Bagian 19 - Sebab Akibat

23 6 3
                                    

----------------


"Kau yakin itu isi dari lembar aneh itu X?" Mira mengangkat salah satu alisnya dengan wajah penuh tanya.

"Aku sangat yakin. Buku ini terlihat seperti semacam jurnal penemuan atau semacamnya," Ficus melipat kedua tangannya di depan dada sambil mendengus melontarkan pertanyaan.

"Apa yang penting dari buku itu sehingga jadi rebutan seluruh dunia?"

"Entahlah Ficus, aku tidak pernah melihat suku tanpa tangan seperti yang dijelaskan X barusan."

Mereka berempat mendadak kebingungan dengan isi yang sama sekali tidak jelas dari lembaran yang mereka simpan bertahun-tahun lamanya. Siapa yang peduli? Bahkan orang yang hidup ribuan tahun sebelumnya belum pernah melihat suku tanpa tangan.

"Disana tertulis mengenai sejarah Ginta kan?" sahut Hica dengan santai.

"Ginta? Aku cukup menguasai bela diri itu," sanggah Mira terlihat yakin dengan kepalan tangan yang ditatapnya.

"Kita semua tahu itu, kau tak perlu menyombongkan diri, penari aneh," sentuhan kata dari seorang Dios yang lembut itu justru sangat menyakitkan di hati para petinggi.

"Mengenai lembarnya kita cukupkan saja, daripada kita menduga-duga hal yang tak pasti, lebih baik katakan maksud kedatangan kita hari ini, Dios."

"Kau ada benarnya juga Ficus. Ehem! Aku hari ini mendatangkan para petinggi squadron untuk melihat sirkuitmu yang putus tadi apakah kau memang memiliki Dial atau tidak. Jadi kuharap kau maksimal menerima materi yang membosankan ini."

"Baiklah Dios!" sahutku dengan semangat. Aku dan para petinggi squadron berjalan beriringan menuju ruangan tempat pemaparan materi biasanya berlangsung. Ruangan ini terlihat cukup sempit, mengingat akademi ini lebih mengutamakan praktik dibandingan menjelaskan teori secara berbelit-belit, maka dari itu ruangan pelatihan terlihat lebih banyak dibandingkan dengan ruang belajar teori.

Kami mulai memasuki ruangan dan aku mengambil tempat duduk sendirian di posisi paling depan.

"Baiklah X, kita mulai hari ini dengan teori Dial. Aku Benjamin Ficus akan memberikan beberapa penjelasan kecil dan disambung dengan pertanyaanmu. Paham?"

"B-baiklah."

"Bagus. Kita mulai dengan apa itu Dial."

"Dial merupakan sebuah teknologi yang menggunakan ciri khas dari segala macam senyawa yang dominan di tubuh penggunanya jadi secara langsung akan tersingkronisasi dengan Dial yang sudah terpasang sehingga dapat menciptakan reaksi sesuai karakter pemiliknya."

"Ah itu seperti milik temanku, Shina dan Leo."

"Ya betul sekali, cara membedakannya yaitu dengan melihat warna dari reaksi yang dipancarkan oleh Dial yang digunakan. Misalnya jika berwarna kuning terang berarti itu adalah Dial tipe Cahaya, jika berwarna hijau gelap itu merepresentasikan Dial tipe Wabah dan warna ungu gelap mewakili Dial tipe Kegelapan."

"Mengapa hanya tiga tipe Dial saja di dunia ini Ficus?"

"Untuk cakupan Dial sangat sempit karena hanya menciptakan reaksi dan itupun hanya orang-orang berbakat saja yang dapat memanipulasi reaksi kimia."

"Nah untuk pengaktifannya karena Dial tertanam di antara persendian telapak tangan dan tangan, kau tinggal mengangkat telapak tanganmu ke atas untuk pengaktifannya. Akan tetapi beberapa orang baru mengaktifkannya saat dalam kondisi emosi sedang tidak stabil."

"Apa yang salah? Setiap orang sudah memiliki senyawa masing-masing. Jadi mengapa itu bisa terjadi juga?"

"Justru karena dalam kondisi emosi tidak stabil kebanyakan orang baru mengaktifkannya. Ketika emosi tidak stabil maka detak jantung akan cepat sehingga aliran darah pun ikut mengalir lebih cepat. Saat itu lah seyawa yang dominan di tubuh seseorang akan mengalir bercampur dengan darah."

101-The BookWhere stories live. Discover now