CHP¹⁵

19.6K 1.5K 16
                                    

Setelah terjadi perdebatan kecil Alkan dengan keluarga Affrandra yang menahannya untuk tidak pergi sekolah hari ini.

Alkan tentu saja mengeluarkan segala jurus jitunya, agar mereka luluh dan dapat pergi ke sekolah.

Syukurnya mereka luluh dengan tampang imut dan menggemaskannya ini.

Mengakui heh?

Seperti sekarang, Alkan sudah sampai di sekolah. Ra'j Internasional High School, sekolah milik keluarganya.

Alkan mendecih saat mendengar bisikan-bisikan yang para murid lontarkan padanya.

Baru juga masuk udah di sambut hal begini(⁠ー⁠_⁠ー⁠゛⁠)

Sebenarnya ia tak ambil pusing, hanya saja mata mereka yang membuatnya ingin sekali mencongkelnya dari tempatnya.

"Pengen banget gue keluarin tu mata dari tempatnya." Gumam Al yang masih bisa di dengar oleh Galen.

Galen menatap datar mereka semua yang tengah mengatensikan pandangan mereka padanya dan juga Alkan.

Makian tak mengenakan dan pujian yang di arahkan padanya membuatnya menggeram rendah.

"Cih, si cupu ternyata."

"Gue padahal berharapnya dia gak bangun dari komanya." Ujar salah satu siswi yang di angguki setuju oleh yang lain.

"Pantes aja keluarga Rajendra gak mau nganggep dia, dan lebih menyayangi Kana. Orang modelannya kayak gitu,"

"Udah cupu, suka cari perhatian, nyusahin lagi. Bikin malu sekolah aja."

Sangat pedas sekali mulut manusia kurang edukasi itu, seenaknya melontarkan kata-kata yang menyakiti hati orang lain.

Padahal penampilan Alkan jauh dari kata cupu, baik dulu mau pun sekarang. Hanya saja dulu yang membedakan dia memakai kacamata dan juga rambut yang selalu di sisir rapih.

Meskipun tidak terlihat aneh dan cupu juga, tapi entah kenapa mereka sering mengatainya cupu baik dulu mau pun sekarang yang jauh berbeda.

Galen yang mendengar itu, sudah kembang kempis. Ingin sekali merobek mulut mereka yang sudah menghina adiknya.

'Mau bermain-main rupanya'

Matanya menunduk menatap Alkan yang sedikit lebih pendek darinya, dapat ia lihat raut datar dan mata tajam itu yang mampu menguliti mereka hidup-hidup.

Galen tersenyum tipis.

'berubahlah jadi lebih tidak manusiawi Katty, Abang suka'

Mengelus pipi sedikit berisi Alkan lembut, lalu tersenyum manis pada Alkan.

Tentu saja hal itu membuat pekikan heboh dari yang lain, pasalnya Galen sangat di kenal karena sifat yang dingin dan tidak tersentuh nya.

Tapi itu?

"Udah biarin aja, sekarang Abang anterin kamu ke kelas hm."

Alkan cukup terpana melihat senyum tampan yang Galen berikan, sampai tidak sadar membuat wajahnya merona melihatnya.

Galen terkekeh gemas, mengusak rambut legam yang lebih muda.

Menggenggam tangan Alkan lembut untuk mengantarkan anak itu ke kelasnya, takut jika adiknya nanti akan mendapat gangguan dari murid-murid kurang edukasi itu.

Galen tentu saja tau, mereka kerap kali mengganggu dan memaki Alkan, berfikir jika Alkan adalah anak yang lemah dan anak yang tidak di anggap oleh keluarnya.

Kerena itu mereka dengan berani membully Alkan tanpa takut akan amukan keluarga Rajendra.

"Belajar yang bener, hm."

TRANSMIGRASI | ALKAN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang