Bagian 25 - Perpustakaan Agung Kerajaan Nwara

16 5 1
                                    


Suasana hari berikutnya sangat berbeda, bagaimana tidak orang-orang dari seluruh Nirz datang berkumpul untuk menyaksikan Festival Rexodinary yang sangat megah ini. Berbagai hiasan lampion menghiasi jalan di sekitar tempat para pedagang berkumpul. Arena tempat kami bertarung dinamakan Arena Beatles, sedangkan pertarungan untuk divisi umum berada di Arena Camel.

Kami berjalan menuju Arena Beatles dan yang pertama mendapatkan giliran bertarung adalah Leo Delonix Regia, ia sangat bersemangat dalam mengikuti ajang perlombaan ini. Dari kejauhan terlihat Clero Thompson, ketua Squadron Niffler yang datang dengan maksud untuk mencari orang kuat lalu ditantang untuk bertarung. Kebiasaan yang sangat aneh untuk seorang ketua squadron. Kami mengabaikannya dan fokus untuk mempersiapkan diri dalam pertarungan nanti

"Wah! Kau nampaknya melawan musuh yang kuat X."

Ucapan pertama yang dilontarkan oleh Shina membuatku makin gugup sebelum menghadapi lawanku nanti.

"Awas saja kau menggunakan Chromo Farium dengan konyol!"

Lanjut Leo yang tidak membiarkan kata dari Shina jatuh begitu saja.

"Kota V-Parture ya? Hmm... Aku tidak pernah mendengar nama ini."

Kening Leo langsung berkerut melihat nama yang terpampang di papan pengumuman. Memang ia berasal dari Kota V-Parture keluarganya merupakan orang yang berpengaruh di kota tersebut. Jika Leo berasal dari V-Parture maka ia tidak harus mengenal semua orang yang berasal dari sana bukan? Leo terkadang memang zero logic.

"Hei! Kalau kau sampai kalah aku akan menghajarmu."

Ucap leo dengan pandangan mata beringas bak hewan buas.

Aku hanya mengangguk kecil di hadapan Leo dan Shina. Seperti biasa mereka tidak menghiraukanku lagi. Mereka tampaknya sangat yakin ketika sahabatnya bertarung. Kepercayaan mendasari semua ini, bahkan tanpa alasan satupun.

----------------

"Kau mau permen?"

Pertanyaan yang sangat aku nantikan selama ini. Aku bahkan lupa bahwa mengisi ulang insulin itu sangat penting. Permen adalah jawabannya! Mengupas bungkus permen merupakan hal yang sangat memuaskan, terlebih permen itu dibuat di Kota Osmadht yang merupakan penghasil permen utama di Negara Nirz. Leo sangat mengerti bagaimana cara memperlakukan sahabatnya.

"Kau jadi lupa dunia. Dasar bodoh"

Sahut Shina sambil melipat kedua tangannya di depan sembari menatapku.

"Bagaimana lembar buku selanjutnya apa kau sudah menemukannya?"

Leo bertanya demikian dengan kegusaran yang menyelimuti pikirannya.

"Aku akan mencarinya di Perpustakaan Agung Kerajaan Nwara sebelum pertandingan nanti sore."

"Kenapa kau tidak menanyakannya ke Wyrma saja? Dia kan penjaga perpustakaan?"

"Jika menanyakan buku ini di keramaian, pasti akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Leo."

Dengusan yang berbau putus asa dariku membuat Leo berpikir dua kali untuk memberikanku saran dalam pencarian lembar buku yang aku bawa.

"Baiklah, mungkin hanya kau saja yang dapat menyelesaikannya X."

Yup, memang benar jika urusan buku ini hanya aku yang dapat mencarinya, sebab lembaran dalam buku ini dapat dibaca ketika lembaran itu sudah terpasang di buku ini. Jika lembar awalnya saja kau hanya bisa menemukan pengetahuan umum saja. Dengan teknologi di buku ini, sinar biru yang dipancarkan dari pinggiran pengunci dapat mengungkap isi sebenarnya dari lembar buku yang sudah didapat.

101-The BookWhere stories live. Discover now