17

6.5K 342 3
                                    

Hai !
Klik ⭐nya dulu yaa
Happy Reading

Seharian ini Iyya sibuk sibuk menungurusi keuangan bulanan Online shop nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seharian ini Iyya sibuk sibuk menungurusi keuangan bulanan Online shop nya. Akhir bulan memang sangat merepotkan untuk orang-orang yang mengurusi sebuah usaha. Antara mulai harus memikirkan stok baru, gaji karyawan, belum lagi biaya kebutuhan lainnya seperti sewa tempat dan lain-lain. 

"Mbk makan dulu," ucap Ibu Iyya yang sekarang berada di ambang pintu kamar Iyya

"Bentar lagi ya Bu, nanggung ini," balas Iyya sambil menatap tidak enak pada Ibunya, karena Sang ibu sudah beberapa kali memanggilnya untuk makan 

Ibu Iyya menghela nafas menatap lelah pada anak sulungnya.Beliau sangat tau kebiasaan Iyya jika sudah bekerja maka akan melupakan hal lainnya.

"Kerjaan bisa nunggu Mbk, tapi sakit bisa datang kapan aja," mendengar itu Iyya menghela nafas pelan lalu bangkit melangkah keluar kamar,

Ibu Iyya pun tersenyum melihat Iyya yang akhirnya pasrah.

Sampai di dapur, Iyya menghentikan langkahnya menatap heran seseorang yang sedang duduk di meja makan. Bukan apa-apa, masalahnya seseorang dihadapannya itu yang Dia tahu sedang dinas di luar kota. Dan sekarang sudah berada disini.

"Kok disini ?" tanya Iyya 

"Kamu itu lho, wong calon suaminya datang kok malah ditanya gitu," omel Ibu Iyya sambil melangkah ke arah dapur

Sedangkan Iyya hanya menghela nafas lelah karena kembali diomeli Ibunya. Lalu Gadis itu melanjutkan langkahnya dan mendekati Aryan. Lalu mengambil tangan kanan Aryan dan menciumnya. Itu sudah menjadi kebiasaan Mereka berdua ketika bertemu yang diawali oleh suruhan Ibunya. Katanya latihan kalau menikah nanti.

"Kenapa gak ngasih tahu kalau pulang?" tanya Iyya yang sakarang sudah duduk di sebelah Aryan dan menyandarkan kepalanya di bahu Aryan

"Niatnya mau ngasih kejutan, tapi reaksi Kamu malah gak sesuai ekspektasi Mas," jawab Aryan sambil terkekeh kecil 

Tak lama Ibu Iyya datang dari arah dapur membawa makanan. Iyya pun segera bangkit untuk membantu Ibunya. 

"Aryan makan dulu Kamu, pulang dari luar kota kok tambah kurus gitu," pinta Ibu Iyya pada calon menantunya,

"Iyya siapin makan buat Aryan juga," lanjutnya lalu melangkah pergi dari dapur entah kemana

Dan sekarang tinggallah Aryan dan juga Iyya. 

"Yang?" panggil Aryan pada Iyya yang masih sibuk menyiapkan makan,

"Hm?" jawab Iyya

"Kamu gak kangen gitu sama Mas?" tanya Aryan sambil memegang sebelah tangan Iyya

Iyya mengerutkan keningnya menatap heran pada Aryan. Lalu tak lama mengangguk mengiyakan pertanyaan Calon Suaminya.

"Kok malah ngangguk aja?" tanya Aryan gemas sambil menggoyangkan tangan Iyya

"Ya terus Aku harus apa Mas? Kayang?" tanya Iyya dengan nada ngegas

"Peluk kek apa kek, gak peka banget Kamu mah," gerutu Aryan

Lalu tanpa banyak bicara Iyya duduk disebelah Aryan dan mesuk ke dalam pelukan Aryan. Arayan yang melihat itu pun tersenyum senang. Lalu balas memeluk erat Iyya. 

"Kangen banget sama Koala," gumam Aryan sambil 

Koala memang sebutan Aryan pada Iyya, karena memang Iyya tukang tidur dan juga pemalas.

"Gimana dinasnya ?" tanya Iyya yang membenamkan wajahnya di dada Aryan

"Biasa aja, bosen banget soalnya gak ketemu Kamu," jawab Aryan dengan terus menciumi puncak kepala Iyya

Sedangkan Iyya tersenyum singkat mendengar itu. Menurutnya Aryan itu tipe laki-laki bucin. Tapi Iyya tetap suka. 

"Dih bo'ong banget, paling juga disana keenakan bisa cuci mata sama cewek-cewek, apalagi di bandungkan banyak cewek cantinya," ucap Iyya yang membuat Aryan terkekeh 

Lalu mencium gemas puncak kepala Iyya. Bagaimana mau melihat perempuan lain, jika gadisnya saja sangat menggemaskan seperti ini.

"Gak lah, tetep cantikan Kamu," balas Aryan membuat Iyya mendongak menatap padanya

"Bener?" tanya Iyya sambil menatap curiga pada Aryan

"Benerlah, oh iya hari ini ngapain kok Ibu sampai bilang Kamu belum makan dari pagi?" tanya Aryan sambil mengelus pipi cabi Iyya

"Ngurus keuangan bulanan, pusing," ucap Iyya sambil kembali membenamkan wajahnya di dada Aryan

Aryan yang melihat itu pun tak tega, tapi ya mau bagaimana lagi. Itu memang sudah menjadi pekerjaan Iyya.

"Mau Mas bantuin ?" tanya Aryan yang membuat Iyya lagsung mendongak menatapnya

"Mas mau?" tanya Iyya dengan mata berbinar

"Boleh, kalo diijinin," jawab Aryan membuat Iyya terpekik girang

"Yaudah ayo bantuin," Iyya bergegas bangkit dari duduknya namun tangannya dicegah oleh Aryan

"Makan dulu Yang, baru kerja lagi." perintah Aryan dengan tegas membuat Iyya meringis pelan.

____________

Sekarang Iyya, Aryan dan juga keluarga Iyya sedang berkumpul di ruang keluarga rumah Iyya. kedua orang tua Iyya duduk di kursi berdampingan sambil mengawasi hilya yang duduk lesehan sambil memakan es krim. Sedangkan Iyya, Dia duduk di kursi dan sibuk memainkan rambut Aryan yang duduk lesehan di depannya.

"Aryan besok ikut ke kondangannya sepupu Iyya ya," ucap Ibu Iyya sambil menatap Aryan

"Iya Bu, pasti ikut kok, biar Iyya ada gandengannya gak sendiri lagi kayak anak ilang," canda Aryan membuat Iyya memukul kecil bahunya

Aryan dan yang lain pun terkekeh. Lalu Hilya yang tadi sibuk dengan bukunya pun angkat bicara,

"Bener itu Mas , Mbk Iyya emang kalau di kondangan sukanya duduk dipojokan sambil nengong kayak anak ilang. Soalnya yang lain pada bawa pacarnya," ucap Hilya menatap mengejek pada Mbknya

"Ih nggak ya, orang aku biasanya di belakang, bantuin yang lain," balas Iyya

"Bantuin apanya, paling kamu bagian ngabisin makanan kalau di belakang," ucapan Ibunya membuat Iyya memberengut sebal

Iyya memang kebiasaan kalau saudaranya ada pesta pasti tidak mau ikut berada di depan dengan saudaranya yang lain. Malah ikut di belakang bersama ibu-ibu yang sedang memasak. Bukan hanya karena tidak suka keramaian tapi juga karena tapi karena Iyya sebal ditanya kapan punya pacar oleh saudaranya yang lain.

"Ih udah jangan ketawa terusb lagian itu kan udah yang lalu. Besok Aku bakalan dateng terus pamerin calon suami Aku," ucap Iyya 

Dan mendengar itu membuat Aryan sedikit salah tingkah. Bolehkah Aryan mengira kalau Iyya bangga memiliki dirinya karena ingin menunjukkannya pada yang lain ? memikirkan itu membuat Aryan tersenyum tanpa sadar.

 Bolehkah Aryan mengira kalau Iyya bangga memiliki dirinya karena ingin menunjukkannya pada yang lain ? memikirkan itu membuat Aryan tersenyum tanpa sadar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote share dan komen yaa

Thank You❤

MAS ARYANWhere stories live. Discover now