Ikara bangga dia bisa bertahan hidup.
"Ayo, Non." Pak Seto sudah berjalan duluan bersama Mba Yeni art barunya.
Ikara menunduk untuk menarik gagang koper lalu menyeretnya masuk ke dalam. Melihat banyak orang yang sliweran keluar masuk. Mungkin karena dekat dengan kampus, banyak mahasiswa yang tinggal di sini juga.
"Papah pesenin kamar juga?" tanya Ikara pada Pak Seto.
"Betul, di depan kamar Non Ikara. Padahal saya bisa loh cari kosan yang lebih murah," dumel Pak Seto.
"Ya nggak papa, biar nggak telat kalo butuh." jawab Ikara. "Sisanya aku bawa sendiri aja, Pak."
"Non," Mba Yeni keluar dari kamarnya. "Aman kok, enak banget tempatnya." katanya sambil cengengesan.
"Yen, Non biar istirahat dulu abis perjalanan panjang," ucap Pak Seto.
"Oh iya iya, kamu temenin aku beli belanjaan dulu buat makan malem. Non, ditinggal nggak papa kan?"
Ikara mengangguk. "Aku masuk dulu."
"Siap, Non."
Ikara melangkah masuk ke dalam kamarnya. Langsung melewati partisi hitam, rak sepatu, kemudian lorong kecil sebelum masuk ke dalam kamar utama. Ada dapur di bagian pojok dekat kamar mandi.
Ikara jujur nggak suka desain kayak gini. Tapi kayaknya hampir semua apartement sekarang bergaya modern. Dia lebih suka ala klasik, yang memberi nuansa jaman dulu, dominan hitam dan coklat.
Ting!
Ting!
Gesya : hiiii halow
Gesya : ikara pearce hukum B17 kan???
Ikara : hi jugaa
Ikara : bener"
Gesya : asyikkk
Gesya : salken ya gue dpt kontak lo dr grub angkatan
Ikara : ohhh
Ikara : nama lo??
Gesya : panggil aja jesi ^^
Gesya : asal sini juga??
Ikara : bukannn
Ikara : pindahan dr bandung
Ikara : lo?
Gesya : gue asal sini dong hehe
Gesya : udah dapet tt?
Ikara : baru aja hehe
Gesya : oke oke
Gesya : see u besok yaaa
Ikara : okayyy jesss kabar kabaran yaaa
Gesya : keyyy!
Ikara menarik sudut bibirnya. Permulaan yang tidak buruk, seenggaknya ada yang bisa dia ajak bicara nanti. Jujur Ikara udah takut duluan nggak dapet temen, karena banyak yang bilang dunia perkuliahan jauh berbeda dengan sekolah.
Ikara penasaran apa yang akan ia hadapi besok.
💞💞💞💞💞
"Nonnn bangun Nonnnn!"
Ikara mengerjap sambil memiringkan kepalanya. Lalu menoleh melihat Mba Yeni masih mengguncang lengannya agar bangun. "Iya," jadi Ikara bicara agar mba Yeni berhenti.
![](https://img.wattpad.com/cover/257760485-288-k155316.jpg)
YOU ARE READING
My Frenemy ( AS 10 )
Teen FictionIkara sama Leo kalo disatuiin? Kacau balau. Ikara tau banget Leo nggak suka sama dia karena kerap dijadikan bahan perbandingan, apalagi begitu masuk SMA yang sama, mereka berdua berkompetisi untuk menjadi juara 1 seangkatan agar bisa mendapat beasis...