Chapter 36

277 13 0
                                    

Waktu menunjukan hampir pukul sepuluh malam, Kevin melaju mobilnya dengan cepat. Lelaki itu tak ingin menyiakan kesempatan ini, mengetahui keberadaan Audrey adalah langkah awal yang bagus untuk menolongnya. Setibanya dihotel Kevin segera menuju resepsionis dan menanyakan tentang gadis itu. Beruntungnya resepsionis yang bekerja malam itu mau bekerja sama setelah Kevin menjelaskan apa yang terjadi. 

"Istri saya lagi hamil muda mas. Emosinya lagi naik turun jadi dia kabur dari rumah." 

Tanpa keraguan pria itu memberikan nomor kamar dimana Audrey berada. "Semoga berhasil ya mas." Ujar sang resepsionis tersenyum sebelum Kevin meninggalkan lobi. 

Didepan pintu kamar Kevin mengumpulkan keberaniannya untuk mengetuk pintu, ia tak tahu apa yang harus dikatakannya kepada gadis itu tapi untuk saat ini ia tak begitu mempedulikannya, dia hanya ingin memastikan gadis yang sedang mengandung anaknya itu baik-baik saja. 

Audrey membuka pintu begitu suara ketukan pintu diluar terdengar. Gadis itu terkejut melihat siapa yang sedang berdiri didepan pintu kamar, diapun langsung menutup pintu namun dengan cepat Kevin menahan dengan tangannya. 

"Drey, kita perlu bicara. Please." Ujar Kevin memohon. Tak ada balasan dari balik pintu yang setengah terbuka itu. 

"Please Drey." 

Perlahan pintu itu mulai terbuka kemudian Audrey keluar dari kamarnya lalu menutup pintu kamar dengan pelan.

"Bagaimana kamu bisa nemuin aku disini?" 

"Aku tracking ponsel kamu." 

Mendengar ucapan Kevin ia hanya mengernyitkan dahinya. Ia tak mengerti istilah itu tetapi yang pasti lelaki itu pasti cukup pintar hingga bisa melacaknya, pikir Audrey. Kemudian keduanya berjalan berdampingan menuju sebuah taman kecil. Sesampainya ditaman, Audrey berdiri dihadapan Kevin.

"Aku nggak ingat kamu siapa tapi pasti kamu Kevin kan? Apa kita pernah ada hubungan dulu?" 

Kevin tersenyum mendengar ucapan gadis itu. Nada suara Audrey terdengar lebih tegas dan defensif, berbeda sekali dengan saat pertama kali gadis itu kehilangan memorinya. 

"Kita berteman baik Drey." Ujar Kevin.

Audrey terdiam. "Sekarang kamu uda liat kalau aku baik-baik aja. Kamu bisa pergi sekarang dan tolong jangan tracking dan nyari aku lagi." Kemudian dia berlalu meninggalkan lelaki itu. Namun baru beberapa langkah lelaki itu bersuara.

"Bayi yang kamu kandung itu anakku." Kevin menarik napas dalam setelah mengatakan itu. 

Audrey menghentikan langkahnya lalu berbalik dan memandang tajam Kevin. "Jangan bohong. Trus siapa Lukas? Aku denger kalau aku berhubungan sama lelaki itu." 

Saat itu juga Kevin menyadari kalau gadis itu melarikan diri karena percakapan yang didengarnya. "Lukas itu saudara kembarku dan dia pacar kamu." 

Audrey tak percaya apa yang didengarnya dari mulut lelaki itu. "So, gua tidur sama dua lelaki yang ternyata saudara kembar. Bagus." 

"Bukan begitu Drey. Lukas sudah komfirm kalau dia nggak pernah melakukan seks sama kamu."

"Trus aku harus percaya kalau aku cuma ngeseks sama kamu? Bagaimana kalau ternyata bayi ini bukan bayi kamu." 

Kevin menarik napas dalam sebelum menjawab pertanyaan yang bertubi-tubi dan penuh emosi itu. Lelaki itu menatap dalam mata gadis didepannya. "Karena kamu masih perawan saat pertama kali kita melakukannya."  

Dengan raut tak percaya gadis itu menantang ucapan lelaki yang berdiri didepannya. "Jadi aku pacaran sama saudara kembar kamu trus selingkuh sama kamu, begitu?" 

BROKEN DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang