1

16.5K 636 30
                                    

Hai ! 
Klik ⭐ nya dulu yaa
Happy Reading

Hari ini,  tidak seperti biasanya seorang Iyya bangun jam 7 pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini,  tidak seperti biasanya seorang Iyya bangun jam 7 pagi. Ketika keluar kamar, Dia menemukan rumahnya sepi. Menuju ke dapur, Iyya menemukan sarapan yang sudah tersaji di meja makan. Ketika ingin mengambil piring untuk makan, Dia melihat tempat cucian piring menumpuk, akhirnya Iyya memilih mencuci piring terlebih dahulu.

Hmm sepertinya jiwa rajin Iyya hari ini sedang aktif, makanya setelah mencuci piring Iyya mempunyai niat untuk membersihkan seluruh rumah. Itulah kebiasaan Iyya, Dia lebih senang bersih-bersih jika tidak ada orang di rumah. Pergi mengambil alat bersih-bersih lalu mulai menyapu lantai kemudian mengepelnya. Berjalan ke depan rumah lalu menyapu halaman dan menyiram tanaman hias ibu.

Di bagian itu Iyya harus ekstra hati-hati karena tanaman tersebut kesayangan Ibunya, lecet dikit Ibunya bisa mengomel sepanjang hari. Selesai menyiram Iyya mengambil cucian kotor di kamar lalu mencucinya. Oke, bisa dipastikan hari ini Iyya jadi manusia terajin di Indonesia.

"Huft, apa Gue bilang Gue tuh berguna. Cuma ya nunggu waktu yang tepat aja." Kata Iyya dengan bangganya sambil menaruh kedua tangan di pinggang menunggu cucian di mesin cuci.

Selesai menjemur pakaian, Iyya bergegas mandi. Lalu menuju ke dapur untuk makan. Huft menjadi orang rajin ternyata melelahkan pikirnya.

........

Setelah semua pekerjaan selesai, Iyya memilih rebahan di sofa depan TV sambil membaca novel di aplikasi orange. Sebelum itu Iyya menyalakan TV dan mencari channel yang bagus walau sebenarnya menyalakan TV bukan untuk ditonton melainkan hanya agar suasana di rumah tidak sunyi. Ketika sedang focus membaca novel tiba-tiba ibunya datang entah darimana.

"Baguuus kerjaannya rebahan teruus, main HP teruuus," yap seperti biasa Ibunya datang dan mengomel,

"Kamu tuh ya Mbk mbok rajin gitu lo jadi perempuan, bukan malah tidur terus. Kerjain kek pekerjaan rumah atau apa yang lebih berguna,"

"Iya Bu aku udah selesai tadi..."

"Apanya yang udah? Kamu Itu harus belajar mengurus rumah soalnya nanti kamu itu jadi seorang istri." Belum sempat Iyya menjelaskan Ibunya sudah memotong ucapannya,

"Nanti Kamu tuh bakal punya mertua, Iya kalau punya mertua yang baik kayak Ibu, kalau punya mertua kayak Ibu tiri? Habis kamu tiap hari diomelin."

"Baik darimana orang setiap hari Gue diomelin," gumam Iyya

"Ngomong apa Kamu?" tanya Ibunya yang sepertinya mendengar yang dikatakan Iyya

"Ha? Gak kok gak.." jawab Iyya panic

"Mending Kamu kerumah Mbah sana, temenin Mbahmu biar gak sepi rumahnya."

"Iyaa habis ini, Aku ke rumah Mbah,"

Ya Allah berikanlah hamba keadilan, sadarkanlah Ibu hamba, beritahu Beliau kalau saya itu tadi bersih-bersih. Masak masih aja diomelin batin Iyya , memang menghadapi ibu-ibu sangatlah rumit.

.......

Selesai sholat dzuhur Iyya langsung bergegas ke rumah Mbahnya. Mbah Siti adalah nenek Iyya dari pihak ibu, kalau Mbahnya dari pihak Ayah ada di Jakarta. Rumah Mbah siti hanya 3 rumah dari rumahnya, disana Mbah siti tinggal bersama dengan suaminya Mbah Rusdi.

"Mau kemana Mbk?" tanya Hilya yan yang baru pulang sekolah

"Mau ke rumah Mbah, Ikut?" jawab Iyya

"Nggak ah, Aku mau ke rumahnya Dyah,"

"Main teruus," omel Iyya

"Bah," balas Hiya sambil berlari keluar rumah karena sudah ditunggu temannya

Jalan kaki sebentar tidak sampai 5 menit Iyya sudah sampai di rumah Mbahnya. Di depan Rumah, Mbah Siti sedang duduk lesehan di teras sambil memijat kakinya.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

"Mbah lagi apa?" tanya Iyya sambil menyalimi tangan Mbah Siti

"Lagi nyantai aja, tumben kesini jam segini? Biasanya malam,"

"Bosan Aku diomelin Ibu terus," jawab Iyya sambil memangku kaki Mbah Siti dan memijatnya dengan pelan,

"Ibumu itu emang hobbinya ngomel terus, Mbah juga tiap hari diomeli gak boleh makan ini gak boleh itu," Mbah Siti memang memiliki makanan yang tidak boleh dimakan, jadi ibunya harus terus mengingatkan karena Mbahnya itu agak bandel,

"Itu juga demi kesehatan Mbah, kalo itu aku dukung Ibu," balas Iyya sambil tertawa mendengar Mbahnya mengadu

"Eh ono cah ayu, Tumben kesini siang, biasanya kayak kelelawar keluarnnya pas malam," sindir Mbah Rusdi yang baru keluar dati dalam rumah,

"Mbah mah suka gitu, Aku kesini biar gak di omelin Ibu kok malah digituin,"

"Halah Kamu sama Ibumu emang gak pernah akur tho?" balas Mbah Rusdi

Mbahnya itu sudah hafal kebiasaan Iyya yang sering mengadu kalau diomeli sang ibu. Jadi tidak heran lagi melihat Iyya seperti itu.

"Kamu belum punya pacar Mbk?"

"Ha?"

Oke, Iyya terlalu syok dengan pertanyaan tiba-tiba dari Mbahnya.

Oke, Iyya terlalu syok dengan pertanyaan tiba-tiba dari Mbahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

I hope You like it
Jangan lupa vote share dan komen
Thank You ❤

MAS ARYANWhere stories live. Discover now