Putus?

211 30 12
                                    

Pagi ini Alvera berjalan menyusuri koridor sekolah yang langsung terhubung dengan kantin belakang sekolah yaitu warung Bi Dedeh Alvera akan menemui kekasihnya.

Gadis berkucir kuda itu sedang bersenandung kecil,senyum yang tampak bahagia sudah menghiasi wajahnya sedari tadi, bahkan dari kemarin saat dirinya ketemu Nathan membuat Alvera sangat bahagia.

Terlihat seorang laki-laki dengan seragam putih dan celana abu-abu duduk di kursi yang tersedia, pandangan nya lurus ke depan seperti tengah memikirkan masalah yang rumit.

"Alvero," Panggil Alvera dengan suara lembut dan hangat memasuki pendengaran nya.

"Sini duduk,"Alvero menepuk sisi kursi yang kosong lalu Alvera duduk di sampingnya.

"Semalem kemana?Lo main sama cowo?Keren juga ya cowo ya anak mana?Ngapain aja?"tanya Alvero dengan penuh pertanyaan.

"Gue nggak ngapa-ngapain," jawab Alvera dengan tenang, karena memang benar dia dan Nathan tidak ada hubungan spesial.

Alvero tersenyum sinis lalu berbicara dengan nada datarnya. "Nggak usah bohong Alvera gue liat sendiri!"

"Gue nggak pernah bohong," Alvera menggelengkan kepalanya, tidak percaya bahwa orang yang ia sayangi malah menuduhnya.

"Jujur Ra!" ketus Alvero.

"Nathan tuh cuma sepupu gue, kalau lo gak percaya  buat apa kita menjalani suatu hubungan?!" Alvera sangat marah karena Alvero sepertinya tidak percaya padanya.

"Oh gue tau lo mau putus?" tanya Alvero dengan senyum sinis.

"Gak jelas banget sih,apa sih sih maksudnya?" Alvera sangat marah sekarang,Alvero yang ia anggap akan selalu percaya padanya tapi malah menuduhnya dengan tuduhan yang tidak jelas.

"Tapi emang kenyataan kan,Lo punya hubungan istimewa sama cowo itu!"Alvero terus menuduh Alvera agar Alvera merasa terpojok dan Alvero lah yang menang.

"Gue gak  punya hubungan apa apa cuma sebatas sodara aja Alvero,"kata Alvera.

"Semuanya udah gue liat dengan mata gue sendiri Ra,gue sakit banget liat nya kemarin pelukan sampe di bawa ke rumah."ucap Alvero.

"Serah lo deh gue cape banget lo gak percaya sama gue."kata Alvera pasrah.

"Terus sekarang lo mau apa?"tanya Alvero.

"Terserah lo!Lo yang mulai jadi lo juga yang mengakhiri."ucap Alvera semakin pasrah.

"Kalau kita putus lo mau?" tanya Alvero dan air mata Alvera  langsung turun bagaimana bisa Alvero mudah sekali mengucapkan kata putus.

"Hah putus?"kaget  Alvera ini hanya salah paham ia juga tidak ingin hubungan nya ini berakhir ia  juga menyayangi Alvero tulus, jadi untuk melepaskan nya tidak semudah itu.

Alvera juga selama menjalani hubungan dengan Alvero, selalu merasa tidak tenang udah berapa kali Alvera di bully bahkan sampe rumah sakit itu semua  ulah yang suka sama Alvero sampe harus nyakitin Alvera.

"Oke gue mau putus,"ucap Alvero enteng.

"Semudah itu Alvero?" tanya Alvera.

Alvera berjalan menuju kelas meletakkan tas sekolah di senderan kursi, Alvera pun duduk termenung seorang diri didalam kelas. Dia kembali mengingat apa yang baru saja terjadi pada dirinya, dimana dia bertemu dan bertengkar dengan Alvero sampai kekasih nya itu  bilang putus.

Alvera
Nat gue putus sama pacar gue ini cuma salah paham
Bantu gue ya  buat balikan lagi

"Ra,ko ngelamun?"tanya Aluna.

"Gue putus sama Alvero,"ucap Alvera yang bersandar ke bahu Aluna.

"What demi apa Ra?"kaget Ratu.

"Serius?"tanya Keysha dan Alvera mengangguk lalu di lanjut dengan menjelaskan semuanya yang terjadi.

"Ini cuma salah paham aja."kata Aluna.

Alvero duduk santai di atas motor besarnya dengan ditemani ketujuh sahabatnya. Bel pulang sekolah sudah berdenting setengah jam yang lalu tetapi ketujuh pentolan sekolah itu tidak langsung menuju kerumah masing-masing. Melainkan, nongkrong diparkiran.

"Lo beneran putus sama Alvera?"tanya Alexa dan Alvero mengangguk.

"Dia udah jelasin masalahnya dimana?"tanya Erlangga.

"Belum yang penting gue udah tau kelakuan dia gimana sama aja kaya cewe yang sebelumnya gue temuin."kata Alvero.

"Harusnya lo dengerin dulu penjelasan dari Alvera."ujar Samuel.

"Tuh cowo yang kemarin sama Alvera pasti dia mau jemput deh."tunjuk Alvero ia pun melangkahkan kakinya dengan langkah yang teratur kepada cowo yang ia tunjuk dan cowo itu adalah Nathan dia sedang menunggu sepupunya pulang.

"Lo serius sama Alvera?"tanya Alvero.

"Maksud lo?"tanya balik Nathan menatapnya tanpa ekspresi lalu mengangkat alisnya.

Alvero mendekatkan dirinya kearah Nathan membuat tatapan datar  menjadi tatapan tajam "Tampang kaya lu pasti Alvera cuma di jadiin pelampiasan aja kan ," Alvero semakin mendekat kearah Nathan, "Kemarin lo ke rumah dia kan?" tambah Alvero.

"Tau dari mana gue mau ke rumah Alvera? bapak lu dukun?" desis Nathan.

"Ada hubungan apa lo sama Alvera ngaku loh,"sentak Alvero bukan Alvero namanya jika ia tak membuat masalah, hidup Alvero memang tak jauh-jauh dari kerusuhan.

"Perlu tau ya?lu udah kan udah jadi mantanya, lo udah jadi sampahnya dia bego."sentak Nathan.

Tangan Alvero mengepal kuat, matanya semakin tajam menatap kearah Nathan dan saat itu juga satu bogeman berhasil mendarat di wajah Nathan ia tersungkur ke tanah.

Nathan pun ikut mengepalkan tanganya dan melayangkan pukulannya kearah Alvero. "Kalau orang mau ngomong tuh lu dengerin dulu jangan tiba tiba minta putus sekarang nyesel kan putus sama Alvera." Ucapan Nathan seolah memancing kembali emosi Alvero.

"Bacot !!"

Alvero dan Nathan saling beradu bogeman mentah satu sama lain Jjika berkelahi seperti ini Alvero lah ahlinya, ia tak akan pernah takut bonyok jika memukul wajah orang saja membuat hatinya senang.

"Nathan!Alvero cukup!!!"teriak Alvera datang menghampiri mereka berdua.

"Apa - apaan lo berantem sama sepupu gue."sentak Alvera.

"Sepupu  darimana?dia itu pelakor hubungan kita."kata Alvero.

"Bacot!dia sepupu gue makan nya kalau gue ngomong tuh dengerin."ucap Alvera.

"Nat ayo kita pulang."ajak Alvera.

Motor pun melaju sedang di motor tidak ada pembicaraan sedikit pun Alvera sudah ngantuk berat ia hanya memeluk Nathan di belakang sambil sedikit tertidur mungkin ulangan kimia tadi membuat gadis itu lelah.

"Dah sampe Ra."ucap Nathan dan Alvera membuka helm lalu turun dari motor Nathan.

"Nat,maafin Alvero ya lo gak apa apa kan?"tanya Alvera.

"Engga ko Ra,yaudah yu kita masuk."ajak Nathan.




















🌛Jangan lupa vote dan komen ya guys 🌛

ALVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang