30 || Pasar

39.2K 5.2K 2.2K
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh kawan-kawan🌼

Semoga kabar kalian baik, ya.

selamat membaca dan jangan lupa vote, lalu komen di setiap paragraf kalo bisa, yaaa hehe

Ada yang belum follow wattpad 12kentang? Nih follow dulu » 12kentang

⚠️Dilarang keras menjiplak, mengcopy, meniru, memplagiat cerita ini dalam jenis apapun. Apalagi berlindung dengan kata terinspirasi ⚠️

~HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH ALLAH~

••SELAMAT MEMBACA••

"Enggak perlu diperjelas, harusnya kamu tau itu, Zaina Alayya."

"Kak Zayden cemburu?" tanya Zaina mengulang.

"Iya," jawab Zayden tanpa ditutup-tutupi.

"Tapi aku mau berbagi cerita sama suami aku," ucap Zaina.

"Kamu mau dosa, hm?"

Zaina menggeleng. "Kok dosa, sih, Kak?"

"Seorang istri yang membuat suaminya cemburu itu apa nggak dapat dosa?" balas Zayden. Laki-laki itu tetap fokus pada jalan.

"Kalo kamu nggak dengerin sampe selesai nanti kamu rugi," ujar Zaina. Zayden langsung menoleh. Istrinya itu kenapa terlihat ngotot ingin menceritakan kisahnya, pikir Zayden.

"Ya udah lanjutkan," pungkas Zayden.

"Kenapa mau? Katanya cemburu, Kak," ucap Zaina terkekeh.

"Demi istri," balasnya.

Tanpa Zaina tanya pun ia tau kalo Zayden sedang jealous.

"Oke, Kak. Biar kamu nggak cemburu lagi, aku lanjut ceritanya," usul Zaina.

"Ajaib," gumam Zayden. Seharusnya, kan, agar ia tidak cemburu Zaina tidak akan melanjutkannya lagi, tapi kenapa istrinya justru melanjutkan? Begitulah pikir Zayden.

"Selain laki-laki yang mahram, aku atas nama Zaina Alayya atau juga Ayana ini hanya pernah mencintai satu orang laki-laki."

Zayden langsung menoleh ke arah Zaina. Namun, ia tidak menyela cerita gadis itu.

"Dari aku masih bocil sampai sekarang aku cuma suka sama satu orang laki-laki."

"Aku menunggu hal yang nggak pasti. Aku nunggu dia datang lagi, tapi dia nggak kunjung datang."

"Penantian lama kadang membuat aku berprasangka buruk, Kak. Aku berprasangka kalo doa-doa yang aku panjatkan itu salah karena selalu menyebutnya ke hadapan Allah. Aku takut Allah cemburu hingga doa-doaku nggak kunjung dikabulkan ...."

"Abang selalu bilang. Apapun yang selalu diikhtiarkan, akan mendapat balasan. Terus Kenapa ragu? Gitu katanya, cuma aku mikir gini... aku udah berikhtiar apa? Aku cuma menunggu dia datang. Dan Abang selalu jawab ... sabar, Zaina, apapun jika itu dalam kebaikan maka kamu akan dilimpahkan kebahagiaan dan kamu sudah dijanjikan."

Zayden masih diam menyimak. Walau begitu hatinya tetap terusik dengan cerita Zaina.

"Siapa laki-laki itu?" batin Zayden. Rasanya ingin ia hajar sekarang juga.

𝐙𝐈𝐍𝐍𝐈𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang