22

2.1K 291 34
                                    

Siang ges!














Putri Shani menarik tangan Zee untuk pergi dari sana. Mereka harus menyelesaikan kesalahpahaman ini di tempat lain yang aman.

"Dasar anak muda," kata Guru Bizer yang melihat drama dadakan sedari tadi meski tak mendengar apa saja yang

~~~

"Aduh Ci, aku mau di bawa kemana sih ini? Jangan tarik-tarik aku dong," dumel Zee sedari tadi di sepanjang jalan.

Putri Shani kini berhanti menarik tangan Zee. "Kamu nurut aja bisa tidak? Jangan ngomong terus dari tadi!" Kata Putri Shani

"Ci Shani nya yang dari tadi narik-narik aku terus. Ga ngasih tau mau kemana juga."

"Kita ke kamar!"

"Eh! Eh! Mo ngapain ke kamar?" tanya Zee panik. Pikirannya tiba-tiba saja sudah melayang kemana-mana.

"Kita perlu membicarakan suatu hal."

"Ah, nggak deh. Aku kau ke dapur aja nyari cemilan," kata Zee. Dirinya sebenarnya takut jika di kamar berduaan dengan Putri Shani. Takut-takut ntar di apa-apain lagi sama Putri Shani.

"Kamu belum makan siang?" tanya Putri Shani.

"Udah. Tapi lagi pengen makan makanan ringan aja Ci."

"Di dapur tak ada makanan ringan, maka dari itu ayo ke kamar." Putri Shani kembali menarik tangan Zee namun, Zee menahan.

"Aku akan buat Ci. Mudah, aku ahli kalau soal masak," kata Zee.

"Ayo ke kamar Zee!" Tekan Putri Shani.

"Hei, kunaon eta teh tarik-tarikan?" kata Christy yang kini datang bersama Putri Ashel.

"Kenapa kak?" tanya Putri Ashel pada Kakaknya.

"Toy bantuin aku Toy," pinta Zee.

"Kenapa sih?" Heran Christy.

"Tak ada apa-apa. Aku hanya ingin membicarakan suatu hal dengan Zee, tapi Zee malah berontak tak mau," jelas Putri Shani.

"Yakan bisa aja di sini Ci gausah di kamar," jawab Zee.

"Supaya lebih nyaman jika di kamar Zee," balas Putri Shani.

"Hais! Kalian ini kayak bocil aja, perkara gini doang sampe tarik-tarikan. Inget umur.. kamu juga Zoy udah punya KTP masih aja kayak bocil," kata Christy.

"Sekarang kalian lebih baik berdamai," saran Putri Ashel.

"Tapi kan kita tidak bertengkar. Hanya ingin menjelaskan kesalahpahaman saja," timpal Putri Shani.

"Jelasin nya nanti saja kak. Lebih baik kalian damai terlebih dahulu," balas Putri Ashel.

"Buruan." Christy menyenggol pelan bahu Zee. Zee dengan muka pasrah mengulurkan tangannya. "Maapin aku Ci," ucap Zee.

Putri Shani membalas uluran tangan Zee. "Iya."

Zee yang mendengar Putri Shani hanya berkata iya pun membuatnya mengerutkan dahi. "Iya? Ci Shani ga minta maaf gitu ke aku?"

"Memangnya aku ada salah?" kata Putri Shani.

"Udah-udah ntah ribut lagi kalian. Mending bubar sekarang bubar," kata Christy.

"Aku mau ke dapur mau buat cemilan," kata Zee.

"Bagus kalau gitu, aku Sama Ashel juga mau ke dapur." Christy mengambil keranjang yang berisikan buah strawberry lalu menyerahkan pada Zee. "Bantu bawain Zoy."

Zee dengan malas menerima kranjang tersebut lalu berjalan mendahului mereka. "Aku ikut!" Kata Putri Shani menyusul Zee. Kini mereka berdua berjalan beriringan. Dengan sengaja Putri Shani menautkan tangannya pada satu tangan Zee yang menganggur.

Mine! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang