chapter 23 🌾

2.1K 44 0
                                    

Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaa


"Mah itu bukan pilihan"

"Myla keluarga safero membutuhkan penerus. Dibawah naugan perusahaan kami ada puluhan ribu orang yang menggantungkan hidupnya! Apa yang akan terjadi kalo perusahaan kami ngga punya penerus!"

"Tapi mah aku ngga bisa liat theo menikah lagi" jawab myla

"Kalo gitu kamu ceraiin dia"

Apa ini alasan theo selalu tertekan ketika berada disekitar orang tuanya? Karena orang tuanya butuh yang sempurna! mereka tak membutuhkanku lagi saat aku tak bisa memberikan apa yang mereka mau hingga pada akhirnya sifat asli mereka pun keluar

"Mama kenapa tiba-tiba kek gini sama aku?"

"Myla mama bukan tipe orang yang memaksa theo menikah dengan orang pilihan mama tapi kalo pilihannya ngga bisa ngasi keturunan itu cerita yang berbeda"

"Myla ngga mau ma, myla masih mencintai theo" myla akhirnya meneteskan air matanya, tangannya mengepal seperti ingin menghancurkan apa saja yang dihadapannya namun masih bisa dikontrol

"Jangan egois myla. Kamu mengorbankan puluhan ribu orang hanya untuk perasaanmu yang bersifat sementara itu! Mama juga yakin kamu mau sama theo karena harta kan?"

"Mah myla menikah sama theo karena cinta bukan karena harta" yah walaupun sebenarnya karena kehamilannya diluar nikah makanya menikah buru-buru

"Mama kasi kamu waktu satu minggu"

"Tapi ma..."

Belum selesai myla berbicara rosa langsung beranjak dari sana dan meninggalkan mension milik anaknya itu

¤¤¤

Theo langsung menganga saat mendapati rumahnya yang sangat berantakan ini, semua peralatan rumah telah dihancurkan tak ada satu benda pun yang utuh. Lemari kaca, guci, meja kaca, sofa, kulkas dan peralatan lainnya rusak entah bagaimana wanita itu melakukannya.

Segera theo berlari kekamar untuk menemui myla dan mendapati wanita itu menangis disudur kamar. Myla menenggelamkan wajahnya diantara lutut dengan rambut yang acak-acakan

"Myla" theo berlari dan langsung memeluk istrinya

"Theoo, hiks" myla membalas pelukan hangat suaminya itu sambil menangis

"Aku disini sayang berhenti menangis"

Theo mengelus puncak kepala istrinya sambil sesekali mengecup pipi myla yang merah merona itu

Perlahan myla mulai tenang dalam dekapan suaminya, ia merasakan ketenangan dan kehangatan saat mendengarkan detak jantung suaminya hingga akhirnya tertidur

¤¤¤

Tak banyak waktu tersisa, myla masih memikirkan keputusan yang akan ia sampaikan pada mertuanya

"Theo"

"Hmm? Kenapa sayang?"

Terlihat kedua orang itu sedang duduk santai dibalkon kamarnya sambil menikmati pemandangan yang mengarah langsung ketaman dengan secangkir teh untuk myla dan kopi untuk theo

"Aku mau jalan-jalan"

"Hah?" Theo langsung menoleh menatap myla, ia tak percaya akan apa yang baru saja ia dengar lalu mencondongkan tubuhnya ke myla "seriusan?" Tanya theo memastikan

"Iya"

Theo langsung berdiri dihadapan myla sambil tersenyum bahagia "kamu mau kemana sayang? Ke jepang? Korea? Swiss? Atau prancis? Atau kemana?"

Aku ngga punya waktu sebanyak itu buat kesana "ke bali aja" jawab myla

"Oke kalo gitu kita berangkat besok"

"Aku mau sekarang"

Tak perlu pikir panjang theo langsung setuju, sangat jarang istrinya minta jalan-jalan. Ia pun segera menghubungi sekretarisnya untuk mempersiapkan privet jet dan semua yang mereka butuhkan dibali

Theo mengemasi pakaian mereka kedalam koper sedangkan myla hanya duduk diatas kasur memperhatikan suaminya bekerja

"Sayang kamu bawa baju yang mana?" Tanya theo

"Terserah"

Lelaki itu pun memilih pakaian terbaik menurutnya untuk myla dan segera mengganti pakaian myla

"Angkat tangannya" ucap theo saat hendak membuka pakaian myla

"Aku ganti baju sendiri" ucap myla sambil berdiri lalu mengganti pakaiannya

"Mmm?" Theo mengerutkan alisnya. Biasanya juga theo yang memakaikan baju myla, apa sekarang myla yang dulu mulai kembali? Pikir theo

¤¤¤

Sampailah mereka di villa satu lantai yang hanya menyediakan satu kamar namun pemandangannya akan sangat indah ketika mata hari terbit dan terbenam serta fasilitas yang mewah dan lengkap. Mereka tak bisa melihat pemandangan dimalam hari, mereka hanya dapat mendengar suara ombak dan lampu yang menghiasi taman villa itu

Perjalanan mereka yang lumayan menguras tenaga membuat kedua orang itu kelelahan dan segera tidur

...

Keesokan harinya pasangan suami istri itu berjalan bergandengan tangan dipesisir pantai, menikmati setiap gelombang ombak yang menyentuh kaki mereka

"Sayang tunggu disini aku mau beli sesuatu" ucap myla pada theo.

Theo pun nurut dan menunggu myla kembali sambil menatap samudra yang tak terlihat ujungnya itu

Tiba-tiba air menyemprot ke wajah theo, ia langsung menoleh dan mendapati myla sedang memegang dua pistol air dan menembak ke wajahnya

"Myla" theo pun mengejar myla yang terus-terusan menembakannya dengan air

"Hahaha wleee" ejek wanita itu sambil menjulurkan lidahnya keluar lalu berlari menghindari lelaki itu

"Awas kamu yaa"

"Nih" myla melemparkan salah satu pistol air yang ditangannya pada theo.

"Wlee ngga kena" ejek wanita itu saat berhasil menghindari tembakkan theo "ahahahha" dan kembali tertawa saat berhasil menembakan air yang begitu banyak pada suaminya

Theo sengaja tak menghindar saat myla menembaknya agar bisa melihat tawa yang sudah lama hilang dari wajah cantik dan manis milik istrinya ini

Mereka akhirnya saling menembak sambil berlari hingga membuat keduanya basah kuyup

"Awas kamu yaa" ujar theo sambil menjatuhkan mainan pistolnya lalu mengejar myla

"Aaarrgh" teriak myla kesenangan sambil berlari menghindari suaminya

Theo akhirnya menggapai tangan wanita itu lalu memeluknya dari belakang

"Hahahha" tawa myla lepas saat theo mengakat tubuhnya sambil berputar, myla pun merentangkan tangannya sambil menikmati setiap angin yang menyentuh kulitnya

"Hahahahha" tawa bahagia theo dan myla

"Myla" theo berhenti memutar dan meletakkan wanita itu kembali lalu menghadapkan tubuh myla padanya. Myla pun mengalungkan tangannya keleher suaminya, perlahan bibir keduanya mendekat lalu menempel

"Ah"

Keduanya menikmati ciuman hangat sambil bertukar saliva

"I love you"

Akhirnya untuk pertama kalinya theo menyatakan cintanya pada myla. Sangat lama myla menunggu theo mengatakan hal itu dan akhirnya 3 kata itu keluar dari mulut lelaki yang sangat ia cintai ini

"Aku mencintaimu myla! I love you so much" ucap theo sambil memeluk erat tubuh wanita itu, dengan menempelkan telinga myla ke dada bidangnya, salah satu tangannya melingkar kepinggang istrinya dan tangannya yang lain mengelus puncak kepala wanita itu

"I love you too" balas myla tanpa sadar meneteskan air mata bahagia

See you next chapter
🥰

DON'T GIVE UP ON MEWhere stories live. Discover now