Happier 24

19 2 0
                                    

Selamat membaca semuanya..
.
.

Tok.. Tok..

"Masuk aja," ucap seseorang dari sebalik pintu  jati itu.

"Kamu marah?" tanya Devin hati-hati menghampiri Syarla yang duduk di ranjang.

"Marah? Marah kenapa aku emang nya?" Tanya Syarla kembali yang masih fokus dengan iPad ditangannya.

"Yaa soal di meja makan tadi."

"Oooh itu, Emang aku ada hak buat marah? Nggak ada kan." Syarla beranjak dari duduknya meninggalkan Devin dengan wajah yang kusut. Syarla menganggap semua itu sudah biasa dari dulu. Jadi dia sudah kebal dengan apapun yang dilakukan oleh Luna.

Ketika Syarla tengah sibuk mengambil beberapa berkas di lemari, Devin dengan sengaja mengintip isi iPad yang ditinggalkan Syarla di atas kasur. Di sana terdapat beberapa jadwal dinasnya di rumah sakit. Yang membuat Devin bertambah kaget, jadwal tersebut dimulai dari besok pagi.

"Ini kenapa jadwal dinas nya dimulai besok?"

"Iyaa soalnya besok adek-adek koas udah mulai masuk. Aku ketuanya, gak mungkin aku gak datang Vin," jawab Syarla yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Gak boleh, besok kamu nggak ada cerita masuk."

"Aku tetap masuk, lagian jadwal ini sudah lama disusun. Aku harus profesional." Syarla mengambil iPad di tangan Devin dan memasukkan ke dalam tas yang sudah dia siapkan untuk besok.

"Sekarang aku tanya, aku ini siapa kamu?"

Syarla hanya diam mendengar pertanyaan Devin, dia malahan sibuk mondar mandir mepersiapkan apa saja yang diperlukan untuk besok. Sampai memindahkan pakaian Devin untuk dipakai ke kantor besok. Sebab kalau tidak dipisahkan Devin akan sembarangan mengambil baik itu kemeja, dasi, jas, ataupun celananya. Hal ini sudah dilakukan Syarla semenjak dia tinggal di sini.

"Kamu dengerin aku ngomong dulu bisa?" Suara Devin yang semulanya lembut sekarang sudah terdengar tegas bagi Syarla.

"Iyaa apa?"

"Kamu nggak mikirin dirimu dulu, kesehatan kamu?"

"Lagian besok cuma kata sambutan aja loh Vin sama pembagian tim mereka. Setelah itu aku udah gak ada kerjaan lagi. Paling ngecek sebentar kerjaan aku yang terbengkalai. Lagian aku bisa kok jaga diri aku sendiri, kamu gak usah berlebihan." jawab Syarla frustrasi dan meninggalkan Devin di dalam kamar sendiri.

Devin memijit pelipis nya dan menyapu rambutnya ke belakang, kesal melihat Syarla yang masih saja keras kepala. Padahal niatnya baik tapi Syarla masih saja dengan pendirian nya.

Tidak seperti biasanya Syarla bersikap seperti ini, dia bukan tipe cewek yang keras kepala. Tapi ntah kenapa emosi nya malam ini sangat tidak stabil.

Devin yang masih lelah karena beberapa hari ini jarang tidur, memutuskan untuk beristirahat. Kepalanya sudah hampir pecah sedari tadi menahan sakit begitu juga badannya yang terasa lemas.

❤❤

Malam semakin larut, Syarla masih betah duduk di ruang keluarga. Karena masih enggan masuk ke dalam kamar, mengingat perselisihan nya dengan Devin barusan.

"Lo gak tidur? Ini udah jam 11, lo baru sembuh. Jangan nyusahin Devin lagi deh."

Sinis, itu lah ucapan Luna terhadap Syarla. Walaupun niatnya baik tapi ujung ujungnya pasti berhubungan dengan Devin.

Syarla menatap Luna yang duduk di depannya, mengapa dia harus berurusan dengan perempuan seperti Luna terus menerus. "Lun, bisa ngga lo sehari aja gak sinis sama gue. Perasaan gue nggak ada tu punya masalah sama lo."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAPPIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang