chapter 19 🌾

2.9K 68 0
                                    

Selamat membaca!
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa di vote dan follow yaa

Theo mengantar istrinya sampai kedepan gedung kantornta dimana mobil sedang menunggu. Terlihat disana supir telah membukakan pintu untuk myla

"Aku anterin aja deh ya!" Tawar theo

"Ihh ngapain! bukannya kamu ada meeting bentar lagi!"

"Bisa ditunda kok, kan aku pemilik perusahaannya"

"Mmm?" Myla mendekatkan wajahnya pada theo sambil tersenyum mengejek "mulai bucin deh suami aku" rayu wanita itu

Tanpa menjawab ucapan myla, theo langsung berbalik lalu berjalan memasuki kantornya dan meninggalkan myla

"Daaah sayang i love you, semangat kerjanya" teriak wanita itu sambil melambaikan tangan walaupun tak dilihat oleh theo.

Dibalik Punggung yang gagah dan kokoh dari belakang ada senyum menyeringai saat mendengar teriakan istrinya

¤¤¤

Hari mulai gelap theo pun mulai pulang tepat waktu dan makan malam bersama myla, terlihat hanya mereka berdua yang duduk dimeja makan yang panjang dan lebar itu

"Nanti kursi ini ngga kosong lagi setelah anak kita lahir" ucap myla memulai percakapan sambil menyantap makanannya

"Mmm" hanya itu jawaban theo

"Nanti aku pengen kita punya anak 6 biar rame, rumah besar ini jadi kelihatan hidup, bayangin deh nanti pas kamu pulang langsung disambut sama teriakan anak kamu katanya PAPA! PAPA gitu, trus mereka rebutan digendong sama kamu" cerita myla sambil menggerakkan tangannya yang sedang memegang sendok dengan senyum bahagia terukir diwajahnya

Theo pun mulai terbawa suasana, ia mulai tersenyum tipis saat mendengar myla yang bersemangat saat bercerita

"Kalo anak kita 6 nanti minta digendong semua gimana?" Tanya theo menyambung cerita myla

Terlihat myla sedang berpikir, ia menyenderkan kepala ke tangan yang ia letakkan diatas meja "lah iya juga ya" cetus myla "eh tapi kan nanti ada beberapa anak kita yang udah gede dan mengerti mana yang harus diprioritasin" lanjutnya

"Jadi yang diprioritasin siapa?"

"Mama nya dong"

"Ppfft hahaha" theo langsung tertawa lepas mendengar jawaban yang tak terduga dari myla, myla pun juga ikut tertawa

¤¤¤

Hari-hari mulai di lalui myla begitu indah, mereka memeriksa kandungan myla dan saat itu theo baru tau jenis kelamin anaknya perempuan, theo sangat bahagia ia ingin anaknya nanti mirip dengan myla sedangkan myla ingin anaknya mirip theo. Betapa sibuknya lelaki itu mencari nama yang indah untuk anaknya nanti, ia bertanya pada ahli-ahli agama untuk nama yg tepat untuk anaknya, ia ingin anaknya memiliki hati yang tulus seperti istrinya myla

Theo selalu pulang tepat waktu bahkan selalu berusaha untuk pulang lebih awal, ia tak lagi nginap diluar, ia tak lagi membentak myla dan meneruti semua perkataan myla bahkan gosip tentangnya yang gonta-ganti pasangan pun mulai mereda

"Aku berangkat dulu" ucap theo lalu mengecup kening myla yang mengantarnya sampai kedepan pintu, tak lupa juga ia mencium perut myla yang buncit itu

"Mmm hati-hati i love you"

Ya sampai sekarang theo masih gengsi mengatakan i love you padahal myla setiap hari mengatakannya

...

Mertua myla tiba-tiba datang dan membawa banyak makanan dan vitamin untuk ibu hamil. Rosa dan andika orang tua theo juga ratih dan dani orang tua myla baru mengetahui tentang kehamilan myla seminggu yang lalu padahal kandungannya sudah berjalan 8 bulan, itu pun karena tak sengaja bertemu dijalan saat theo dan myla sedang ngedate kalau ngga yah orang tuanya ngga bakal tau. Entah sudah berapa kali myla ingin memberitahu orang tuanya namun theo selalu melarang katanya pas anaknya udah lahir aja biar jadi kejutan

DON'T GIVE UP ON MEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora