32

8.1K 281 12
                                    

Berhubung selama 3 hari kedepan Aryan pergi keluar kota untuk masalah pekerjaan dan Iyya tidak bisa ikut karena Dia juga harus mengurus pekerjaannya disini, Iyya memilih menginap di rumah orang tuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berhubung selama 3 hari kedepan Aryan pergi keluar kota untuk masalah pekerjaan dan Iyya tidak bisa ikut karena Dia juga harus mengurus pekerjaannya disini, Iyya memilih menginap di rumah orang tuanya. Membayangkan Dia di rumahnya yang lumayan besar dan sendirian membuat Iyya sedikit ngeri.

Hari ini Iyya terbangun karena suara dering teleponnya. Wanita itu sedikit menggerutu, siapa yang menelpon orang di pagi buta seperti ini. Namun ketika melihat nama si penelfon mata Iyya langsung terbuka lebar. Binar bahagia terpancar di matanya.

"Selamat pagi, Cantik," senyum Iyya semakin cerah mendengar sapaan itu. 

"Duh istrinya Aryan seksi banget kalo bangun tidur, jadi pengen cepet pulang," tambah Aryan ketika melihat pakaian yang dikenakan Iyya sekarang.

Dan ide usil Iyya tiba tiba muncul, Dia bangkit dan menuju ke arah cermin besar di kamarnya. Kamera Hpnya Dia alihkan ke kamera belakang. Dan Hal itu berhasil membuat Aryan yang berada di seberang telepon terdiam melihat apa yang dipakai Iyya selama ini.

"Sayang pengen pulaang," ucap Aryan dengan nada putus asa, Istrinya sangat ... ah Aryan tidak bisa menggambarkan seperti apa Iyya sekarang. Yang jelas itu adalah surga untuk Aryan. Sedangkan Iyya tertawa lepas melihat reaksi Aryan.

"Beneran masih mau 3 hari disana hm? kelamaan gak sih mas, aku tuh kesepian," ucap Iyya dengan nada manja yang menggemaskan bagi Aryan.

"Aduh jangan gini dong Yang, Aku jadi gak betah disini," ucap Aryan. Lagi lagi Iyya tertawa lepas melihat bagaimana putus asanya Aryan.

"Udah ah Aku mau mandi terus mau keluar, hari ini Aku mau me time dulu sebelum mumet sama kerjaanku," pamit Iyya

"Oke, selamat bersenang senang Sayang, Kamu boleh keluar tapi gak boleh cantik cantik, nanti kalo istri Mas diambil orang Mas gak rela."

_______

Dan disinilah Iyya sekarang, di salah satu mall besar di pusat kota. Hari ini Iyya mau nonton setelah itu Dia akan pergi ke toko buku untuk mencari novel. sambil menunggu jam tayang filmnya, Iyya akan pergi makan dulu. Dia belum sempat makan sejak pagi, ibunya tidak memasak dan Iyya juga malas berkutat di dapur. Pokoknya hari ini Dia mau bersantai.

Mendengarkan playlist lagu kesukaannya sambil makan sedirian di meja untuk dirinya sendiri yang berada di dekat jendela tidak terlalu buruk. Makanannya juga enak, sesuai dengan ekspektasi Iyya sebelum masuk ke tempat makan ini.

Ketika sedang menikmati pemandangan di luar, Iyya terkejut melihat seseorang yang baru saja duduk semeja dengannya. Dahinya berkerut menandakan Dia bingung kenapa orang itu duduk disanan, padahal di meja lain masih banyak yang kosong. Namun karena Iyya tidak ingin berdebat Iyya membiarkannya dan memilih kembali fokus melihat ke luar jendela sambil mendengar lagu Shout out by Enhypen.

Namun lagi-lagi Iyya dibuat bingung dengan apa yang di lakukan oleh orang tadi. Dia melepas salah satau earphone Dan memandang Iyya dengan tatapan permusuhan.

"Apa?" tanya Iyya memandang aneh pada Melisa yang duduk di depannya.

"Aku ingin bicara," kening Iyya kembali berkerut, bicara soal apa? pertanyaan itu muncul di otak Iyya. Seingatnya Dia tidak pernah terlibat sesuatu hal bersama Melisa yang mengharuskan Dia mengobrol dengan Melisa. Teman juga bukan, Kami berdua hanya sekedar tau satu sama lain, itu menurut Iyya.

"Apa?" Melisa berdecih melihat respon Iyya. 

"Aku mencintai Mas Aryan, dari dulu dari sebelum Mas Aryan mengenalmu. Aku mendekatinya dari lama dan kami merebutnya dariku." Hmmm akhirnya Iyya menemukan jawaban mengapa Melisa selalu menatapnya penuh permusuhan.

"Lalu Aku harus apa?" tanya Iyya dengan nada bingung. Jujur saja Dia tidak pernah berada di situasi seperti ini dan Dia bingung harus bagaimana. Melisa mencintai Aryan, tapi Aryan mencintai Dirinya, lalu apa masalahnya dengan Iyya. 

"Ceraikan Mas Aryan dan biarkan Aku menikah dengan Mas Aryan." Anjir, disuruh cerai dipikir cari jodoh gampang apa. 

"Mbak siapa nyuruh saya cerai sama suami saya?" tanya Iyya sambil mengernyit heran, gila, satu kata itu yang langsung terbesit di pikiran Iyya. Perempuan jaman sekarang bar-bar sekali, mereka rela secara terang terangan melakukan hal memalukan hanya demi pria.

"Gini ya Mbak, kalo emang Mas Aryan nikahnya sama Aku, itu berarti emang sudah takdirnya, jodohnya. Kalau Mbak gak bisa nikah sama Mas Aryan ya emang Mas Aryan berarti bukan jodohnya Mbak, Mbak gak boleh maksain takdir gitu. Kalo rejekinya emang punya Saya Mbak mau apa?" balas Iyya lagi, dia mulai tidak terima, enak saja Melisa dengan gampang menyuruhnya cerai. Dia tidak tahu saja datangnya Aryan ke dalam hidup Iyya itu adalah sebuah keajaiban yang tidak boleh disia-siakan. Tuhan kan waktu itu sedang berbaik hati dengan mendatang jodoh untuk jomblo abadi sepertinya. Jadi Iyya harus memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin.

Lagi-lagi Melisa berdecak sinis,

"Kalau kamu tidak datang ke dalam hidup Mas Aryan, pasti saat ini Dia sudah menjadi suamiku, Kamu tahu itu ?!!" ucap Melisa tajam sambil menunjuk ke arah Iyya.

Iyya menghembuskan nafas lelah, Dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dan bersidekap santai sambil menatap Melisa.

Ayolah, berurusan dengan hal seperti ini menurut Iyya sangat membuang waktunya. Iyya bingung karena memang dia tidak pernah berada dalam situasi seperti ini. Bagaimana cara menghadapi perempuan frustasi karena cintanya tidak terbalas seperti melisa ini.

"Yakin banget mbaknya kalau suami saya mau sama Mbak, kalo emang mbak udah kenal sama suami saya dari lama, dan mbak dekat sama mas aryan gak menutup kemungkinan kan mas aryan bakal menikahi mbak? Tapi kenapa sekarang yang dinikahi malah saya?,"

"Mbak tahu nggak itu artinya apa? Artinya cinta mbak nggak terbalas, cinta mbak cuma sepihak aja. Buang buang waktu mbak, saya saranin mbak move on deh, apa yang mbak harapkan sih dari suami orang?"

Setelah mengatakan itu Iyya melangkah pergi, sayang sekali makanannya tadi masih sisa banyak tapi Iyya sudah tidak mood untuk makan.

"Cintanya gak terbalas kenapa marahnya ke Aku, Aku kan gak tahu kalo dia suka Mas Aryan. Aneh banget tuh perempuan, huft."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MAS ARYANWhere stories live. Discover now