18. Bian

504 59 20
                                    

Hubungan Seokjin dengan keluarga Daniel semakin dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hubungan Seokjin dengan keluarga Daniel semakin dekat. Sisa waktu yang Seokjin miliki selain menulis dan pergi keluar apartemennya untuk berbelanja dalam satu pekan dia gunakan untuk mengunjungi bayi mengemaskan putra pasangan Daniel dan Laura Park, Bian.

Seperti memiliki ikatan tersendiri dengan putra tetangganya itu, Seokjin bisa menghabiskan waktu hanya dengan menemaninya bermain di ruang tamu dan menunggu ibunya pulang bekerja.

Seokjin memiliki kepribadian yang tenang sehingga bayi itu tampak nyaman bersamanya, sementara Daniel sibuk dengan tugas-tugasnya selama kelas kuliah onlinennya. Dia masih mengambil kuliahnya di Amerika setelah di tinggalkannya dua tahun pelariannya begitu menikahi Laura.

Bian hanya dititipkan ke daycare hanya saat kedua orang tuanya memang tidak bisa menjaga anak itu. Seokjin bisa melihat betapa repotnya keluarga kecil ini setiap harinya. Karena itu, Seokjin berusaha sedikit membantu dengan menjaga Bian. Toh Seokjin memang menyukai anak kecil.

Bayi berusia dua tahun itu bahkan tidak menangis saat Seokjin mengenalkannya pada apartemen miliknya. Seokjin senang Bian bisa menemaninya di rumah itu saat keluarga Daniel sibuk di luar.

"Da da da," Bian mengangkat kedua tangannya agar Seokjin segera mengendongnya.

Beberapa menit lalu Bian anteng dengan mainannya di atas karpet bulu di ruang tamunya tapi sepertinya Bian mulai jenuh, jadi dia minta dimanjakan.

"Bosan? Ngantuk?" tanya Seokjin dengan lembut.

Bian merengek sebentat lalu dia menduselkan kepalanya ke bahu bidang Seokjin,

Setiap Bian melakukan itu, rasanya hatinya tenang. Seolah dia sedang dipeluk seisi dunia di antara dunianya yang kosong.

Seokjin menimangnya sampai bayi itu tertidur. Susu yang ibu Bian siapkan sudah habis dan anak itu juga sudah tertidur di gendongan Seokjin.

Ponsel Seokjin berdering, dan panggilan itu dia terima segera.

Sebuah video call.

"Wah bayikk!!!" suara jeritan seorang perempuan tiba-tiba terdengar dari sebrang sana.

Seokjin tersenyum,

"Aku baru liat bayik gendong bayik nih," suara laki-laki di sebelahnya tak kalah antusias,

"Mau bikin satu yang?"

"Diem! Nanti kedengeran sama dua bayik itu," balas sang perempuan malu,

"Aku denger ya," jawab Seokjin santai,

"Hehehe, tapi aku seneng kamu punya kesibukan sekarang," saut si laki-laki itu.

"Aku sibuk loh ya selama ini, nyari uang. Enak aja," Seokjin menyaut sebal.

Untungnya Bian tidak terusik dengan suara berisik yang mereka buat. Bian benar-benar tenang.

A grande família BangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang