Bully

253 43 13
                                    

08122720011

Hallo Alvera
Keren lo udah jadi pacar Alvero
Lo gak sadar ya,lo tuh murahan?
Alvera lo udah di apain sama Regan haha waktu Lo di jebak
Lo gak pantes buat Alvero
Mau tahu kan siapa gue? Kalau lo mau tahu siapa gue datang ke gudang dekat lapangan sekarang
Gue pengen kenalan juga sama jalang kayak lo yang udah berani-beraninya ambil Alvero dari gue.
Kalau lo emang bukan pengecut datang sendiri!

"Sembarangan banget nih orang mulut ya," omel Alvera langsung keluar dari ruang musik yang terpenting sekarang ia harus mendatangi gudang dekat lapangan seperti apa yang penerornya tadi katakan.

Sebenarnya Alvera hanya penasaran, siapa pelaku karena lama-kelamaan pelakunya ini cukup mengganggu dirinya.

Sesampainya di depan gudang,Alvera sangat takut tetapi ia harus tetap menemui pelakunya agar permasalahannya cepat selesai. Ia berharap agar masalah ini dapat ia selesaikan sendiri, tidak perlu melibatkan Alvero dan teman-temannya.

"Halo? Ada orang disini?" tanya Alvera sambil melihat betapa gelapnya gudang tersebut.

"Mana orang yang udah ngomong gue murahan."tanya Alvera sambil mengelilingi gudang tersebut.

Ketika Alvera masih mengelilingi gudang, tiba-tiba ia merasakan rambutnya ditarik dari belakang dengan cukup keras.

"Apaan sih jambak-jambak gini?"Alvera sudah mencoba melepaskannya tetapi tidak berhasil.

Sekarang Alvera dapat melihat wajah penerornya selama ini. Wajah yang sungguh tidak familiar baginya.

"Dinda ratu bullying!"batin Alvera.

Gadis itu mendekatkan wajahnya pada Alvera menatap Alvera intens,"Oh ini manusia murahan yang berani ambil Alvero dari gue?"

"Kenapa?masalah buat lo?gue gak ada urusan sama lo."tanya Alvera.

Sepertinya gadis itu emosi mendengar perkataan Alvera barusan dapat Alvera rasakan, tarikan pada rambutnya semakin kencang.

PLAK!

Tamparan mendarat di pipi Alvera ia dapat merasakan pipi kanannya memanas karena Dinda menamparnya.

"Lo!jangan sok cantik deh murahan kaya lo gak pantes buat Alvero!" gadis itu sudah menatap Alvera dengan tajam.

"Gue atau lo sih yang murahan gue tau ko Din,lo sama Regan pernah berhubungan sampe punya anak kan tapi lo gugurin kasian banget ya anak nya,mau video nya?"kata Alvera sambil tersenyum.

"Anjing!bacot lo Alvera."ucap Dinda mendorong Alvera ke lantai sampai terjatuh sambil mengepalkan kedua tangannya dan memukul Alvera dengan kuatnya Alvera langsung berdiri kembali.

"Woi Bella!Lolly lo pegang dia!" perintah gadis itu.

Tiba-tiba kedua tangannya sudah digenggam erat oleh dua orang tadi. Ia langsung memberontak tetapi percuma, kedua orang ini mencengkram lengannya dengan sangat kencang.

"Kok keroyokan gini sih?tai lu Dinda!' umpat Alvera dalam hati. Alvera tidak menyangka bahwa Dinda tadi akan membawa teman-temannya.

"Lo nyuruh gue datang sendiri, tapi lo sendiri bawa antek antek ah apaan sih Din," Alvera sudah menatap tajam gadis yang tidak ia kenal di hadapannya.

Gadis itu langsung menangkup dagu Alvera dengan kencang, membuat tatapan mereka bertemu.

"Lo akan mati disini."ucap Dinda.

PLAK! PLAK!

Gadis itu kembali menamparnya dengan cukup keras. Bukan hanya pipi kanannya saja, tetapi pipi kirinya pun kena,Alvera dapat merasakan sakit,lebam dan ada cairan darah yang mengalir di pinggir bibirnya.

ALVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang