4

31.5K 2.2K 64
                                    

please vote and coment.

thanks.

HAPPY READING
_____________________


S

aat ini Sabiru sedang bersiap-siap untuk segera pulang. ia menatap dirinya dipantulan cermin lalu berdecak kesal "ck, kek badut." kesal Sabiru

gadis itu bergerak membersihkan sisa² make up tebal itu diwajahnya, dan ya

deg!

"dasar bodoh, wajahmu tidak terlalu buruk kenapa kau tutupi dengan make up sialan itu." desis Sabiru

Sabiru memakai hoodie oversize dengan hotpants dengan alasnya hanya sendal jepit saja. sangat simple bukan, karna gadis itu tidak mau ribet. lalu keluar dari sana menghampiri orangtuanya.

cklekk

"udah selesai sa?" tanya mommy tanpa menoleh

"udah"

"yaudah kalo gi- hah" belum selesai menyelesaikan omongannya tiba-tiba mulut itu menganga dengan sendirinya

Sabiru mengangkat satu alisnya lalu bertanya "why?"

"i-ini kamu?" ucap mommy tidak percaya

"omaygat akhirnya make up sialan itu sudah hilang" ucap mommy dengan mata berbinar

"ayo kita berangk-" ucapan Daddy terpotong kala melihat Sabiru yg nampak beda

"S-sabiru.... ini kamu sa" kaget Daddy

Sabiru yang jengah pun hanya berdehem "udahlah, pulang." dingin Sabiru

"b-baiklah" gugup Daddy

ketiganya berjalan keluar dari ruangan yang berbau obat"an itu.

nampak Ruto yang duduk sambil memainkan hp nya

"Ruto" panggil Daddy Jofan

Ruto menoleh "yahh kena-" Ruto memberhentikan ucapannya lalu menatap Sabiru intens

"Andis..." gumam Ruto pelan

Andis adalah nama kesayangan dari Ruto untuk Sabiru sewaktu kecil. namun ketika beranjak dewasa dan sikap Sabiru yang sudah mulai berubah nama itu sudah jarang disebut.

"k-kamu? hah.. haha akhirnya" tawa Ruto terdengar lirih

Sabiru maju mendekati Ruto "make up sialan itu sudah hilang, aku muak memakainya. tetapi kamu jangan senang dulu karna aku sudah menghapus make up itu, karna sifatku tidak akan sama seperti dulu" jelas Sabiru panjang lebar dengan raut datar, jarang-jarang Sabiru ngomong sepanjang ini

Ruto tersenyum kikuk "tidak apa-apa, aku maklumi perubahanmu."

"walaupun aku merasa perubahanmu sudah sangat jauh ndis..." lanjut Ruto dalam hati

Sabiru tersenyum tipis sangat tipis tidak ada yg menyadari itu "Andis mu sudah pergi untuk selama²nya, yang tersisa hanya jiwa Mermzaise. Blue Mermzaise Grizelle." batin Sabiru terkekeh sinis

Sabiru mengangguk singkat "gue duluan." dingin Sabiru lalu kembali ketempat kedua orangtuanya

"udah selesai ngomongnya?" tanya Mommy

Sabiru mengangguk

"oke kalo udah semuanya kita langsung pulang" ucap Daddy

"Ruto kami jalan dulu, terimakasih sudah merawat Sabiru." ujar Daddy

"iya uncle, lagian udah kewajiban saya juga sebagai seorang dokter, hati-hati sampai mansion ya" Ruto tersenyum lalu melambai kearah Sabiru

TRANSMIGRASI MERMZAISEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt