48

10.3K 801 25
                                    

HAPPY READING
_______________________

cklekk

"darimana kamu."

baru saja membuka pintu kamar Sabiru melihat Venzi di sofa, sepertinya pria itu menanti kehadirannya.

Sabiru menggerutu dalam hati.

"sial! ngapain bangun si?" batin Sabiru

"luar." dingin Sabiru dan berjalan masuk, tak lupa gadis itu menutup pintu kamar

"sini." titah Venzi dingin

Sabiru mengernyitkan keningnya bingung. Namun tak urung gadis itu mendekati Venzi.

"duduk!" Venzi menepuk sofa disebelahnya

menurut Sabiru mengikuti apa yang pria itu perintahkan.

"kenapa?." ucap Sabiru datar

"habis dari mana?." tekan Venzi

"ck luar" decak Sabiru

Venzi menghela nafas berat tak puas dengan jawaban yang gadis itu beri.

"tau jam berapa sekarang?."

Sabiru mengecek handphone nya dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul 01.15 malam. (malam atau dini hari si?)

"tau." jawab Sabiru singkat

"kenapa keluar ga bilang?"

"lo tidur."

Venzi memejamkan matanya sejenak lalu menatap datar Sabiru. sungguh gadis itu selalu menjawab perkataannya.

"tidur." Venzi bangkit dari duduknya dan keluar kamar

Sabiru memandangi pria itu yang sudah keluar, tanpa nyangnyengnyong lagi gadis itu langsung merebahkan diri di kasur.

Sabiru terdiam memandangi plafon kamar yang dark itu. tiba-tiba ia kepikiran dengan kalung yang dijumpainya tadi.

"kalung? angka S?" itu menjadi pikiran Sabiru sekarang

merogoh saku celananya gadis itu mengeluarkan handphonenya dan mengirimkan pesan kepada seseorang disana.

Kean

cri tau tntng kalung|
yg gw temuin td.|
01.20

|oke Zaise
01.23

read.


Sabiru mematikan ponselnya dan meletakkan di atas nakas. Gadis itu mengubah posisi ternyaman dan mulai memejamkan mata.

sedangkan Venzi kini berada di ruang kerjanya. pandangannya fokus tertuju pada layar laptop.

mengotak-atik didalamnya hingga sebuah foto terpampang di sana.

"sungguh menjijikkan" gumam Venzi menatap datar layar laptop nya

senyuman miring terbir di wajahnya, pria itu memutar kursi yang ia duduki dan menatap lurus kedepan dengan kedua tangan menopang ke dagu.

TRANSMIGRASI MERMZAISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang