28

2K 265 19
                                    

Ngantuk banget njir, baru bangun
























Pernikahan akan tetap terlaksana. Tak peduli adanya ancaman dari kedua Pangeran itu. Soal masalah itu akan di atasi oleh guru sesepuh dan beberapa orang terpercaya. Jadi Zee hanya di fokuskan untuk menghadapi pernikahan yang tinggal tiga hari lagi terlaksana. Dalam waktu tiga hari itu, Zee di ungsikan ke kerajaan Pangeran Henry. Semua sudah di urus oleh raja, Pangeran Henry menyetujui hal itu. Awalnya Putri Shani menolak keras tentang kebiasaan yang di lakukan di kerajaan ini sesaat sebelum menikah, salah satunya memisahkan pengantin beberapa waktu dan akan bertemu nantinya saat pernikahan tiba.

Putri Shani yang sudah seperti ketergantungan dengan adanya Zee, tentu langsung merengek meminta Raja agar tak mengikuti kebiasaan ini. Zee yang tak tega dengan Putri Shani yang sampai menangis juga memelas meminta hal yang sama pada Raja. Namun, keputusan Raja sudah tak bisa di ganggu, toh kebiasaan ini sudah lama berlaku sejak nenek-nenek moyang terdahulu. Setelahnya Zee dan juga Putri Shani hanya bisa pasrah dengan keputusan sang Raja.

"Hanya tiga hari nak. Setelah itu kalian akan bertemu kembali dan terserah mau apa saja yang kalian ingin lakukan," kata Raja.

"Tidak mau," cicit Putri Shani sambil memeluk Zee posesif.

"Sudahlah nak, kamu yang sabar. Mau menikah kan? Ikuti saja apa yang sudah di rencanakan," kata Ratu.

"Aku sendirian di sana ntar? Terus bagaimana dengan Christy? Apa dia ikut dengan ku ke sana?" tanya Zee.

"Apa coba aku di bawa-bawa," heran Christy.

"Temenin aku lah Toy di sana, nanti aku bosen ga ada temen. Raja, biarkan Christy ikut denganku. Lagi pula, aku tak terlalu akrab bahkan belum akrab dengan Pangeran Henry. Jadi biarkan Christy menemaniku."

Benar saja, sampai sekarang Zee belum terlalu akrab dengan Pangeran Henry. Karena sibuknya Pangeran Henry dalam mengurus kerajaan miliknya membuat sangat jarang untuk berkunjung ke kerajaan ini. Jadilah Zee dan Pangeran Henry bisa di hitung hanya beberapa kali bertemu, jadi wajar saja jika mereka belum terlalu akrab.

"Hemm, baiklah. Christy, ikutlah bersama Zee. Temani dia di sana," perintah Raja.

"Hadehh, iya om." Pasrah Christy.

"Tenang aja Ci, nanti aku jagain Zee di sana biar ga liatin cewe atau cowo cakep di sana."

"He'em," dehem Putri Shani dengan masih berpelukan bersama Zee seperti teletubis.

"Kasihan banget yang mau di pisahin sama kesayangan nya. Di kerajaan Kak Henry, orangnya cakep-cakep tau Ci. Zee jangan sampai kamu kecantol sama mereka ya," goda Putri Ashel.

"Sini deh berantem sama kakak," kesal Putri Shani.

"Ey ey santai dong kak." Putri Ashel bersembunyi di balik tubuh Putri Chika meminta pertolongan.

"Apa sih kamu ini?" ucap Chika karena merasa di jadikan tameng oleh adik nya.

Semua perlengkapan yang di butuhkan oleh Zee juga Christy telah selesai di kemas, semua sudah lengkap. Rencana mereka akan di berangkatkan. Rencana mereka akan di berangkatkan sebentar lagi. Hanya tinggal menunggu Putri Shani yang sudah bisa melepas pelukan untuk Zee yang tak di lepas.

"Ayolah nak, biarkan Zee pergi. Hanya tiga hari, malahan di hari ke tiga kalian sudah bisa bertemu," bujuk Raja.

"Sebentar lagi ayah," jawab Putri Shani.

"Hais, sedari tadi diri mu mengatakan sebentar lagi sebentar lagi, tapi hingga sekarang belum kamu lepas pelukan mu itu," timpal Raja.

"Haish, coba saja ayah bayangkan jika di pisahkan oleh bunda bagaimana?"

"Ayah sudah pernah waktu dulu. Dan bunda tak selebay dirimu ini," cibir Raja.

"Hei! Kalian dulu tak tinggal di satu kerajaan yang sama. Jangan kira Shani tak tau jika Ayah, sebenarnya yang menangis di perjalanan karena tak bisa bertemu dengan bunda karena kebiasaan ini. Karena hal tersebut membuat ayah, yang setiap hari ber-pdkt menjadi tak bisa melakukan nya lagi. Jadilah, ayah, menangis seperti anak kecil," balas Putri Shani mencibir.

"Yak! Tau dari mana kamu?"

"Kakek dan juga nenek sebelum meninggal." Putri Shani menjulurkan lidahnya mengejek. Namun, dia jadi sedih karen kakek dan nenek dari ayah nya ini telah meninggal. Mereka meninggal di hari yang sama, hanya berbeda beberapa menit saja. Pertama sang kakek lalu di susul sang nenek, benar-benar cinta sehidup semati.

Yang lain hanya menyimak terjadinya perdebatan Raja dan Putri Shani, meski juga mereka harus menahan tawa mereka agar tidak membuat Raja malu karena salah satu rahasia nya di bongkar oleh anak nya sendiri.

"Biarkan Zee berangkat nak. Kau mau kakak mu itu marah karena lama menunggu?" Tanya Ratu langsung di balas gelengan dari Putri Shani. Tentu dia tau semengerikan apa kakak laki-lakinya itu jika sudah marah. Mungkin Tembok China pun akan di robohkan oleh nya.

"Maka dari itu, biarkan Zee berangkat sekarang." Dengan tak rela Putri Shani pelukannya. Tapi, Zee menahan dengan merangkul pundaknya. "Tiga hari lagi kita akan ketemu, sabar, jangan bandel di sini," kata Zee sebenarnya berniat menjelaskan bahwa waktu tiga hari itu hanya sebentar.

"Kamu yang harusnya jangan bandel di sana! Jangan nakal! Jangan genit! Jangan aneh-aneh. Kalau bisa kamu diam saja di kamar jangan keluar ke mana-mana," pinta Putri Shani.

"Posesif ih. Udahlah kak, sudahi drama mu ini, betul kata ayah, jangan alay," cibir Putri Ashel.

"Aduh~" Putri Ashel memegangi kepala nya yang habis di toyor oleh Putri Chika.

"Kenapa sih kak?"

"Kamu diem aja deh. Jangan ngatain kak Shani seperti itu," kata Putri Chika.

"Orang bener kan?"

"Aku toyor lagi mau?"

"Tidak-tidak, hehehe.." kekeh Putri Ashel.

"Kalau begitu ayo, kereta sudah siap sedari tadi di depan. Waktunya kamu berangkat Zee." Raja dan lainnya mengantar ke depan. Saat akan naik kereta kuda masih saja ada drama yang terjadi, Putri Shani kembali menangis. Zee ingin menengkan Putri Shani tapi di tahan oleh Raja. Dirinya di perintahkan jangan pedulikan tangisan Shani, karena kata Raja itu hanya drama. Nanti di kasih kue kesukaanya juga seneng dia. Akhirnya kereta yang mereka tumpangi meninggalkan kawasan kerajaan Natio. Putri Shani menghentakkan kaki kesal, lalu pergi masuk begitu saja.

"Hadeeh, jiwa kekanakan nya ternyata tak hilang sepenuhnya," cibir Raja.




























Kasihan LDR dulu ya ges ya sebelum nikah.

Tim happy ending kan kalian?
Sama aku juga, cerita gua selalu berakhir bahagia;) jadi kalian tenang saja.

Maap buat typo:)

Mine! [End]Where stories live. Discover now