19

2.1K 290 35
                                    

Aku capek~


















"Awas aja, kalau Ci Shani deket-deket sama gua lagi. Ga bakal gue respon. Lihat aja," kata Zee.

Tak ingin berlama-lama Zee memilih untuk kembali ke area panahan. Sumpah dalem hati ingin sekali Zee menjambak rambut gondrong milik Pangeran Sehun.

~~

Zee kembali ke area panahan, namun otaknya mulai bertanya-tanya sedang apa Putri Chika berada di area panahan?

Karena sekarang Putri Chika sudah berada di area panahan lengkap dengan baju dan perlengkapan panahan. Zee berjalan menghampiri Christy dengan mata masih menatap Putri Chika yang jari lentiknya sangat lihat menarik tali panah alhasil mendapat pendaratan anak panah tepat pada tengah-tengah papan target. Sungguh keren sekali Putri-putri di kerajaan ini, mereka sangat pandai dalam memanah.

"Kok Kak Chika ada di sini Toy?" Bisik Zee pada Christy yang sedang istirahat.

"Latihan panah lah Zoy, pertanyaan kamu aneh."

"Ko tiba-tiba, kenapa ga daritadi aja?"

"Terserah dia lah, kerajaan juga punya dia."

"Gasalah sih," ucap Zee yang sudah kalah telak oleh jawaban Christy.

"Eh iya, tadi Kak Chika pas sampe sini nyariin kamu Zoy," ungkap Christy.

"Oh ya? Ngapain nyari aku?" Kepo Zee.

"Ya mana saya tau, saya kan ikan," jawab Christy.

Panas matahari mulai terasa membakar kulit. Mereka masih memperhatikan Putri Chika yang tak lelah dalam memanah. Tangan mereka mengibas ke arah wajah agar mendapatkan kesejukan. Panas siang ini membuat tenggorokan terasa kering, harap-harap ada jin datang menawarkan satu perminataan pasti mereka berdua memilih es paling segar untuk membasahi tenggorokan.

Tak lama, sungguh kebetulan sekali, sesuai harapan Guru Bizer datang. Dengan beberapa pelayan di belakangnya yang mengikuti sambil membawa beberapa keranjang yang mungkin terisi makanan dan pelayan lain membawa teko yang sudah pasti berisi air minum. Pelayan berjongkok lalu meletakkan apa yang mereka bawa tersebut.

"Istirahatlah dulu kalian," kata Guru Bizer.

"Wedehh, dari tadi kek guru. Kita udah nungguin sambil berharap nih," kata Christy sambil tangannya mengeluarkan lauk-lauk yang di simpan dalam keranjang.

"Guru, Kak Chika, ga disuruh istirahat dulu? Udah puanas banget loh ini, liat tuh keringetan banyak," kata Zee.

Guru Bizer mengangguk lalu beranjak menghampiri Putri Chika. Terlihat di sana Guru Bizer sedang berbincang dengan Putri Chika, pasti ia sedang membujuk Putri Chika untuk beristirahat. Tak lama Putri Chika ikut bergabung bersama mereka.

"Kak, makan kak," kata Christy dengan tangannya yang menggengam paha ayam. Putri Chika hanya mengangguk. Ia melepaskan tas yang berisi anak panah lalu ikut duduk di bawah.

"Latihan hari ini cukup. Setelah makan kalian bisa kembali ke kamar istirahat atau mau kembali bermain terserah kalian. Saya undur diri dulu. Permisi Putri Chika," pamit Guru Bizer.

"Kak Chika, mau makan apa? Karna aku anaknya baik dan ga sombong, aku bakal ambilin makan. Jadi, Kak Chika, mau apa?" tanya Zee.

"Zoy, ambilin nasi lagi dong. Aku pengen nambah," pinta Christy.

"Huuu.. itu aja kamu belum abis makan malah mau nambah Toy-Toy," kata Zee tapi tangannya tetap mangambilkan nasi tambahan buat Christy.

"Gapapa, penting aku kenyang."

"Kak Chika mau makan apa? Buruan kak, aku juga laper pengen makan," kata Zee.

Ternyata Kepala Pelayan Gaby datang untuk memanggil Putri Chika serta untuk makan di dalam istana.

"Oh Kak Chika, mau makan siang aja di dalem istana? Yaudah sok atuh, kita makan berdua aja ya Toy." Zee kembali meletakkan piring tak jadi mengambil makan.

"Saya ingin makan di sini. Dengan daging ayam saja," kata Putri Chika menolak Kepala Gaby yang datang untuk memanggilnya.

"Nah gitu kek daritadi." Zee kembali mengambil piring dan mengisinya dengan nasi serta daging ayam bagian dada.

"Yasudah, kalau seperti itu saya permisi." Kepala Gaby pamit meninggalkan mereka.

"Nih kak, buruan di makan ntar keburu ga enak." Zee juga mengambilkan air minum untuk Putri Chika.

"Kak Chika. Kak Chika kenapa mau gabung makan kita di sini? Padahal kan mungkin di dalam istana keluarga kakak juga lagian jam makan siang," tanya Christy.

"Terserah saya lah," jawab Chika.

"Ih sumpah kak, irit banget ngomongnya. Ga greget apa? Panjangin dikit kek," kata Christy lagi.

"Apa wajah saya terlihat peduli?" kata Putri Chika dengan wajah datar tapi ada yang lucu sebelah pipinya mengembung karna nasi yang tersimpan di sana.

"Telen dulu kak nasinya, gemes aku liatnya," kata Zee yang masih menatap gemas pipi Putri Chika.

"Kalau saya gamau?"

"Aku cubit pipi kak Chika," kata Zee dengan jari yang sudah siap mencubit.

"Cubit aja."

"Eh?"
































Up tuh, semangat ya buat yg puasa besok.

Ada penumpang kapal Zeesha disini?

Maap buat typo:*

Mine! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang