11

7.9K 439 9
                                    

Hai !
Klik ⭐ nya dulu yaa
Happy Reading

    Semua kesalahpahaman yang terjadi sudah selesai sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua kesalahpahaman yang terjadi sudah selesai sekarang. Setelah penjelasan yang dilakukan oleh Aryan, Ibu dan juga ayahnya pun mengerti, dan Hilya sudah tidak khawatir lagi karena didatangi kepala sekolahnya. Setelah itu Ayah Iyya meminta semua orang untuk makan terlebih dahulu sebelum membahas lebih lanjut.

Selesai makan. Kini di ruang tamu ada Iyya, Aryan, serta orang tua Iyya. Entah mengapa Aryan meminta Mereka berkumpul Iyya pun tidak tahu. Yang jelas sekarang Iyya harus mencari cara agar selamat dari ibunya yang sudah mentapnya tajam sejak tadi.

"Om, Tante sebelumnya perkenalkan Saya Aryan Putra Sadewa. Saya datang kesini sebenarnya memilki maksud lain selain tadi Saya menjemput Iyya dan mengantarnya denganselamat sampai ke rumah. Saya ingin meminta ijin untuk mendekati Bahiyya. Saya berencana menuju ke jenjang serius bersama dengan Iyya jika Om dan Tante mengijinkan." Bukan hanya kedua orang tua Iyya yang kaget mendengar itu, tapi juga Iyya. Aryan tidak mengatakan apapun padanya mengenai hal itu.

"Kami sebagai orang tua ahanya bisa menyerahkan semua keputusan kepada Bahiyya. Kalau boleh tahu dimana kalian bertemu? Karena selama ini saya tidak pernah melihat Bahiyya dekat dengan laki-laki manapun," kata-kata Ayahnya membuat Iyya meringis malu

"Kita pertam bertemu waktu Bahiyya menghadiri rapat di sekolah Om. Tapi mungkin lebih kenalnya ketika saya dan keluarga saya berkunjung ke rumah Mbah Rusdi." Jelas Aryan dengan tenang

"Kamu kenal Mbahnya Iyya?" Ibu Iyya pun ikut angkat bicara

"Iya Tante, Saya anaknya Pak Sadewa dan Ibu Fatma, Anak teman lama Mbah Rusdi."mendengar itu seketika Ibu Iyya kaget

"Kamu anaknya Fatma? Ya ampun kenapa tidak bilang dari tadi, Ya Allah maaf ya Le, tadi banyak keributan,"

"Yang buat keributan juga ibu sendiri," gumam Iyya

"Kamu beneran mau sama anak Tante?" melihat Aryan mengangguk pun Ibu Iyya seketika mengucap syukur

"Alhamdulillah akhirnya ada yang mau sama anak Kita, Yah,"

Kedua orang tua Iyya sangat senang hingga keduanya berpelukan sekarang, melihat itu justru membuat Iyya ingin menangis kencang. Dan Aryan yang melihat itu ingin tertawa tapi segera diurungkan karena dipelototi Iyya.

"Udah-udah Ibu kasih restu pokoknya, Ayah juga kan?" tanya Ibu Iyya yang dijawab anggukan antusias Ayah Iyya. Keduanya pun sekarang meninggalkan Iyya dan juga Aryan berdua.

"Mas kenapa gak bilang dulu sama Aku?" tanya Iyya pada Aryan yang duduk di depannya

"Dari awal Mas udah yakin makin menjadikan kamu masa depan Mas, jadi Mas memilih bertanya dulu kepada orang tua Kamu meminta izin untuk mendekati anaknya. Karena sekarang Mas sudah mendapatkan izin dari orang tua Kamu, Mas mau izin sama Kamu." Aryan menarik nafas sejenak

"Bahiyya, Mas mau meminta izin untuk menjadikan Kamu masa depan Mas, apakah Kamu mengizinkan?" lanju Aryan sambil menatap lurus ke mata Iyya

"Aku nggak pernah diperlakukan begitu baik oleh laki-laki kecuali sama Ayah dan juga Kamu. Selama satu bulan ini Kamu benar-benar bisa membuat Aku nyaman. Dan Aku juga tidak menutup mata atas semua yang Kamu lakukan untukku. Aku tidak pernah memberikan kesempatan ini kapada laki-laki lain. Dan sekarang jika Aku memberikannya pada Mas, apa Mas siap untuk menjaganya seumur hidup?"

"Aku tidak bisa berjanji, tapi Aku Akan selalu berusaha, Kita usaha sama-sama ya?" dan anggukan dari Iyya membuat Aryan benar-benar lega.

"Mas boleh peluk Kamu?" Iyya pun mengangguk, dan tangisnya pecah di pelukan Aryan. Iyya berharap keputusan yang diambilnya ini adalah keputusan yang benar.

"Terima kasih," ucap Aryan sambil mempererat pelukan Mereka.

.......

Sampai di rumah Aryan disambut tatapan tajam dari sang mama dan juga tatapan jail adiknya. Aryan mendekat dan menyalami Mamanya. Lalu duduk disamping Sang Mama dan memeluknya.

"Mama kenapa?" kata Aryan dengan nada dibuat sehalus mungkin. Inilah cara yang digunakan oleh Aryan untuk membujuk sang mama jika beliau sedang marah.

"Kamu dari mana? Ayana bilang Kamu punya pacar? Benar? Kenapa gak kasih tahu Mama?"

"Aku akan jelasin."

Aryan pun menjelaskan bagaiman dirinya bertemu dengan Iyya pertama kali, bagaimana Aryan menjadi begitu yakin pada Iyya dan apa yang Aryan lakukan hari ini di keluarga Iyya.

"Aaaaa mama terharu banget, Kamu kok so sweet sih Mas, ya ampun Mama bangga punya anak yang bertanggung jawab seperti Kamu."

"Terima Kasih Ma, tolong doain yang terbaik untuk Kita berdua ya Ma,"

"Iyaa, Mama pasti selalu mendoakan yang etrbaik untuk anak-anak Mama."

"Huaaaaaaa hiks hiks," mendengar itu lantas anak dan ibu itu menoleh ke sumber suara

"Kamu kenapa sih Na?" tanya Sang Mama bingung melihat anak perempuannya menangis heboh seperti itu

"Hiks, Aku terharu mendengar cerita Mas Aryan. Ternyata Masku itu juga bisa jadi cowok keren, padal selama ini gak ada keren-kerennya sama sekali. Hiks" jawab Ayana dramatis

"Apa Kamu bilang? Mas gak keren ? Coba bilang sekali lagi ha?" ucap Aryan sambil mengahmpiri sang adik dan menjepitnya di ketiak

"Huaa mama tolong anak mu yang cantik ini, huaa ketek Mas Aryan bau neraka,"

"Udahlah Mama mau bobo cantik dulu, bosan ngeliat Kalian gak pernah akur."

Jangan lua vote komen dan share yaaThank You❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lua vote komen dan share yaa
Thank You❤❤

MAS ARYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang