29. Kehilangan terberat

724 63 64
                                    

Keadaan kakek Kim semakin buruk setelah sampai di Jerman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keadaan kakek Kim semakin buruk setelah sampai di Jerman. Seokjin membantu merawat di bantu asisten-asistennya melewati masa-masa berat ini. Sendirian. Seokjin bahkan tidak tahu kakak-kakaknya mengetahui ini atau tidak.

"Jin, aku menyayangimu," kata kakek Kim di satu pagi yang mendung.

"Aku tahu kek, adek juga sayang kakek," Seokjin hampir tidak bisa menahan air matanya.

Kakeknya sudah mulai banyak merancau, kadang kakek Seokjin sudah tidak bisa membedakan dirinya atau putranya yang bernama Woojin. Almarhum ayahnya yang sudah meninggal 19 tahun yang lalu.

Seokjin menyadari, betapa sang kakek sangat kehilangan dengan sosok putra kandungnya itu. Satu-satunya putra Kim Jongwon dari sang istri yang sudah meninggalkan mereka lebih dulu. Satu hal yang Jongwon rahasiakan selama bertahun-tahun dari para cucu-cucunya.

"Kakek lebih sayang dengan ayah ya dari pada sama adek," suara serak Seokjin yang meminta kakeknya terus sadar dan mengingatnya.

Seokjin sudah tahu, waktunya dengan sang kakek semakin sempit.

Seokjin tidak pernah menangis sampai dia bahkan menangis di tengah tidurnya. Kakeknya benar-benar meninggalkannya keesokan harinya. Berita duka itu tentu saja menyebar ke seluruh keluarga besarnya. Seokjin tidak ingat karena setelah pemakaman kakeknya di Jerman dan dimakamkan dekat makam nenek Seokjin, seseorang membawanya pergi.

Pemakaman dilakukan secara cepat dan tertutup tanpa menunggu dari pihak keluarga di Korea sesuai perintah kakek Seokjin dan Seokjin hanya mengikuti apa yang menjadi wasiat dan keinginan kakeknya itu.

Lee Sangyeop, adik dari ibu Seokjin, menerima tugas menjaga Seokjin setelah dirinya meninggal dunia.

Dan dari sanalah perjalanan Seokjin di mulai, demi menyembuhkan lukanya. Seokjin memulai petualangannya di benua Eropa di bawah pengawasan Sangyeop. Pergi jauh dari genggaman kakak-kakaknya di Korea.

.

.

.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A grande família BangtanWhere stories live. Discover now