20

2.2K 305 16
                                    

Zeelamat malam!











"Kalau saya gamau?"

"Aku cubit pipi kak Chika," kata Zee dengan jari yang sudah siap mencubit.

"Cubit aja."

"Eh?"

~~~

"Dimana Chika?" tanya Raja pada Kepala Pelayan Gaby yang telah kembali.

"Putri Chika menolak untuk makan bersama di sini Raja. Putri Chika memilih makan di sana bersama Gadis Zee dan Christy di area panahan," jawab Kepala Pelayan Gaby.

"Yasudah biarkan saja jika dirinya ingin bersama gadis-gadis itu," timpal Ratu.

Makan siang bersama dengan keluarga Seha tetap berjalan meski tanpa adanya Putri Chika di antara mereka. Kali ini acara makan tak begitu hening seperti biasanya, karena di sela-sela makan ada candaan yang di lemparkan dari ke dua pihak. Entah itu dari pihak Raja Natio atau pun pihak Raja Seha. Namun, ada yang sedikit berbeda dari Putri Shani yang jika di perhatikan dirinya sudah tak sesenang seperti sebelumnya.

Perlu kalian tau bahwa aslinya Putri Shani setelah tau kabat jika Putri Chika tak ikut gabung untuk makan di sini dan lebih memilih makan bersama Zee dan Christy, dirinya ingin sekali buru-buru menyelesaikan acara makan siang ini dan segera menyusul dimana Putri Chika berada. Tapi dirinya tak bisa seburu-buru itu untuk menyelesaikan acara makan siang ini, apalagi karena adanya tamu dari keluarga Raja Seha yang tak lain anaknya adalah teman masa kecilnya. Ia tak mungkin meninggalkan Pangeran Sehun begitu saja tanpa adanya yang menemani. Meskipun Pangeran Sehun bisa saja bergaul dengan siapa saja, tapi tetap saja Putri Shani tak tega untuk meninggalkannya.

Pangeran Sehun melirik gerak-gerik Putri Shani yang terlihat tak selera makan dan hanya menusuk-nusuk daging yang berada di hadapannya. Bahkan Putri Shani terlihat seperti melamun.

"Ada apa denganmu?" tanya Pangeran Sehun dengan pelan yang duduk di sebelah Putri Shani.

Lamunan Putri Shani terbuyar. "Ha? A-aku tidak apa-apa." Putri Shani memasukkan sepotong kecil daging dengan nasi ke dalam mulutnya.

"Kamu terlihat melamun sedaei tadi. Ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak ada, hanya sedikit lelah saja."

Pangeran Sehun mengangguk kecil. "Setelah ini lebih baik kamu istirahat. Jangan sampai kamu kelelahan."

Putri Shani hanya mengangguk kecil dan terus fokus pada makanan di depannya agar segera habis.

~~~

"Uh, kenyangnya," ucap Christy sambil mengelus perutnya yang terasa penuh.

Kgheghhh~

Lalu dengan santainya Christy bersendawa tanpa memerdulikan adanya Putri Chika di depannya. Dirinya bertumpu dengan kedua tangan yang di sanggakan di belakang tubuhnya. Matanya memperhatikan sisa-sisa makanan di depannya.

Semilir angin mulai terasa berhembus, tapi tak mengurangi rasa panas dan gerah yang masih terasa di tubuh. Christy mengibas-ibaskan pelan kerah bajunya, berharap dapat mengurangi kergerahan yang terasa.

"Aku balik ke kamar ya. Mau mandi dulu, gerah rasanya badan aku. Ga betah," kata Christy yang tak bisa menahan kegerahan ini. Dirinya berniat untuk mandi agar bisa kembali fresh.

"Ikut ga Zoy?" tanya Christy.

Zee melirik Putri Chika yang seperti masih betah di sini. Ingin sekali dirinya ikut kembali ke kamar dan beristirahat. Namun, hatinya tak enak jika meninggalkan Putri Chika di sini, sendirian tanpa adanya yang menemani.

"Ga deh Toy. Kamu duluan aja, aku ntar," tolak Zee.

"Yaudah, aku duluan. Beresin tuh zoy, abis makan," kata Christy.

"Wee, kamu juga ikut makan ya Toy." Christy tak mendengarkan dan lebih memilih terus jalan.

"Toy! Baju kita ambil di keranjang!" Pekik Zee.

"Iyaa!" Sahut Christy yang sudah terlihat menjauh.

Kini tinggal mereka berdua di sini. Zee dan Putri Chika. Suasan canggung mulai menyelimuti. Otak Zee tiba-tiba seperti kehabisan akal untuk memikirkan topik pembicaraan. Sudah biasa sebenarnya seperti ini, dirinya akan ngangong jika saat bangun tidur, shock, dan juga setelah makan apalagi kalau kekenyangan.

"Kak- eh, Putri Chika masih mau di sini?" Zee ingin membiasakan memanggil sebutan Putri mulai sekarang.

"Iya, saya masih mau di sini."

"Mau ngapain lagi? Ini udah panas banget loh. Ga takut kusam kulitnya?"

"Tidak. Saya, bisa melakukan perawatan jikalau kulit saya menajadi kusam," jawab Putri Chika santai.

"Putri Chika ga capek apa? Ini udah waktunya istirahat." Zee masih berusaha membujuk Putri Chika agar mau beristirahat. Karna kalau Putri Chika mau istirahat maka dirinya juga akan ikut istirahat dan bisa kembali ke kamar.

"Memangnya sekarang kita sedang apa? Istirahat kan?"

"I-iya juga sih," jawab Zee.

Putri Chika kembali berdiri, mengambil perlengkapan panahannya lagi kemudian kembali memposisikan diri untuk memanah.

"Buseet, ini orang ga ada cape-capenya apa ya," kata Zee.

~~~

Christy kini celingak-celinguk di salah satu lorong istana. Seperti biasa, pasti kalian sudah tau apa masalahnya bukan?

Ya benar!

Gatau jalan. Setelah ini Chritsy bertekat akan membuat sebuah peta yang berisikan jalan-jalan di dalam kerajaan ini agar tak tersesat dan bingung mencari jalan. Christy terus berjalan lalu melihat seorang Putri yang sedang jalan sendirian dengan sebuah keranjang di tangannya.

"Eh! Siapa nama nya? Gatau! Pokok kamu, tunggu aku!"

Putri itu yang mendengar suara Christy menoleh ke arah sumber suara. Wah, ternyata Putri Ashel. Christy tersenyum kemudian berlari sambil melambaikan tangan menghampiri Putri Ashel.

"Ashel," panggil Christy tanpa adanya embel-embel Putri di depan nama.

"Apa?"

"Aku minta tolong dong. Anterin aku ke kamar. Aku pengen buru-buru mandi, gerah  ni," jelas Christy.

"Lah kok nyuruh saya?"

"Aku bukan nyuruh, orang tadi kan aku bilang minta tolong."

"Ya ya tolongin ya. Kali ini aja deh, habis ini aku mau bikin peta biar kayak dora ga tersesat lagi," kata Christy lagi.

"Tapi saya, mau ke kebun, petik buah," balas Ashel.

"Petik buahnya nanti aja, setelah nganterin aku. Ntar biar jadi simbiosis mutualisme aku, bantuin kamu petik buah deh. Biar cepet selesai. Gimana?" tawar Christy.

Putri Ashel nampak berpikir. Ia melihat Christy yang nampak sudah terlihat agak gembel eh bukan maksudnya agak kusam dan keringat mengalir dengan deras di wajahnya. Membuat Putri Ashel luluh dan mau membantu mengantarkan Christy ke kamar.

"Beneran ya? Setelah ini harus bantuin saya, metik buah."

"Iya-iya Shel, tenang aja. Aku bantuin kok," jawab Christy.

"Yaudah ayo saya, antar."


























Udahkann. Ayo ramaikan kecebongku!

Sekian, maap klo ada typo ya sayang.

Udah aku mau turu, besok skolah:*

Mine! [End]Where stories live. Discover now