Seokjin hanya ingin hidup dengan normal, namun Tuhan sepertinya sulit mengabulkan permintaannya yang satu ini.
Terlalu kaya dan terlalu beruntung memiliki keluarga besar yang tidak biasa.
Bahasa: Lokal
Special thanks buat temen aku Nay dari Brazil...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
4 December, 18 tahun yang lalu...
"Waahhh coba liat, jari tangannya kenapa kecil banget," dengan gemas Jimin memandangi bayi di balik kaca besar yang baru lahir.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Bayi semua jarinya kecil Jim," dengan malas Yoongi memutar matanya.
"Jari Jimin juga kecil, apa dia bayi?" dengan polos Taehyung di sisi lain Jimin bertanya,
"Yang bayi itu aku loh ya!" Jungkook menyauti, melirik bayi itu dengan wajah cemberut.
Dia sendiri adalah adik kesayangan kakak-kakaknya sebelum bayi di balik kaca yang mereka sedang tonton ini lahir. Usia Jungkook saat itu baru menginjak 5 tahun.
"Lu bayi besar yang ada saingannya sekarang ya Koo," Namjoon membalas, menyugar rambut tebal panjang milik adiknya yang berpotongan mangkuk itu dengan senyuman yang menunjukan dimplenya.
Hoseok yang di sana hanya menatap si bayi dengan tatapan sayang dan dia sampai tidak bisa menahan untuk tidak menangis.
"Kakak pasti terharu ya?" bisik Jimin yang menyadari kediaman Hoseok.
"Bukankah dia yang paling kita tunggu kelahirannya?" bisik Hoseok serak,
"Apa kita harus memanggilnya kakak?" Jimin bertanya, karena dari silsilah keluarga orang tua bayi itulah yang tertua.
"Harusnya begitu," Yoongi yang tertua yang menjawab,
"Aku ngga mau manggil kakak," erang Jungkook tidak terima kepada Namjoon yang hanya di balas dengan senyuman,
"Itu diputuskan oleh para petua kan?" Namjoon menjawab dengan bijaksana untuk menenangkan Jungkook,
"Mereka pasti maksa kita manggil bocil ini kakak deh, aku mah nga mau, di masukin karung aja ilang," saut Jimin,
Taehyung tertawa mendengar lawakan Jimin,
"Ngga lucu Tae!" decih Hoseok,
"Lah kan Jimin yang ngomong," protes Taehyung tidak terima.
"Ya kenapa kamu juga ikut ngetawain sih?" Hoseok menyahut lagi.
Taehyung cemberut, bom di lempar Jimin dan yang hangus dia.
