20

7.9K 407 4
                                    

Hai !
Klik Bintangnya dulu yaa
Happy Reading

Hari minggu mungkin adalah hari yang benar benar dipersiapkan oleh sebagian orang untuk mengistirahatkan tubuhnya setelah beraktivitas selama 6 hari penuh untuk bekerja. Dan hal itulah yang di lakukan oleh Aryan sekarang. Pria berusia 27 tahun itu masih asik bergelung dengan selimutnya meskipun jam sudah menunjukkan pukul 11 siang.

Aryan berpikir terkadang Dia menyetujui perkataan Iyya kalau rebahan itu adalah aktivitas paling nyaman. Memikirkan tentang Iyya dia jadi merindukan Gadisnya itu. Tanpa menunggu lama Aryan mengambil ponselnya dan menghubungi Iyya lewat panggilan video.

"Halo, asslamulalaikum dengan Bahiyya yang cantik disini, ada yang bisa dibantu?" wajah cantik disertai senyuman manis Iyya muncul di layar ponsel Aryan

Aryan tersenyum kecil melihat itu.

"Lagi apa ?" tanya Aryan,

"Coba tebak Aku lagi apa?" bukannya menjawab Iyya justru mengajak Aryan bermain tebak-tebakan,

"Pasti lagi rebahan kan?" tebak Aryan yang membuat Iyya menampikan wajag cemberut

"Gak ya, Aku lagi jadi manusia rajin hari ini," balas Iyya dengan wajah bangga

Aryan tertawa kecil melihat itu, berbincang dengan Iyya adalah cara terbaik untuk menaikkan mood menurut Aryan.

"Emang Kamu lagi apa sih, sampai bilang jadi manusia rajin hari ini?" tanya Aryan dengan ekpresi mengejek yang menyebalkan menurut Iyya,

Iyya tersenyum licik lalu merubah kamera ponselnya menjadi kamera belakang.

"Aku lagi bantuin Mama bikin kue tuh liat?"

Seketika Aryan terbelalak melihat apa yang ada di layar ponselnya sekarang. Bukankah itu Mamanya yang sedang mengaduk adonan di mangkuk? Berarti Iyya..

Aryan meloncat keluar dari kasur dan berlari turun ke lantai bawah menuju ke dapur. Samapi di dapur Aryan melihat Iyya yang sedang tertawa geli melihat kedatangannya.

"Good morning, Sleeping handsome,"

Iyya terkikik geli ketika Aryan masih terdiam dengan mengenakan kaos army dan celana pendek cokelat selutut. Dan lihatlah wajah mengantuk dan rambut acak-acakan itu, mengapa calon suami Iyya terlihat begitu menggemaskan sekarang.

Aryan yang sudah sadat dari keterkejutannya pun langsung melangkah cepat mendekati Iyya yang duduk di kursi makan. Keduanya sekarang sedang berpelukan dengan posisi Iyya membenamkan wajahnya di perut Aryan yang berdiri di depannya.

"Oh udah bangun Kamu Mas?" ucap Mama Aryan yang baru saja keluar dari kamar mandi dapur,

Aryan menoleh ke arah Mamanya dan tersenyum salah tingkah. Lalu pandangannya beralih ke arah Iyya yang mendongak menatapnya. Aryan merangkum wajah Iyya dan mengecup singkat kening Iyya.

"Kok gak ngabarin kalau mau kesini?" tanya Aryan yang sekarang sudah duduk di samping Iyya,

"Sengaja," jawab Iyya sambil tersenyum jail, membuat Aryan tak tahan lagi untuk mencubit pipi cabi gadis itu,

Mama Aryan yang melihat dua anak muda dimabuk cinta itu pun hanya tersenyum sambil menggeleng kecil. Wanita paruh baya itu jadi ingat masa mudanya dulu bersama suaminya.

"Kalo Kamu gak datang mungkin Aryan gak akan keluar dari kamarnya, Iyya," ucap Mama Aryan membuat Iyya menatap mengejek pada Aryan,

"Gitu kok ngatain Aku tukang rebahan, sendirinya sampai siang masih molor," cibir Iyya membuat Aryan tersenyum salah tingkah,

MAS ARYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang