EPILOG

638 26 5
                                    


Happy reading ✨

                                         ****

"KAY, CEPET ANJIR!"

"IYA SABAR NAPA!"

"UDAH TELAT NJIR!"

Kayra menambahkan kecepatan pada laju motornya. Karena tadi malam Kanaya yang menginap di rumahnya dan berlanjut berangkat bareng ke sekolah, keduanya malah terlambat bangun karena menghabiskan enam belas episode drakor.

"MALU BANGET GUE KALAU HARI PERTAMA JADI KAKEL TERTINGGI TELAT!"

"INI GARA-GARA LO JUGA ANJIR!" sunggut Kayra kesal.

Citttt

Brak!

Kanaya dan Kayra reflek membelak matanya saat Kayra yang mengerem dan menabrak pintu gerbang sekolah yang tertutup rapat. Kanaya langsung turun dari motor diikuti Kayra yang saling memandang.

"Kalian sudah telat, nabrak gerbang sekolah juga?"

Suara cempreng milik Bu Lili membuat keduanya menatap Bu Lili yang memandang kedua muridnya galak. Bu Lili mendengkus, dia membuka gembok pintu gerbang dan membukanya, menyuruh kedua muridnya masuk. Wanita itu mendengkus karena harus membuka dan menutup pintu gerbang karena hari ini Pak Jono sedang sakit dan tidak bisa menjaga pintu gerbang sekolah.

Kedua remaja itu meringis kecil dan mengikuti Bu Lili yang sibuk mengoceh dengan Kayra yang mendorong motornya.

"Gak malu kalian pertama masuk telat dan ada adik-adik kelas baru kalian yang masuk?"

MALU BANGET BU!

Berakhirlah di sini, Kayra dan Kanaya berada di barisan siswa-siswi yang telat atau atribut yang tidak lengkap. Matahari yang menyorot membuat Kayra terus menunduk dan mencuri-curi punggung siswa yang ada di depannya agar dirinya tidak terkena sinar matahari. Seolah siswa itu paham, dia langsung menempatkan diri untuk menghalangi sinar matahari dari Kayra. Kayra melirik bet kelas cowok itu yang ternyata menunjukkan angka romawi 10, adik kelas barunya.

"Cowok lo tumben banget?" bisik Kanaya melirik kelas Reza.

Kayra mengikuti arah ekor mata Kanaya, di sana barisan belakang ada Reza, Jehan, dan Kendra yang berdiri dengan mulut yang sibuk ngebacot. Kayra tersenyum. "Tobat kali." Kayra mengedikan bahunya acuh.

Kanaya memasang raut wajah berlebihan membuat Kayra mengerutkan dahinya. "Apa jangan-jangan si Reza lagi ngincer anak kelas 10 buat digebet makanya dia mendadak rajin gitu?"

Kayra berdecak, "kayak ada aja yang mau sama Reza?" sahutnya malas.

"Kay? Anjir liat pada liatin cowok lo?" celetuk Kanaya.

Kayra menatap malas, benar yang dikatakan Kanaya, ada beberapa yang mencuri-curi pandangan ke arah Reza. Memangnya seganteng apa sih Reza? HAH? Ya emang ganteng sih.

                                         ****

"Hai Kak?"

Kayra melempar botol air mineral ke dalam tong sampah dengan kesal. Bagaimana tidak kesal kalau sedari tadi banyak adik kelas yang ingin berkenalan dengan Reza? Padahal mereka liat dirinya yang ada di sebelah cowok itu, tapi mereka seakan-akan tidak ada Kayra.

"Boleh kenalan, Kak?"

Reza tertawa kecil melihat raut wajah masam Kayra. "Pawangnya galak." ucap Reza yang berhasil membuat Kayra menatap Reza nyalang.

Reza mengusap puncak kepala Kayra. "Kalau mau kenalan, sama cewek gue aja, gimana?" tawarnya pada adik kelas ceweknya. Mereka langsung pergi setelah mendengar kata 'cewek gue' berarti Reza sudah berpawang yang berarti mereka hanya bisa ambil jalur Mbah dukun ini, canda Mbah dukun.

"Lucu banget anjir muka lo!" umpat Reza tertawa.

"Najis! Lagian tuh adek kelas matanya pada min semua apa? Gak bisa bedain mana yang cakep sama yang rata-rata?" celetuk Kayra.

"Berarti mata mereka normal, makanya tau kalau gue ganteng. Makanya Kay, lo harus sayang-sayang ke gue, biar gue gak ilang."

"Ya udah sono! Lagian gue juga males sama lo!" Kayra beranjak dari duduknya, dia menuruni tribun.

"LO BERDUA BENERAN GAK MAU?" teriak Kendra yang ada di tribun paling bawah tengah menikmati pizza yang Kanaya pesan.

"Tuh dua bucin gak mau, udah kenyang makan cinta." sahut Jehan yang asik meminum colanya.

"Pala lo makan cinta!" balas Kayra ketus, cewek itu duduk di sebelah Kanaya yang sangat-sangat menikmati pizza.

"Adek kelas ini bening-bening anjing!" Kendra dengan mata jelalatannya.

Reza membuka mulutnya setelah dia duduk di sebelah Kayra, meminta di suapi oleh sang pacar. Reza menatap Jehan tajam karena cowok itu yang malah memasukan pizza ke dalam mulutnya.

"Cita-cita lo pada apa?" tanya Kendra tiba-tiba.

"Gue mau jadi astronot wanita kayak Mei-mei yang cantik!" seru Kanaya tersenyum manis.

"Terserah!" jawab semuanya serempak.

"Kalau gue mau jadi suami-ablenya Kayra." ucap Reza seraya menyugarkan rambutnya.

Kendra tersenyum mengejek. "Kayak Kayra mau kawin–"

"Nikah goblok!" Kanaya meralat ucapan Kendra dengan kesal.

Kendra berdecak. "Iya, kayak Kayra ma–"

"Maulah pastinya!" jawab Reza meneguk colanya.

"Bukannya lo mau nikah sama gue ya, Kay?" tanya Jehan dengan santai.

Reza menyemburkan colanya pada Jehan dan Kendra yang memejamkan matanya menahan agar tidak membunuh Reza saat ini juga.

"ANJING LO!" umpat kedua cowok itu pada Reza yang menyengir tak berdosa.

Kayra dan Kanaya tertawa dengan menikmati pizza, sangat menikmati tontonan saat ini Reza yang dikejar Kendra dan Jehan di lapangan. Mereka saling menyemburkan colanya satu sama lain.

Kayra berharap hari berikutnya tidak akan mengecewakannya lagi, semoga saja. Dan Reza terus bersyukur karena Kayra masih bersamanya hingga saat ini, dan dia berdo'a pada Tuhan agar Kayra juga sahabat-sahabatnya tetap bersamanya hingga kedepannya. Semoga saja mereka terus bersama.

                                          ****

                                       TAMAT



Terimakasih sudah membaca sampai sejauh ini <3.

Baca juga 'DIONZILA' di lapak sebelah, kita akan bertemu lagi di sana✨


14 Februari 2023

REZAWhere stories live. Discover now