau 100% bahwa Dilla yang akan memenangkan pertandingan itu.

Perlombaan pun selesai karena Tim Dilla berhasil mengumpulkan dan menyusun potongan kertas petunjuk. Kami pun berkumpul kembali di tempat sebelumnya.

"Selamat untuk Tim Dilla yang berhasil menemukan semua petunjuk petualangan game ini. Silahkan Tim Dilla maju kedepan karena Tim kalian akan mendapatkan hadiah dari kepala sekolah langsung" Ujar Guru

Dengan bangga Dilla maju untuk menerima hadiah yang akan di serahkan langsung oleh Rio. Begitu Dilla mengambil Hadiah itu, Tiba-tiba Alissa bertepuk tangan sambil tersenyum.

Semua orang langsung melirik ke arah Alissa dan menatap perempuan itu dengan bingung. Sambil bertepuk tangan Alissa maju mendekati Dilla dan Rio.
"Selamat ya atas kecurangan kalian berdua, tidak aku sangka ternyata kalian partner yang sangat cocok dalam bekerja sama"

Mendengar ucapan Alissa membuat Dilla marah dan harus menahan malunya di hadapan semua orang.
"Apa maksud mu Alissa?!" Tanya Rio dengan sedikit membentak

"Santai saja tidak perlu emosi, lagipula harusnya yang emosi bukan kalian, tapi para siswa. Bukan kah kau curang dan bekerja sama dengan kepala sekolah supaya menang?"

𝒮𝓉𝒾𝓁𝓁 𝐼𝓃𝓉𝑜 𝒴𝑜𝓊 ( On Going)Where stories live. Discover now