Yang berat saat meninggalkan Oslo adalah bukan karena kota itu membuat Seokjin nyaman atau memiliki banyak ingatan indah. Bagi Seokjin dibandingkan itu semua, meninggalkan Bian adalah hal yang sangat berat untuknya. Selain karena kelucuan dan kegemasan setiap waktu yang mereka habiskan berdua, Seokjin merasa sudah jatuh hati pada bayi laki-laki itu. Ada sisi di mana Seokjin merasa Bian adalah replika dari ayahnya, Daniel. Laki-laki lucu dengan banyak joke yang membuat Seokjin seperti menemukan sosok teman yang menyenangkan selama di Oslo.
Namun, hidup harus berlanjut. Jadi, Seokjin membiarkan chapter baru menyambutnya.
Sekarang dia di Paris.
Seokjin berencana akan tinggal di Bonneval-sur-arc beberapa waktu dan mampir menemui seseorang di Paris terlebih dulu.
"Belum puas keliling dunia tuan Kim?"
Seseorang melontarkan sarkarsme kepada Seokjin saat dirinya tengah sarapan di salah satu hotel yang dipilihanya sebagai tempat transit setelah perjalanannya selama 19 jam mengunakan pesawat.
Senyum Seokjin mengembang begitu melihat sosok dengan setelan berjas rapih sudah berdiri di belakangnya.
"Ku rasa ini baru seperempat perjalananku, jadi belum sepenuhnya berkeliling dunia," kata Seokjin dengan wajah berbinar.
"Habiskan saja uang pamanmu ini," kata Sangyeop, berjalan memutar untuk duduk di hadapan Seokjin.
YOU ARE READING
A grande família Bangtan
同人小說Seokjin hanya ingin hidup dengan normal, namun Tuhan sepertinya sulit mengabulkan permintaannya yang satu ini. Terlalu kaya dan terlalu beruntung memiliki keluarga besar yang tidak biasa. Bahasa: Lokal Special thanks buat temen aku Nay dari Brazil...