21

1K 181 16
                                    

"Sekian rapat hari ini. Terima kasih untuk semua perhatiannya."

Berlapis-lapis orang berjalan secara bergilir untuk keluar dari satu ruangan yang sejak beberapa saat lalu digunakan sebagai kegiatan meeting. Sebagai salah satu individu yang menjadi bagian di sana, Naruto mengikuti segala kegiatan selayaknya para karyawan lain.

Naruto hendak mencapai ruangan tertentu yang menjadi lokasi kerja. Ketika baru saja mencapai lift, ia menoleh saat merasakan sebuah tepukan pada pundak kanan.

Seorang pria setengah abad lebih sedang menatapnya. Sebuah tundukan hormat, Naruto beri. Menunjukan etika baik di hadapan sang atasan.

"Direktur."

Pria tersebut tersenyum ketika Naruto kembali menegakkan diri.

"Apa Anda memiliki keperluan dengan saya?"

"Hanya ingin mengajakmu mengobrol sebentar."

Naruto terdiam. Matanya melirik dua bodyguard di balik punggung sosok tersebut, sebelum mengangguk meng-iya-kan.

Berada dalam lift, Naruto hanya memusatkan diri pada pintu yang tertutup.

"Bagaimana rasanya bekerja sejauh ini? Apa semua tetap membuatmu merasa nyaman?"

Naruto mengangguk dan disambung dengan jawaban mulut yang singkat. "Ya."

Mereka terdiam cukup lama. Tak kuasa, Naruto menelan ludah ketika keheningan ini menciptakan atmosfer yang terasa canggung.

"Mengenai tawaran waktu itu, apa kau sudah mempertimbangkannya?"

Naruto tahu, hal ini pasti akan dibawa dalam percakapan.

Maka, tanpa mengurangi segala rasa hormat yang dimiliki terhadap orang yang telah memberinya kesempatan bekerja dan meniti karir, Naruto memberi jawaban yang jujur.

"Saya ... sudah mencoba memikirkannya dan akan tetap dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya."

Fuma Danzo menatap secara langsung wajah tertunduk di sampingnya. "Kenapa? Apa yang membuatmu merasa terbeban menerimanya? Aku sudah mengatakan jika melakukan ini bukan karena Nick, melainkan karena menyadari kinerja yang baik darimu."

"Meski demikian, saya tetap merasa bila ini bukanlah hal yang pantas. Jika dibandingkan dengan yang lain, saya masih terbilang orang baru di sini. Akan menimbulkan rumor buruk apabila mendadak saja Anda mengangkat saya untuk posisi yang penting."

"Aku memahami kekhawatiranmu, namun, cobalah untuk tetap mempertimbangkannya. Aku akan memberimu waktu lagi untuk memikirkan."

"Saya--"

"Coba pikirin kembali. Cukup itu saja."

Pembicaraan terhenti dengan Fuma Danzo yang keluar lebih dulu dari lift.

Naruto masih di sana; menetap hingga tiba pada lantai di mana divisinya berada. Selepas mengambil segala hal yang diperlu, Naruto berjalan menuju basement. Itulah awal ketika Kushina mengabari akan datang ke rumahnya.

Tak ada masalah sama sekali. Tetapi, ketika wajah sang ibu melintas dalam pikirannya, sontak pula bayang Hinata ikut menyatakan kehadiran.

Ini pukul delapan. Sudah pasti Hinata masih di sana bersama Erika.

Maka, secepat yang dibisa, Naruto telah berburu melajukan kendaraan, sembari berharap bisa tiba ke rumah di waktu yang tepat. Tepat dalam artian tidak mendapati apa yang tak diharapkan.

.

.

.

Hinata masih mengingat jelas apa yang terjadi di masa lalu. Telinganya masih sangat akrab dengan semua ungkapan menohok yang diterima.

With You: A Faux Pas? [ NaruHina ] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora