special chapter 2🌾

2.3K 64 1
                                    

"Anak papa yang satu ini cantik banget" ucap theo sambil menggendong anak perempuannya yang baru saja bangun dari tidurnya lalu berjalan kedapur

Zio pun menarik celana ayahnya sambil mendongak menatap theo "pah sini shella letakin sini" ucap zio

"Iya sabar jangan tarik celana papa nanti melorot" ucap theo lalu mendudukkan shella kelantai dan membiarkannya bermain dengan kakanya lalu memperbaiki celananya yang sedikit melorot akibat kejahilan anaknya

Theo pun melanjutkan kegiatan memasaknya didapur yang sempat tertunda

"Jangan main yang aneh aneh yaa, jangan buat rumah berantakan bentar lagi mama pulang" ucap theo memperingati anak-anaknya

"Oke pah"

Beberapa menit kemudian theo pun kembali menghampiri anak-anaknya setelah menyelesaikan kegiatan memasaknya namun ia mendapati kondisi ruang tamu yang begitu berantakan

Shella bermain gunting dan menggunting setiap sisi sofa hingga membuat bagian dalam sofa berseralan dimana-mana

"Aaaaakkh" teriak theo frustasi sambil menarik rambutnya sendiri "shella ini sofa kesayangan mama dia beli ini waktu mendapatkan penghargaan toko kue terbaik" ucap theo dengan kaki yang melemas hingga membuatnya berlutut dilantai "habislah kitaa" lanjutnya menunduk

Tiba-tiba ia menegakkan kepalanya lalu menatap sekitar mencari keberadaan zio "zio mana? Kakak kamu mana?" Tanyanya pada putrinya, shella pun menjawab dengan mununjuk kamar dilantai dua yang pintunya sedang terbuka

"Ziiooo!" Teriak theo berlari kelantai dua dan memasuki kamar, ia kembali dikejutkan dengan putranya yang baru saja keluar dari kamar mandi

"Kenapa pa?" Tanya zio sambil mengerutkan alisnya

Theo tak menjawab ia langsung memasuki kamar mandi melihat kerusakan yang disebabkan putranya dan betapa leganya theo saat melihat kamar mandi yang terlihat baik-baik saja

"Ngapain dikamar mandi?" Tanya theo

"Pup"

"Hah syukurlah" ucap theo mengelus dada merasa lega tak ada kerusakan "zio tadi kamu bilang mau jagain adek, liat shella habis ngapain"

Mereka berdua pun akhirnya turun dan mendapati shella semakin membuat ruang tamu berantakan. Theo memijit ringan kepalanya sambil menghela nafas

"Zio papa ngga mau berurusan sama mama, nanti kamu yaa yang tanggung jawab sama mama" ucap theo putus asa

Zio dan shella langsung terdiam menatap theo, mereka pun tak ingin berurusan dengan myla yang begitu menyeramkan saat marah, mereka langsung memeluk kaki theo dan membujuk lelaki itu untuk mengatasi masalah ini

"Paah jangan gitu dong, nanti kalo adek dimarahin gimana? Zio ngga mau kalo shella dimarahin" ucap zio

Shella mengangguk sambil mendongak menatap ayahnya dengan wajah imutnya agar ayahnya luluh

"Yah pa, bantu kita ya" ucap zio dan shella sambil mengedipkan mata dengan mata berkaca-kaca

Theo pun tak sanggup menahan ke imutan anak-anaknya ini, ia memegang dadanya yang langsung luluh hanya dengan melihat ekspresi mereka

"Oke fine"

"Yeeeey" ucap zio dan shella kesenangan

...

Diruang makan terlihat zio dan shella sedang menyantap makanan mereka sedangkan theo sibuk mengotak-atik ponselnya untuk mencari sofa yang sama seperti sofa yang dirusak putrinya

Tib-tiba seseorang menghubunginya, dengan cepat theo mengangkat dan menempelkannya ketelinga

"Halo, gimana sofanya ada?" Tanya theo

"Maaf tuan itu sofa limited adition, cuma ada 10 dinegara ini, tapi saya tau siapa orang yang punya sofa seperti itu"

"Siapa? Saya akan membayar dua kali lipat" ucap theo bersemangat

"Baik tuan saya akan kirim alamat yang punya sofa itu"

Theo pun bangkit berdiri setelah percakapannya selesai

"Anak-anak cepat ganti baju kita berangkat jemput sofanya" titah theo

"Siap pah" jawab zio dan shella

Mereka segera baik kelantai 2 dan mengganti pakaian, zio yang sudah bisa mengganti pakaiannya sendiri sedangkan shella harus dibantu oleh theo

Mereka bertiga pun berdiri didepan kaca sambil melakukan beberapa pose setelah berpakaian rapi namun theo menghentikan posenya saat mendapati putranya memakai baju terbalik yang yang seharusnya didepan jadi belakang

"Zio itu baju kamu terbalik" ucap theo

"Hah?" Zio mengerutkan alisnya lalu menunduk menatap dirinya "iyakah?" Tanyanya

Theo menghela nafas sambil memutar bole matanya "iyaa! Sini papa benerin"

...

Mereka pun tiba dirumah seseorang yang memiliki sofa yang sama seperti yang dirusak shella, theo pun menekan tombol bel rumah

"Pah pah pah" ucap shella menarik celana ayahnya, theo pun menunduk menatap putrinya

"Kenapa sayang?" Tanyanya

"Shella mau nekan bellnya juga"

"Okay" theo mengangkat putrinya dan membiarkan shella menekan bell sesuai dengan keinginannya

Tak lama kemudian pemilik rumah pun membukakan pintu dan mempersilahkan mereka untuk masuk.

Akhirnya mereka duduk diruang tamu dengan teh dan beberapa makanan ringan disediakan diatas meja

"Ada apa kesini?" Tanya wanita itu yang terlihat masih muda

"Ah saya langsung keintinya saja, saya mau sofa ini, saya bayar 2 kali lipat" ucap theo tanpa basa basi membuat wanita itu serta kedua anaknya menatap theo

Tentu saja theo tak pernah meminta hal seperti ini sebelumnya, biasanya pun ia langsung mendapatkan hal yang ia inginkan hanya dengan menunjuk saja

Zio pun memukul lengan ayahnya lalu berbisik "papa kok gitu sih mintanya" ucapnya

"Lah kan papa memang mau sofanya" jawab theo dengan berbisik juga

"Maaf paj tapi sofa ini tidak dijual" jawab wanita itu

"Kenapa? Apa jumlahnya terlalu kecil? Kalo gitu 3 kali lipat" ucap theo

Zio pun menggelengkan kepalanya, tentu saja semua orang tidak memberikan barang apapun itu jika caranya seperti yang dilakukan theo

"Emm maaf tante papa saya memang sedikit..." ucap zio sambil meletakkan jari telunjuknya ke kepalanya

"Ziiooo" theo geram melihat putranya mengejek dirinya

"Tante mamaku sangat suka sofa ini, dia sudah sangat lama menginginkannya sebentar lagi mama ulang tahun jadi kami mau menghadiahkan mama sofa ini, kami semuanya sold out" jelas zio

Wanita itu pun mulai luluh mendengar penjelasan zio yang begitu menyentuh hati, sedangkan theo terkagum-kagum melihat anaknya yang sangat pandai berinteraksi

"Inilah hasil didikan istriku" gumam theo

"Jadi kalau tante tidak keberatan kami mau membeli sofa ini dan tentu saja harganya tante yang tentuin" jelasnya

"Hahahha" wanita itu pun langsung tertawa dan juga kagum betapa pintarnya anak laki-laki ini, ia tau bagaimana meluluhkan hati seseorang

"Baiklah" jawab wanita itu

"Yeeey" teriak teriak theo dan zio kesenangan sambil melakukan tos

"Trimakasih"

Mereka yang terlalu fokus membujuk hati wanita ini hingga mengabaikan shella yang terlihat begitu berantakan dan begitu asik dengan makanan yang disediakan diatas meja

"Shella jangan berulah lagii" ucap theo dan segera menggendong putrinya "maaf mba kami akan membereskan kerusakan ini" ucap theo

"Tidak usah saya akan melakukannya" jawab wanita itu

DON'T GIVE UP ON MEWhere stories live. Discover now