chapter 34 🌾

2.2K 50 4
                                    

Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaa

"Myla! Kalo kamu udah tau penyebab anakku seperti ini setidaknya berhenti merepotkan kami lagi" bentak rosa membuat myla terbengong dengan mata yang berkaca-kaca "sejak anakku kenal sama kamu, kejadian buruk terus menimpanya" yah begitulah rosa ia selalu menyalahkan orang lain ketika anak semata wayangnya terluka seperti ini "setelah anak dalam kandunganmu itu lahir tinggalkan theo dan cucuku" ucap rosa lalu pergi meninggalkan tempat itu bersama suaminya

Myla langsung mendudukkan bokongnya diatas kursi, matanya terbelalak dan mulutnya menganga tak percaya mendengar ucapan mertuanya yang sangat menusuk itu

Myla menggenggam erat tangan suaminya lalu menciumnya, air matanya mulai mengalir membasahi pipinya

"Theo sayang bangun, hiks. Aku ngga sanggup liat kamu kayak gini...a-aku juga ngga sanggup ninggalin kamu dan anak kita" ucap myla sambil menangis sesegukan. Myla menuntun tangan theo ke pipinya lalu menangis semakin kencang

"Kamu kenapa nangis sayang?"

"Itu karena kau terluka karena aku,hiks!" Bentaknya sambil mengusap air matanya yang terus mengalir, ia masih belum menyadari suaminya telah siuman

"Kalo sampai saat itu kamu yang terluka aku akan menjadi suami yang paling tidak berguna didunia ini"

"Tapi kenap..." myla terdiam lalu menatap suaminya yang terlihat tersenyum sambil menatapnya "sa-sayang!" Myla kesenangan dan langsung memeluk suaminya

"Aakh" rintih theo kesakitan "sayang aku tau kamu kangen tapi badan aku masih sakit" ucap theo menahan sakit

Myla langsung melerai pelukannya "sayang kamu butuh apa? Kamu haus? Atau lapar? Oh iya bentar aku panggil dokter dulu"

Theo menahan pergelangan tangan myla saat hendak pergi untuk memanggil dokter "bentar" ucap theo menatap myla begitu dalam, myla pun bingung dan mengerutkan alisnya "udah. Silahkan panggil dokter" ucap theo tersenyum sambil melepas genggamannya

"Kamu ngapain?" Tanya myla bingung

"Aku cuma mau liat wajah istriku yang cantik ini"

Ternyata bucinnya ngga hilang-hilang

...

Terlihat rosa sangat perhatian dengan anaknya yang baru siuman itu, ia menyuapi anaknya berbagai jenis buah sedangkan myla terduduk diam disebuah sofa bersama ibunya ratih dan memandangi interaksi anak dan itu

"Mah cukup aku kenyang" ucap theo memegang perutnya

"Theo kamu harus banyak makan biar cepat sembuh, ayo makan lagi" jawab rosa

"Mah kata dokter aku baik-baik aja sekarang, tinggal menunggu beberapa hari lagi dan aku bisa pulang" jelas theo

"Nanti kalo kamu udah bisa pulang, pulangnya kerumah mama. Istri kamu itu ngga bisa merawat kamu"

Myla yang mendengar ucapan rosa langsung menunduk, ratih yang melihat kecanggungan itu mengelus lembut punggung anaknya

"Mama ini ngomong apa sih!" Bentak theo

"Kamu liat! Kamu kayak gini karena istri kamu yang ngga berguna itu!" Ucap rosa "mama ngga mau tau setelah cucuku lahir kamu cerai..."

"Maah!" Teriak theo membuat suasana jadi hening, rosa mengalihkan pandangannya dari anaknya yag begitu menyeramkan ketika marah

"ma please ma, berhenti mencampuri hubunganku dengan myla. Ini kali terakhir aku mendengar mama ngomong kayak gini karena kalau sampai mama ngomong itu lagi aku ngga kehabisan alasan untuk menghormati mama lagi" jelas theo

Rosa mengepalkan tangannya melihat bagaimana anaknya mempermalukannya didepan menantu dan besannya, ia langsung pergi meninggalkan tempat itu

~~~

Beberapa hari kemudian theo pun diperbolehkan untuk pulang namun ibunya tak ikut menyambut kepulangan anaknya dari rumah sakit, hanya ada mertua dan myla saja

Theo dan myla terlihat duduk diruang keluarga sedangkan mertuanya memasak didapur

"Sayang kenapa ngga panggil pelayan aja buat masak" ucap theo

Myla menyeringai lalu berteriak katanya "Ma kata theo masakan mama ngga ena...hmmph" theo langsung panik dan menutup mulut istrinya dengan telapak tangannya

"Myla tadi bilang apa?" Tanya ratih dari dapur

"Hah? Ngga ma myla ngga bilang apa-apa" jawab theo tersenyum paksa

Ratih pun mengangguk lalu melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda

"Saayaang" rengek lelaki itu

"Udah ni makan buahnya" ucap myla sambil menyuap suaminya "tadi papa kupasin buat kamu" theo pun membuka mulutnya untukk menerima suapan istri namun mendengar ucapan myla membuatnya menganga, bagaimana bisa mertuanya yang mengupas buah untuknya, bukankah seharusnya menantu yang melakukan hal itu

"Sayang kenapa image ku didepan mertua jadi kayak orang ngga bisa apa-apa"

Myla terkekeh melihat ekspresi suaminya lalu merangkul lelaki itu "udah-udah ngga papa, mertua kamu tetap menerima walaupun ngga bisa apa-apa"

Lelaki itu pun langsung merengek seperti anak kecil dalam rangkulan istrinya "saayang jangan gitu dong, aku kan suami yang bisa diandalkan"

"Iya iya" myla tersenyum sambil mengelus puncak kepala suaminya dan sesekali mengecupnya

Tiba-tiba mertuanya datang dan menyaksikan bagaimana manjanya lelaki dewasa itupada istrinya, ia terlihat seperti anak kecil yang merengek karena tidak dibelikan permen

"Sayangkan sama aku" tanya theo mendongak menatap istrinya

Myla berdehem untuk menyadarkan theo akan keberadaan ayah dan ibunya namun lelaki itu tak menghiraukannya

"saaayang jawab dong, apa karena aku sakit beberapa hari ini jadi rasa sayangnya berkurang?" Tanya theo lalu beralih keperut istrinya yang buncit lalu mengelusnya "nak liat mama kamu ini, apa papa cubit aja mama kamu biar rasa sayanynya kembali" ucap theo pada perut buncit myla sambil mengelusnya dan tiba tiba perut buncitnya menendang seakan memberikan isyarat "tuh kan sayang anak kamu aja bilang iya" lanjutnya menatap istri

Myla pun melirik ayah dan ibunya untuk menyadarkan theo "sayang kamu dengerin aku ngga sih" ucap theo

Myla berdehem sambil mengerutkan alisnya lalu bolak-balik menatap suaminya dan ayah ibunya

"Sayang liat apa sih?" Tanya theo menatap kearah pandangan istrinya dan mendapati mertuanya sedang berdiri memandari mereka. Theo langsung melerai pelukannya dan duduk dengan tegak namun kepalanya menunduk, wajahnya merah menahan malu sedangkan myla menahan tawa melihat suaminya

Theo menyenggol istrinya dengan sikunya seolah meminta pertolongan agar kecanggungan ini segera berakhir

"Ah mama cuma mau bilang makanannya udah siap"

See you next chapter🥰

DON'T GIVE UP ON MEWhere stories live. Discover now