12

207 26 3
                                    

Sudah larut malam, semua orang yang menginap di villa sedang tidur dikamarnya masing-masing. Namun tidak dengan kaila. Ia berjalan keluar villa untuk menikmati angin malam disekitar villa. Namun sepertinya keinginannya untuk berjalan sebentar sebelum tidur salah besar.

Matanya tidak sengaja menangkap sosok dengan pakaian serba hitam dibalik pohon seperti tengah mengawasi keadaan villa yang dia tinggali.

Villa milik orang tua jake memang bukan satu satunya dibukit tersebut karena masih ada villa lain di sekitarnya namun berjarak lumayan jauh diantara setiap villa. Kaila tau sosok dibalik pohon itu memang tengah mengawasi villa. Tapi dari wujudnya seperti bukan hantu atau makhluk mitologi tapi seperti manusia biasa.

Oke kaila tahu sesuatu sekarang. Itu pasti nathan atau stevano kan? Tapi kaila bingung jika itu memang benar stevano atau nathan mereka tau darimana villa yang dia tinggal. Bukannya dia dan naila sudah mematikan maps dihp nya? Lalu bagaimana bisa mereka tau? Ah kaila melupakan sesuatu. Jake kan teman nathan buktinya nathan selalu menyebut nama jake. Tapi sejak kapan mereka menjadi teman? Kenapa jake tidak pernah bercerita?

Yang dia tau mereka hanya teman sekolah tidak lebih.

Sosok hitam itu merasa jika persembunyian nya ketahuan langsung keluar. Ia langsung berlari ingin mengejar kaila.

Kaila membulatkan matanya saat tahu sosok hitam itu mengejarnya. Bukannya lari memasuki villa kaila malah berlari menyusuri masuk hutan dibelakang villa.

Sialan. Ia lupa membawa ponselnya lalu bagaimana sekarang dia akan menghubungi orang villa kalau dirinya dalam bahaya.

Kaila terus berlari dalam kesunyian malam ditengah hutan lebat diikuti oleh sosok serba hitam itu yang terus mengejarnya.

"Harusnya tadi gue gak usah keluar villa sendiri" pikiran kaila dipenuhi rasa menyesal telah keluar sendiri harusnya tadi dia minta ditemani saja

BRUK

Kaila terjatuh karena tersandung oleh batu yang menghalangi jalannya.

"Akhh! Sakit banget hiks, mama pengen pulang hiks" kaila sudah tidak kuat lagi untuk berlari dia terlalu lelah belum lagi kakinya sakit akibat terjatuh

Kaila meringkuk dibawah pohon besar untuk bersembunyi dari sosok yang mengejarnya tadi. Meredam suara tangisnya agar tidak ketahuan.

"Halo cantik, yuk pulang sama gue" suara rendah itu. Kaila mengenal nya. Itu suara nathan dia tidak mungkin salah itu memang benar suara nathan

Kaila semakin ketakutan saat mendengar suara langkah kaki mendekat kearah pohon tempat dia bersembunyi sekarang.

Jujur saja dia sangat takut jika nathan seperti ini. Ini seperti bukan nathan yang sering mengajaknya baku hantam setiap hari.

"Ayo pulang cantik, gue udah tau loh semua rahasia lo" kaila terus meringkuk ketakutan saat nathan semakin mendekat

Nathan sebenarnya sudah tau sejak dulu villa milik orang tua jake. Karena dulu mereka sering kesini untuk liburan setiap libur semester.

Dia juga tidak menyangka jake yang pintar dengan bodohnya membawa mangsa yang dia cari kebukit ini. Ia pikir jake akan pergi membawa ke tempat yang benar-benar jauh tapi nyatanya malah tempat dimana mereka sering kesini. Ya kan jake gak tau lo laki nya kaila ngab-_

"Gue tau lo sembunyi dimana, keluar atau gue seret lo dari persembunyian lo"

Kaila menulikan pendengaran nya. Ia pikir itu hanya bualan nathan agar dia benar-benar keluar dari persembunyian. Ternyata ia salah. Nathan dengan tidak punya hati nya benar benar menyeret kaila.

"Ayo pulang! Udah cukup kabur kaburan nya" ucap nathan dingin

"GUE GAK MAU! LO PENJAHAT! GUE GAK MAU IKUT SAMA LO!" Kaila berontak sekuat tenaga agar nathan melepaskan nya namun nihil tenaganya dan tenaga nathan berbeda jauh jelas nathan yang akan menang

▪️▫️▪️

Sementara itu, divilla mereka bertiga panik bukan main saat tau kaila tidak ada dikamar.

"Gue udah bilangkan mending kalian sekamar aja tadi, kalo kepisah gini siapa yang ribet jadinya!" Jake marah pada kelalaian naila sebab tadi sore jake mengusulkan jika kaila dan naila satu kamar begitupun dia dan jay akan sekamar

Tapi kaila menolak mentah-mentah karena ingin sendiri katanya. Naila tentu tidak mau membiarkan kakaknya sendirian tapi kaila terus memaksa ingin sendiri. Mau tidak mau ia menurut saja. Jake awalnya marah karena naila malah menuruti saja tapi jay menengahi dan memberi pengertian agar jake paham kondisi yang sedang dialami kaila saat ini.

"Jake, gak usah ke cewek bisa kan?" Ucap jay menengahi

"Sekarang kaila gak ada di villa! Dia gak tau seluk beluk tempat ini kalo dia nyasar gimana!" Jake langsung pergi keluar villa untuk mencari keberadaan kaila

Bodoamat lah kalo misalnya dia harus ribut dengan temannya. Toh nanti juga paling baikan lagi.

"Maklumin jake ya? Dia emang gitu kalo bersangkutan sama kaila jadi sensitif" ucap jay lembut pada naila yang terus menundukkan kepalanya sedari jake memarahi nya tadi

"Gue tau, tapi gak harus nyalahin gue juga kan? Gue juga khawatir, karena dia saudara gue" cicit naila pelan

Jay mengusap pucuk kepala naila lembut untuk menenangkan gadis cantik yang tengah bersedih itu. "ayo cari kaila, gue khawatir sama dia, fealing gue gak enak" naila mendongak agar bisa menatap wajah tampan dihadapannya itu

Ditengah hutan yang gelap jake berkeliling hanya bermodal senter dari flash ponselnya untuk mencari sang pacar.

"KAILA!!" Jake terus berteriak berharap ada suara kaila menyahut panggilan dari nya

Semakin memasuki hutan maka suasana yang didapat makin mencengkam. Jake sebenarnya takut sih. Tapi bukan ke hantu melainkan takut jika ada hewan buas menyerangnya.

Sekitar beberapa meter dari perbatasan hutan terlarang jake mendengar suara ribut-ribut tidak jauh darinya.

Berharap itu kaila jake langsung berlari kearah sumber suara untuk mengetahui apa dibalik keributan tersebut.

Samar samar dia mendengar suara lelaki yang sepertinya dia mengenalinya.

"Semoga apa yang ada dipikiran gue gak bener" jake ber fealing jika itu suara temannya walaupun itu memang benar sih

"Kalo sampai yang dipikiran gue bener, gue gak tau harus bereaksi gimana, gak mungkin kan gue kayang" jake berpikir jika kaila ada hubungan dengan temannya dan jika itu terjadi maka dia akan disulitkan dua pilihan harus memilih antara pacar atau teman

Dan saat sampai didekat suara tadi jadi terdiam berdiri tak jauh dari sana. ia melihat pemandangan yang seharusnya tidak ia lihat.

Mata nya tersulut amarah saat melihat kaila mengaduh kesakitan dengan air mata yang terus mengalir. Itu temannya benar benar temannya si nathan. Jahat sekali temannya itu menyakiti seorang perempuan. Menjambak rambut perempuan yang menjadi pacarnya.

"NATHAN!"

"KAILA"















Tinggalkan komentar dan vote nya 😁

Tiktok: diarykisah_

12:00Where stories live. Discover now