27

6.9K 398 3
                                    

Hai !!
Tolong Klik bintangnya dulu yaa
Happy Reading

Tahun baru yang biasanya diisi dengan kumpul keluarga namun berbeda dengan Iyya sore ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tahun baru yang biasanya diisi dengan kumpul keluarga namun berbeda dengan Iyya sore ini. Dia sedang meratapi nasib dengan duduk bersila di sofa ruang keluarga sendirian sambil menikmati pop mie yang masih hangat di tangannya. Matanya terfokus pada drama korea yang sedang ditampilkan di layar televisi.

Dan sebab mengapa Iyya sendirian di rumah sekarang adalah karena Ayah, Ibu, Kedua Mbahnya serta adiknya sedang berada di surabaya.  Sepupu jauh Ibu Iyya baru saja pindah rumah disana. Keluarga Iyya ingin bersilaturahmi sekaligus meluangkan waktu berlibur kesana. Dan Iyya tidak bisa ikut karena pekerjaannya yaang harus mengurus penutupan laporan keuangan akhir tahun online shopnya.

Ditengah santainya Iyya menikmati mie tiba-tiba ponselnya berdering. Dan ternyata Aryanlah yang menelpon.

"Assalamualaikum Mas,"

"Waalaikumsalam Sayang,  semua orang jadi pergi ke Surabaya?" tanya Aryan diseberang telepon.

"Jadi," jawab Iyya lalu mengubah panggilannya menjadi panggilan video, karena Dia ingin melanjutkan acara makannya.

"Makan mie lagi," gerutu Aryan ketika melihat Iyya dengan santainya menyantap mie. Sedangkan Iyya hanya tersenyum ringan dengan pipi menggembung penuh dengan suapan mie.

"Mas lagi apa ?" tanya Iyya mencoba mengalihkan pembicaraan. 

"Pinter banget ngalihin pembaicaraan, Mas lagi kerjain laporan tahunan sekolah ini. Oh iya, Mas tadi telepon kamu mau minta kamu siap siap, malam ini nginep di rumah mas aja ya , kita tahun baruan disini, mama mau minta ajarin kamu cara buat saus bakaran katanya." ucap Aryan yang membuat Iyya langsung terdiam.

"Rumah Mas yang mana? rumah mama papa atau rumah yang kemarin?" tanya Iyya menatap tanya pada Aryan.

Bukan tanpa alasan Iyya bertanya seperti itu. Iyya tidak akan mau jika diminta menginap di rumah aryan, Dia masih sungkan.

"Di rumah mama sama papa. Disini juga ada keluarga aku yang lain nanti dateng. Mau ya?" balas Aryan dengan tatapan memohon pada Iyya.

Dan akhirnya Iyya pun pasrah, Dia juga tidak enak kalau menolak permintaan Mama Aryan.

"Yaudah siap-siap ya Sayang, Aku OTW kesana. Assalamualaikum, Love."

________

Dan disinilah Iyya sekarang, Gadis itu sedang berkutat di dapur rumah Aryan bersama dengan mama dan juga tante-tante aryan. Setelah dijemput Aryan tadi, Dia langsung diseret oleh mama Aryan untuk mengajarinya membuat bumbu sate dan juga saus bakaran.

"Iyya nih paket lengkap ya, cantik , pinter masak lagi," puji Tante Dhea yang menbuat Iyya tersenyum malu.

Duh kalo disini masakanku dipuji terus, coba kalo dirumah pasti dibilang biasa aja sama Ibu  batin Iyya yang memang tidak pernah mendapat pujian atas masakannya dari sang ibu.

"Ya iya dong, calon mantuku gitu," balas Mama Aryan yang membuat Iyya rasanya ingin terbang sekarang juga.

Tak lama datang Aryan yang langsung duduk di sebelah Iyya yang sedang mengiris buah semangka untuk campuran sop buah.

"Sayang, minta." ucap Aryan sambil membuka mulutnya meminta suapan buah semangka dari Iyya dan Iyya menuruti permintaan calon suaminya itu.

"Ck ck ck, manja banget bapak kepala sekolah ini."ejek Tante Sania yang baru saja keluar dari dapur dengan semangkok besar rawon ditangannya. Sedangkan yang diejek hanya tertawa ringan sambil merangkul bahu Iyya.

"Mumpung ada yang manjain Tan, kemarin-kemarin kan setiap kumpul sendirian mulu." balas Aryan sambil mengusap-usap puncak kepala Iyya.

 "Rawonnya udah pas belum rasanya Tan?" tanya Iyya dengan nada khawatir. Masalahnya tadi yang membuat semua bumbu untuk masak masak hari ini adalah Dirinya. Jadi Iyya sedikit takut kalau rasanya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

"Udah Sayang, pas dan enak. Enak banget malah. Pinter banget Kamu masaknya."balas Tante Sania sambil mencubit kecil pipi Iyya.

"Eits Tante, jewer pipinya aku wakilin aja. Ini pipi cimol cuma punya Aryan seorang," ucap Aryan sambil menggantikan tangan Tantenya menguyel-uyel pipi Iyya.

Dan jangan tanyakan bagaimana keadaan jantung Iyya mendengar perkataan Aryan tadi, sangat-sangat tidak aman tentu saja. Bahkan pipinya sekarang sudah memerah malu.

_________

Malam datang dan semua orang sedang berada di halaman belakang rumah Aryan. Disana sudah seperti sebuah pesta menurut Iyya. Kerabat Aryan banyak sekali. Iyya bahkan masih belum bisa menghafal nama Mereka satu per satu. Namun Iyya sangat bersyukur, Mereka semua mau menerima Iyya dengan ramah. Jadi Iyya tidak sama sekali merasa menjadi orang asing disana.

"Jangan ngelamun Sayang." Iyya menoleh ke samping melihat Aryan datang lalu duduk disebelahnya. Tangannya membawa sebuah piring berisi sate ayam dan juga nasi putih. Melihat itu Iyya mengerutkan kening heran.

"Mas nambah lagi makannya?" tanya Iyya engungkapkan apa yang Dia pikirkan. Pasalnya Mereka semua baru saja makan malam dan Aryan pun juga sudah makan banyak tadi. Tapi sekarang lihatlah calon suami Iyya itu sedang makan LAGI dengan lahapnya.

"He'em, mumpung banyak makanan dan enak-enak juga, Mas mau  makan sepuasnya." Iyya hanya bisa menatap ngeri pada Aryan.

Dia memilih diam sambil memakan sate yang yang dibawa Aryan tadi. Tak lama Aya datang menyusul Mereka sambil membawa jagung bakar ditangannya. Gadis itu duduk menyusup di tengah-tengah Iyya dan juga Aryan yang mendapat tatapan tajam dari Aryan.

"Disana masih banyak kursi Dek, kenapa harus disini sih?" tanya Aryan dengan nada kesal.

"Gak mau, Aku mau disini. Mau ngobrol sama Mbk Iyya." jawab Aya yang dibalas tatapan jengah oleh Aryan. Sedangkan Iyya hanya bisa tertawa kecil melihat kakak beradik itu bertengkar. Dia jadi kengan dengan Hilya kalau begini. Sedang apa bocah gendut itu sekarang.

"Mbk Iyya kok mau sih sama monster tukang makan kayak gini?" tanya Aya sambil berbisik dan menunjuk Aryan yang sedang lahap memakan makanannya. Iyya yang ditanya seperti itu haya tertawa renyah. Lalu Dia balas berbisik juga pada Aya.

"Gak tahu, pelet Mas-mu kuat banget. Pake dukun dimana sih sampai bisa bikin Mbk kayak gini?" balas Iyya yang membuat Aya tertawa keras sambil menatap kasihan pada kakak laki-lakinya.

"Gak tahu aku juga kak, kayaknya pake dukun beranak pomplek sebelah deh. Soalnya Mas Aryan sering nganterin mama kesana juga buat pijet hahaha," balas Aya sambil tertawa keras diikuti dengan Iyya juga dan hal itu membuat Aryan yang sedang sibuk makan pun menoleh dan menatap keduanya heran.

"Kalian berdua kerasukkan kuntilanak tahun baru?" mendengar pertanyaan Aryan justru membuat keduanya tertawa semakin keras. Dan Aryan menatap ngeri ke arah kedunya.

"Beneran kerasukkan ini kayaknya." gumam Aryan sambil bergidik ngeri.

_________

Hai semuaaSelamat tahun baru yaaSemoga suka sama part inisampai ketemu di update selanjutnyajangan lupa vote share dan komenThank Youuu <3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai semuaa
Selamat tahun baru yaa
Semoga suka sama part ini
sampai ketemu di update selanjutnya
jangan lupa vote share dan komen
Thank Youuu <3

MAS ARYANWhere stories live. Discover now