PART-39

1K 52 2
                                    

Typo Bertebaran...
.
.
.
.
.

Jangan lupa baca cerita ini sambil dengerin lagu cupid 💘💖

Tapi aku bukan tipe orang yang baca novel sambil dengerin musik sih

Ada yang sama?
______________________________________

Acara tukar cincin sudah berjalan lancar sejak setengah jam yang lalu, kini semua para tamu sedang asik menikmati hidangan yang telah di sediakan.

Bukan hanya para tamu, seluruh sanak keluarga nenek dan kakek pun di persilahkan untuk menikmati hidangan yang sudah tersedia.

"Nak Zayn udah makan?" Tanya Ranti pada Zayn yang sedang duduk bersama Fauzan dan Kris di kursi tamu.

"Belum Tante." Balas Zayn.

"Mih, kok cuma Zayn yang di tawarin, anak nya sendiri nggak nih?" Sindir Kris sambil menampilkan wajah melasnya.

Ranti menatap Kris malas. "Kamu punya tangan kan? Ya tinggal ambil sendiri, apa susah nya coba." Ujar nya dengan kesal.

"Kan Zayn juga punya tangan mih." Protes Kris tak mau kalah.

"Ya Zayn kan beda." Ranti menatap tajam Kris, seolah mengisyaratkan agar cowok itu untuk diam.

"Jangan malu-malu ya nak Zayn, anggap aja kayak rumah sendiri. Kalau misalnya kamu malu, biar nanti Tante suruh Ara buat ngambil makanan nya aja."

Zayn tersenyum hangat, lalu menganggukkan kepalanya cepat.

"Iya Tante siap, lagian masih ramai juga yang ngantri."

"Yaudah, tapi awas ya jangan lupa makan." Peringat Ranti kembali. Membuat Zayn terkekeh geli.

"_yaudah Tante mau kedalam dulu ya semuanya." Zayn, Kris, dan Fauzan mengangguk pelan sebagai balasan. Lalu setelah itu Ranti melenggang pergi meninggalkan ketiga cowok itu.

Beberapa detik kemudian, Zayn juga meminta izin untuk ke kamar nya sebentar, dan kedua cowok itu mengangguk saja, toh disini pun sudah tidak ada kerjaan yang harus di kerjakan lagi.

-

Kalian berpikir Zayn akan benar-benar pamit ke kamar nya ternyata itu salah, dia pindah haluan mencari Ara yang tiba-tiba saja tidak terlihat batang hidung nya.

Zayn ingin memastikan sesuatu, karena selama melaksanakan tugas tadi ia tidak benar-benar pokus. Selalu saja pikiran nya mengarah ke gadis itu, dan sekarang gadis itu malah hilang bak di telan bumi.

Kaki panjang nya menyusuri tiap ruangan di rumah itu, kalau pun ia tidak menemukan Ara setidak nya ia menemukan gadis yang selalu membuntuti Ara, biar ia bisa menanyakan keberadaan Ara kepada orang itu.

"Zayn!" Panggil seseorang, membuat ia menghentikan langkahnya.

Zayn membalikkan badan, dan ternyata orang yang memanggil nya itu adalah mbak Annisa. Kalian masih ingat kan siapa mbak Annisa? Ya dia kakak nya Syakir Maulana.

"Iya mbak?" Zayn menampilkan raut wajah penuh tanya pada mbak Annisa. Membuat mbak Annisa yang melihat tertawa.

"Muka nya santai aja Zay." Gurau mbak Annisa.

Zayn menggaruk tengkuknya tak gatal, lalu tersenyum kaku.

"Kamu ngapain ada disini?" Tanya Mbak Annisa.

"Eum... Itu... Zayn cari Ara mbak." Ujar Zayn gugup, dan memelankan di akhir ucapannya.

Awalnya mbak Annisa belum mengerti apa yang di bilang Zayn pada akhir kalimat nya, karena jarak mereka berdiri lumayan jauh juga, tapi tiba-tiba saja dia menganggukkan kepala, dan tersenyum menggoda ke arah Zayn.

Cupu Tampan Pemikat HatiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon