1

7.6K 328 7
                                    

Ini hanya cerita fiksi, imajinasi gue sendiri! Jadi klo ada adegan yang kek uwaw kok bisa gituuu,yaudahlah biarin namanya juga imajinasi. Udahlah yauuuu nikmatin aza:^


















Derap langkah tergesa terdengar di tengah taman kota yang tak begitu ramai. Napas tersenggal terdengar. Teriakan-teriakan saling bersahutan.

"TOYYY LARI LEBIH KENCENG TOYYY!!" teriakan seorang perempuan dari Azizi atau kerap dipanggil Zee ini mampu mencuri atensi para manusia di sekitarnya.

"ZOYYY TUNGGU AKU! HIKSS MAMI TOLONGG!!" dan teriakan dari Christy membuat para manusia yang melihat ingin menolong tapi mereka tak berani.

"TOY CEPETT TOYY!" teriak Zee.

Mereka terus berlari kencang menghindari kejaran seseorang.

"ANAKKU CANTIK, TUNGGU IBU NAK!" teriak seseorang yang tak lain adalah orang gila. Dia berlari dengan pakaian yang lusuh dan kusut dan menggendong sebuah boneka anak perempuan.

"MAMII CRHISTY DI KEJAR ORANG GILA!! TOLONGG!" teriak Christy berharap maminya datang untuk menolong.

°°°

"Ah segernya," kata Christy sambil mengusap peluh yang mengalir di pelipisnya.

Mereka berdua kini singgah di sebuah warung di pinggir jalan. Mereka duduk di pinggir trotoar sambil meminum es cekek. Mengistirahatkan tubuhnya yang lelah karena berlari dari sekolah sampai entah dimana mereka berada sekarang.

"Kaki aku pegel banget Toy." Zee meluruskan kaki dan memijatnya.

"Kalau tau bakal di kejar orang gila gini. Dari kemarin aku latihan renang dulu, biar ga capek. Setidaknya udah terlatih," kata Christy.

"Sama, lagian itu orang gilanya waktu masih waras atlet lari apa ya? Larinya kenceng banget," heran Zee.

Mereka lelah, tapi setidaknya telah lega karena berhasil terhindar dari kejaran orang gila mulai dari lorong dekat sekolah sampai sini.

"Sekarang jam berapa Toy?" tanya Zee.

"Jam setengah satu," jawab Christy setelah melihat jam di tangannya.

"Pasti sekarang di kelasku lagi pelajaran sejarah," kata Zee.

"Kalau di kelasku jam mapel Matematika," kata Christy.

"Kita abis dikejar orang gila, atau jangan-jangan ini karma instan karna kita bolos sekolah Zoy?" pikir Chirsty.

"Masa iya sih?"

"Tadi kita baru beberapa meter kabur dari sekolah aja langsung di kejar loh,"

"Kayaknya bener sih, ini karma bagi kita. Gamau bolos lagi lah kalau gitu, daripada dikejar orang gila lagi," kata Zee.

Mereka kembali menyedot es yang di genggam masing-masing.

"Abis ini kita kemana Zoy?"

"Ke mall aja lah, main. Udah lama kita ga main ke sana,"

"Dengan baju sekolah yang masih kita pakai? Kan belom waktu pulang. Kalau ga di izinin masuk sana gimana?" tanya Christy.

"Boleh-boleh. Tenang aja kalau sama aku bakal aman. Daripada kita pulang malah ketahuan kalau kita bolos terus dimarahin mama," kata Zee.

Zee dan Christy adalah saudara kandung. Jarak umur mereka terpaut 1 tahun. Zee si keren yang sangat penyayang dan cukup tomboy adalah kakak dari Christy. Dia sangat menyayangi adeknya ini meski terkadang agak nyebelin. Kini ia berumur delapan belas tahun dan duduk dibangku SMA. Sedangkan Christy adalah adek Zee yang suka bengong. Sangat penurut dan tak suka berkata bohong. Dia berumur tujuh belas tahun. Baru saja dia berulang tahun dan sampai saat ini dia belum membuat KTP. Dia duduk di bangku dua SMA.

°°°

Di suatu tempat bersuasana damai. Tempat yang di kelilingi hutan-hutan lebat. Jauh dari zaman sekarang berada. Terdapat kerajaan yang megah dan terkenal akan kekuasaanya.

Tapi di balik itu ada raja yang memimpin. Raja yang terkenal tegas dan bijaksana. Raja yang selalu memperhatikan kehidupan para rakyatnya. Membuat dia sangat di hormati. Raja ini memiliki satu istri dan dianugerahi satu anak laki-laki, tiga orang anak perempuan.

Anak laki-laki bernama Henry Natio. Anak pertama yang kini setatusnya telah menikah dan di beri amanah oleh sang ayah untuk memimpin kerajaan yang berada di perbatasan seberang.

Anak perempuan yang bernama Shani Natio. Adalah anak ke dua yang kini masih dalam status lajang. Dia berumur 25 tahun. Sampai saat ini belum ada yang bisa meluluhkan hati kecilnya. Sampai-sampai sang raja ingin menjodohkannya dengan seseorang dan menikahkannya sebelum usia memasuki kepala tiga.

Anak perempuan yang bernama Chika Tamara Natio. Adalah anak ketiga yang kini sama masih menyandang status lajang. Umurnya 23 tahun hanya terpaut dua tahun dengan Shani. Dia sangat dingin dan cuek. Sangat jarang bagi dirinya untuk keluar dari dari kerajaan sekedar untuk berkeliling. Dia lebih senang berdiam diri di dalam kerajaan.

Yang terakhir adalah Ashel Natio. Anak ke empat atau anak bungsu. Dia berumur 18 tahun. Dia sangat aktif, ceria dan juga manja. Dia sangat suka bersosialisasi entah itu di dalam kerajaan ataupun turun ke pemukiman rakyat.

~~

Dentingan alat makan beradu di ruang makan. Suasana sangat damai. Anggota keluarga dengan khidmat menikmati makanan yang tersaji dengan tslayy dan angunlyy.

Peralatan makan semua terbuat dari emas yang membuat siapa saja bisa tergiur untuk mencurinya.

Mayan kalau dijual kalau kata aku teh wkwkwkw~ oke balik lagi!

Kegiatan makan kini telah selesai. Para pelayan dengan sigap membereskan bekas piring dan menuangkan minuman ke dalam gelas untuk anggota kerajaan. Mereka membersihkan mulutnya dari sisa makanan dengan kain Shahthoosh.

"Shani putriku, kamu sudah berumur dua puluh enam tahun, tidakkah kamu berkeinginan untuk menikah nak?" tanya sang Raja.

Shani menghembuskan napas lemah. Lelah rasanya sering kali mendengar pertanyaan sama yang dilontarkan oleh sang ayah ini.

"Shani belum ingin menikah ayah. Belum ada yang bisa meluluhkan hati Shani,"

"Kamu sudah akan berkepala tiga. Haruskan ayah bertindak untuk mencarikan kamu jodoh?"

"Tidak, jangan. Shani tidak mau," tolak Shani.

"Atau Kakak mau aku kenalin ke temen Ashel? Ashel punya banyak kenalan lelaki," kata Ashel sambil memakan buah apel.

Shani menggeleng. "Sudahlah. Biarkan Shani memilih sendiri pasangan yang di inginkannya," kata Bunda Ratu.

"Tak bisa begitu. Shani perempuan, dia harus menikah. Aku akan membuat sayembara. Entah itu laki-laki atau perempuan yang bisa mengalahkan Henry dalam pertarungan, akan aku nikahkan dengan Shani. Ayah akan pergi ke kerajaan perbatasan untuk berdiskusi dengan Henry," Final Raja lalu beranjak meninggalkan meja makan.

Bunda Ratu hanya bisa mengusap lembut bahu Shani menguatkannya atas keputusan sang ayah.

Chika hanya diam sedari tadi mendengarkan percakapan ini. Dan Ashel merasa kasihan melihat raut wajah Shani yang berubah menjadi sedih.































Ya begitulah. Ceritanya berbau kerajaan ya ges ya. Hanya fiksi ,ingat imajinasi tok lho ini jangan dibawa ke rl. Ntah kenapa aku senyum-senyum sendiri karna masukin nama ci shani. Gila apa aku ya wkwkwk. Ramein gesss udah sesuai permintaan kalian nichh:3
Maap klo ada typo.

Mine! [End]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin