Chapter 29

327 12 0
                                    

Lukas adalah saudara kembar Kevin. Lukas terlahir lebih dulu kemudian selang beberapa menit Kevin menyusul. Meskipun mereka kembar keduanya memiliki karakter yang jauh berbeda. Lukas kepribadian yang luwes, mudah bergaul dan suka berbincang. Tak heran jika lelaki itu lebih dikenal banyak orang ketimbang Kevin yang lebih pendiam.

Keduanya memiliki fitur wajah tampan bahkan terlalu hot sebagai seorang mahasiswa ilmu komputer. Keduanya  lebih cocok sebagai model celana dalam pria. Mereka berdua digilai oleh kaum wanita. Tetapi status jomblo dan pendiamnya Kevin membuat banyak kaum hawa curiga. Hingga tingkat akhir kuliah belum ada satupun mahasiswi yang berhasil berkencan dengan Kevin. Rumorpun berkembang dikampus bahwa Kevin seorang gay. Tedi, Ray dan Ari sempat dicurigai sebagai salah satu pasangan Kevin tapi untunglah mereka tak mempedulikan rumor itu. Selama tak ada pengalaman disentuh Kevin dengan gairah, mereka memutuskan untuk tetap melanjutkan persahabatan.

Dan Kevin tak bisa membuktikan apapun tentang dirinya hingga tragedi yang menimpa Audrey. Foto ciuman didepan pintu rumah sakit itu tersebar diseluruh media. Mereka mulai mempertanyakan siapakah gadis difoto itu. Sampai saat ini identitas Audrey masih belum terbongkar. Lukas mengetahui sekilas berita tentang saudara kembarnya menyelamatkan gadis itu tapi dia tak pernah menyangka bahwa gadis itu akan se-eksotis ini. 

Audrey membawa Lukas mengelilingi rumahnya. Ketika berada dilantai atas dan melewati kamar Ema, terdengar suara dua orang dewasa napasnya seperti terengah-engah. Audrey dan lelaki itu berhenti, mendengarkan sejenak lalu keduanya tersenyum. 

"Kamar kamu dimana?" Tanya Lukas saat mereka bersiap kembali turun kebawah. 

"Oh lagi direnovasi. Sementara aku tidur sama Ema." Balas Audrey. Lukas menyayangkannya, lelaki itu penasaran dengan kamar gadis itu, terlebih lagi setelah mendengar desahan panas dari kamar Ema. Dia ingin segera kekamar Audrey.

Kevin baru saja mau naik keatas namun begitu mendengar suara mereka, lelaki itu mengurungkan niatnya dan bergegas ke taman dan kembali memanggang. Kevin melambaikan tangan begitu melihat keduanya ditaman, Lukas dan Audrey berjalan menghampiri lelaki itu. 

"Kalian habis darimana?" Tanya Kevin.

"Audrey habis nunjukin rumahnya." Kata Lukas tersenyum. Audrey tersenyum tersipu. Kevin tak menyukai senyum tersipu dari bibir gadis itu. Apa yang mereka lakukan diatas sana? 

"Kalian mau steak?" Tanya Kevin lagi. 

"Thanks. Gua udah kenyang. Drey, mau?" Kata Lukas menoleh ke gadis itu. 

Audrey menggeleng. "No thanks." 

Siang yang terik itu terasa lebih panas ditubuh Kevin. Dia harus menyaksikan Lukas bercengkrama dengan gadis itu, gadis pertama dalam hidupnya yang sudah mencuri dan melukai hatinya.

Kalau neraka memang ada, mungkin panasnya begini, batin lelaki itu.

Kevin meninggalkan pesta barbecue lebih awal, lelaki itu merendam tubuhnya dibath up, berharap air hangat itu bisa meredakan emosinya namun bayangan wajah gadis yang tak ingat siapapun kecuali mami dan Rocky, melintas tersenyum mengejeknya. 

Hingga menjelang malam, Lukas masih belum kembali rumah. Kevinpun mulai penasaran, lelaki itu mengirimkan pesan. "Lagi dimana?" 

Lukas: Mau ke klub nanti  sama Tedi, Ema dan Audrey. Ikut? 

Kevin berpikir sejenak lalu membalasnya. "Jam?" 

Ponsel notifikasinya berbunyi lagi. "10." Jawaban yang sangat singkat dan padat. 

Dia pasti lagi sibuk ngerayu. Kevin mendengus kesal membayangkannya. Kalau ia tak membayangkan kejadian terakhir Audrey mabuk rasanya enggan untuk bergabung dengan para pasangan itu namun lelaki itu tak mempercayai saudara kembarnya, dia bisa lebih parah kalau sudah minum alkohol. Diliriknya jam tangannya. Pukul 9.30 malam. Kevin bergegas beranjak dari bath up dan mengenakan pakaian. 

BROKEN DREAMSWhere stories live. Discover now