Bagian 32 - Mekanika Kuantum

22 3 0
                                    

----------------------------------------


"Kata terakhir? Kerajaan Nwara telah mengutukmu!"

CRAAAT!!
"Ugh!!"

Wanita misterius ini menusuk perut Hica Swazicoff untuk kedua kalinya. Hica sudah tak bisa merasakan sakit lagi, Ia mulai kehilangan kesadarannya.

"Bukankah lebih baik kita siksa dulu kucing ini? Ketua."

Sahut seorang pria dengan jubah hitam dari balik rak buku perpustakaan.

"Yang kita perlukan adalah mengambil Chromo Farium untuk kita serahkan kepada pemerintah kota Burzche. Danquah Garvey."

"Lalu?"

"Lalu kita bunuh mereka, ambil uang dan senjata bersejarah ini dari tangan kotor Eternity."

"Aku tidak mengerti."

"Kau tidak memiliki kewajiban untuk mengerti apa yang aku pikirkan."

Ketika mereka berdua sedang asyik mengobrol, Aspiqum dari Akademi Oxitrone, Heryn Zidane Brazcue menepuk pundak wanita misterius ini. Danquah Garvey dan wanita misterius ini langsung sigap menjauhi Heryn Zidane Brazcue.

"Wah~ wah~ wah~ lihatlah para tikus ini. Kalian telah membuat kotor Kerajaan Nwara. Bukan begitu Tuan Putri Zara Hevilia?"

Sahut Heryn sembari menatap Zara yang sedang bersembunyi dibalik badan Heryn.

"Z-zara. Waktu y-yang sangat p-pas. Argh."

Ringisan dari Hica Swazicoff sebelum ia tak sadarkan diri. 

Heryn langsung membuka penutup matanya untuk mengaktifkan Exodial miliknya.

"Bukankah kau tidak asing dengan ini? Kwame Viela?"

"Tak usah menyebutkan namaku dari mulut kotormu. Pengikut Eternity!"

Sahut wanita misterius tadi. Ya ia adalah Kwame Viela, sang Pemimpin dari Parade Detoria.

"Kau terlalu mencintai Entitas Agung, bukankah saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan zaman pemerintahan Entitas Agung?"

"Aku hanya mencium bau kemunafikan politik!"

Tanpa pikir panjang Heryn Zidane Brazcue langsung mengaktifkan Exodial miliknya.

"Pengaktifan!"

"Tunggu!"

Ujar Kwame Viela memotong pengaktifan Heryn.

"Kami akan pergi. Aku tidak menyerah. Akan tetapi waktuku terlalu banyak terbuang disini. Ayo Garvey. Kita pergi dari sini."

"Baik. Ketua."

Tanpa pikir panjang, Heryn menggenggam tangan milik Danquah Garvey.

"Hey. Setelah semua ini kalian pikir mau pergi kemana? Kalian telah membunuh muridku."

"Hmph. Kerja bagus Adjei."

Sanggah Garvey.

Perkataan Danquah Garvey membuat Heryn semakin naik pitam. Wajah Heryn mulai menunjukan kemarahan yang luar biasa. Genggaman tangan Heryn makin kuat.

"Pengaktifan."

"NGUUUNG!"

Kwame Viela pun memotong pembicaraan Heryn yang saat itu tengah melakukan pengaktifan Exodial.

"Free Zone."

"APA?!"

Pengaktifan Heryn seketika terhenti.

101-The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang