CHP³⁶

8.9K 606 20
                                    

"Jangan jadi manusia yang banyak mukanya, tapi banyak duitnya."


°°

Rembulan sudah berganti dengan sang surya, waktu pun sudah berganti dengan cepatnya. Seperti manusia yang mudah berubah akan sikapnya.

"Huhh~ tolong kembali aku rindu"

"Kembalilah aku sungguh rindu."

Dua pemuda yang tengah bersandar tapi saling membelakangi, mereka tengah di Landa rasa rindu yang luar biasa, dan benar kata dilan rindu itu berat dan kamu gak akan kuat

"Kapan Alkan bakal balik bang?"

"Gue gak tau"

"Ini semua salah kita, coba aja dari dulu kita gak semena-mena sama Alkan. Dan bukanya malah lebih mentingin si bocah ppb itu, pasti semua gak bakal kayak gini."

"Ya mau gimana lagi, toh semua juga udah terjadi, kita juga gak bisa mutar waktu buat ngulang semua,"

"Tuhan tolong bantu kami, ini sungguh berat tuhan." Gumam zio.

"Baru kejadian kayak gini Lo minta bantuan tuhan, kemarin-kemarin kemana?"

"Sialan! Kan ini beda asu! Gue juga gak datang cuma butuhnya doang kali, gue setiap Minggu ibadah ya! Gak kaya Lo yang datang pas maunya aja!" Maki Zio pada Kelvin.

Kelvin hanya memutar matanya malas, apa-apaan itu, dikira dirinya tak pernah ibadah yang benar saja!

"Iya in aja lah, biar seneng."

Mereka berdua asik berbincang di rafftop sekolah tak memikirkan tentang jam yang sudah masuk sedari tadi.

Ya, mereka kembali akrab kembali setelah semua kejadian yang di lewati. Tapi tak ayal jika mereka akan tetap menyalahkan satu sama lain karena menghilangnya Alkan.

Alkan belum juga di temukan, sudah satu minggu lamanya anak itu menghilang. Padahal Damian dan keluarnya tau siapa pelaku di balik hilangnya Alkan, tapi apa? Keberadaan nya tidak bisa di temukan.

"Apa belum ada kemajuan pa?"

"Belum, hasilnya masih sama."

Galen menghela napas, jawabnya tetap sama belum dan tidak.

"Mau sampai kapan? Ini sudah satu minggu lamanya Alkan belum di temukan, kenapa pria sialan itu sangat sulit untuk di temukan." Geram Natasya.

Jay mengurut pangkal hidungnya, keadaan semakin kacau dengan datangnya orang masa lalu.

Dan lihat permata mereka menghilang bak di tekan bumi karenanya.

"Baby pasti ketemu, percaya sama papa." Final Jay bangkit dari duduknya, tidak ingin terus berleha-leha karena Alkan belum di temukan.

'tunggu papa sayang, papa akan mencarimu sampai ke seluruh dunia bila perlu sampai ke penjuru galaksi.'

§§§

"Hah~ ni sekolah sepi banget rasanya, kayak gak ada kehidupan."

"Ni, juga si Alkan kagak balik-balik, udah satu minggu belum juga balik."

"Gue kangen banget sumpah ma tu bocil satu," ujar Airuz.

TRANSMIGRASI | ALKAN |Where stories live. Discover now