Happier 7

157 93 74
                                    

Selamat membaca semuanya..
Jangan lupa voment yaa..
.
.

Flashback On
"Ga jadi gini papa aku nelpon nyuruh balik ke Jakarta kayanya papa sakit tapi aku juga belum tau jadi aku harus balik sekarang juga."

"Yaudah kalau gitu aku antar aja yaa, kamu mau naik apa juga malam-malam gini."

"Nggak usah, dia sama gue aja Ga. Kan lo tadi juga denger kalau nyokap gue juga nyuruh balik, karna gue ngga bilang kemarin mau liburan. Mending kalian lanjutin liburan kalian, gue nggak enak sama yang lain," Sanggah Devin cepat.

"Ooh gitu, yaudah Vin lo bawa mobil gue aja dulu nggak mungkin naik kendaraan umum atau lo bawa mobil Eki kan. Kalian berdua tenang aja nanti gue jelasin ke yang lainnya."

Flashback Off

Begitu lah yang diucapkan Angga ketika mendengar penjelasan dari Devin dan Syarla. Selama perjalanan tak ada yang mengeluarkan sepatah katapun mereka masih tetap dengan dunianya masing-masing. Devin fokus menyetir dan Syarla melihat ke luar kaca di sebelah kirinya.

"Mau kaya gimanapun gue nggak bakal nerima tunangan ini. Apalagi kalau dijodohin sama cewek kaya lo." Devin membuka suara yang membuat Syarla memalingkan wajahnya ke arah Devin, sementara Devin masih fokus melihat ke depan. "Terlebih lagi lo cewek yang dipilih bokap gue, sampai kapanpun gue nggak akan mau nurutin bokap gue," Sambungnya.

Syarla bisa melihat ada kebencian yang terpancar di wajah Devin dan itu sangat jelas bagi siapa pun yang melihatnya.

"Gini yaa gue juga sama sekali nggak mau dijodohin sama yang kaya lo bilang. Tapi gue lakuin ini demi bokap gue, karna gue tau gue harus balas budi seumur hidup gue ke mereka. Makanya gue rela lakuin apapun buat mereka. Jangan lo pikir gue suka atau apa sama lo. Sama sekali nggak! yang ada gue benci sama sikap dan mulut kasar lo itu," Jawab Syarla penuh penekan diakhir ucapannya.

Emosi Devin sudah sampai ke ubun-ubun nya saat ini. Dengan tiba-tiba devin meminggirkan mobilnya dan berhenti mendadak dipinggir jalan. Beruntung Syarla yang menggunakan sabuk pengaman tidak terdorong ke dushboard Mobil.

"Lo Gila haa!" Ucap Syarla meninggikan nada suaranya ke arah Devin. "Lo mau mati!"

"Jaga ucapan lo, atau gue bisa lakuin hal yang lebih dari ini!" Bentak Devin.

"Seharusnya lo yang sadar, Kalau lo nggak mau semuanya terjadi ngomong sama bokap lo bilang ke dia. Bukan lo lampiasin ke gue, lo pikir gue juga mau di kondisi kaya gini. Apalagi sama orang kasar kaya lo!" Suara Syarla tak kalah tinggi di bandingkan suara Devin. Walaupun tampang Syarla terlihat begitu lembut dan manis tapi Syarla tidak bisa kalau sudah ada yang kasar kepadanya.

Syarla keluar dari mobil dan menutup pintu mobil tersebut dengan keras meninggalkan Devin yang masih marah.

"Aarrgghhh..! Gue benci Sama papa, gue benci sama Lo!" Devin memukul keras stir mobil ketika melihat Syarla yang keluar.

Syarla terus menyusuri jalan dengan nafas yang tak beraturan karena emosi nya yang memuncak. Syarla sudah tidak memikirkan apapun lagi yang dia inginkan hanya pergi sejauh mungkin dari Devin. Sementara Devin yang sudah mulai agak tenang mulai melajukan mobilnya untuk menyusul Syarla. Bagaimanapun pasti dia juga yang akan disalahkan nantinya kalau ada apa-apa dengan Syarla.

Tak beberapa lama punggung kecil itu sudah terlihat oleh Devin. Devin meminggirkan mobilnya menghalangi jalan Syarla.

"Masuk," Ucap Devin dingin dari dalam mobil.

Dengan acuh Syarla melewati mobil tersebut kemudian melanjutkan jalannya. tanpa mepedulikan ucapan Devin.
Devin yang kesal membunyikan klakson dengan keras. Devin keluar dari mobil mengejar Syarla yang sudah agak jauh di depannya.

HAPPIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang