14

18.5K 3.3K 914
                                    

🦋🦋🦋

Happy Reading

🦋🦋🦋

••••••••••

"Kau hanya gadis lemah yang butuh perlindungan Arsen. Aku tidak ingin cucuku menanggung beban sepertimu--"

"Saya nggak lemah!" Sela Nura cepat memotong perkataan Ale yang terus berulang-ulang. Dia melempar tali yang sebelumnya mengikat kedua tangannya dengan sangat erat.

Ale kaget, tentu saja. Karena ia sangat yakin jika ikatan tali itu begitu kuat dan tidak bisa dilepas begitu saja.
"Bagaimana bisa kau?"

Nura berdiri menuju Ale duduk hingga sampai dimana meja menjadi batasan antara mereka. Wajahnya berubah sangat serius dengan jejak kesedihan dan dendam yang sangat mendalam yang tersirat dari wajah gadis itu.
"Saya lebih tau gimana rasanya kehilangan seseorang karena ulah musuh yang dimana itu adalah perbuatan orang terdekat, orang terpercaya, bahkan seorang teman sekalipun. Saya juga nggak akan biarin hal yang sama terulang tepat di depan mata saya! Saya sendiri yang akan melindungi apapun dan siapapun yang jadi milik saya!"

Ale menatap Nura dengan wajah yang tidak bisa diartikan. Cukup tertegun melihat tatapan penuh luka di balik mata Nura yang memerah karena kesedihan dan amarah yang terpendam. Entah apa yang sudah dialami gadis ini sebelumnya, tetapi Ale merasakan aura kelam yang menyelimuti gadis itu. Kesedihan dan penderitaan yang sangat kuat, bagaimana cara gadis itu memendamnya selama ini?

"Siapa yang gagal kau lindungi sampai membuatmu seperti ini?"

Nura terdiam, di pikirannya tengah tergambar bagaimana ekspresi dan keadaan satu persatu mayat seseorang yang dia kenal dengan darah yang berada dimana-mana. Kejadian paling mengerikan yang pernah dia alami selama hidupnya. Kehancuran dirinya yang sangat luar biasa.

"Intinya, saya bisa melindungi Arsen. Saya juga bisa melindungi diri saya sendiri."

"Show me."

BRAAAKK!!

Ale dibuat tak berkedip karena kejadian yang kurang dari satu detik setelah dia mengatakan kalimatnya sebelumnya. Meja yang tadinya berdiri kokoh di hadapannya, kini terbelah menjadi dua hanya karena pukulan dari tangan gadis kecil seperti Nura.

"Mau contoh lagi?"

Seolah tersadar, Ale menggeleng tetapi kemudian mengangguk.
"Ada yang harus kau coba untuk membuktikannya."

"Apa?"

"Bertanding lah dengan salah satu bawahan ku."

"Deal!"

Dia langsung setuju? Siapa sebenarnya gadis ini? Ah, pada akhirnya dia membuatku tertarik, - batin Ale.

••••••••••

Beberapa saat setelah pertemuan Ale dan Nura yang melahirkan sebuah tantangan konyol dari Ale. Arsen yang mendapat pesan mengenai hal itu, tentu saja langsung bergegas menuju tempat dimana biasanya untuk pengujian calon bodyguard. Bukan hanya Arsen, tetapi seluruh keluarganya.

Mereka semua juga cukup terkejut dengan tantangan Ale yang sangat gila itu.

Tibalah di sini, di sebuah stadion milik keluarga D'Valter yang dikhususkan untuk pengujian bodyguard. Sebuah ring pertandingan yang besarnya tidak main-main berada di tengah-tengah stadion. Ratusan bodyguard berkumpul atas perintah Ale untuk melihat pertandingan yang akan berlangsung.

Nyonya D'Valter Where stories live. Discover now