Has Just Begun

18 6 0
                                    

Sehari sebelum kejadian

Historia, Armin, Mikasa, Eren, Levi, Jean, Sasha dan Connie. (Garou lagi pergi berlibur) tengah duduk di meja makan mendengar cerita Historia.

"Aku, terlahir di sebuah peternakan kecil bagian Utara Wall Rose. Peternakan itu terletak di wilayah Tuan Reiss. Sejak kecil aku sudah membantu pekerjaan di peternakan. Ibuku selalu membaca buku, aku belum pernah sekalipun melihat nya melakukan pekerjaan rumah tangga. Ibuku adalah wanita yang sangat cantik. Saat malam tiba, ada seseorang dengan kereta menjemputnya. Dengan dandan yang mencolok, ibu pergi ke pusat kota. Bagiku, itu adalah kehidupan ku sehari sehari. Tapi setelah aku bisa membaca dan menulis, aku pun membaca buku seperti ibuku, setelah itu aku sadar kalau aku sedang kesepian. Di buku mana pun, di jelaskan kalau orang tua penuh kasih sayang, dengan cara berbicara, memeluk dan memarahi. Aku tak pernah sekalipun mengalami hal itu, suatu hari karena penasaran, aku pun mencoba memeluk ibuku. Aku penasaran akan seperti apa ekspresi ibuku ketika kupeluk......."

Historia kecil tersenyum manis menatap ibunya yang tengah sibuk membaca bukunya. Dengan satu langkah ia melompat ke pangkuan sang ibunya. "Ibu!" Bukannya terlihat senang, ibu itu malah menatap jijik kepada Historia kecil, ia mencengkram wajah Historia lalu menghempaskan nya begitu saja. Sehingga darah keluar dari hidungnya.

"..... Ternyata aku malah di lempar oleh nya, tapi....  karena baru pertama kali itu, ibu melakukan sesuatu kepadaku......"

Historia kecil tersenyum bahagia.

"....... Aku justru senang...."

Orang yang Historia anggap sebagai ibu bangkit berdiri, ia menatap Historia dengan perasaan kesal dan juga penuh kebencian. "Kalau saja aku punya keberanian membunuh nya." Ia pun menangis dan pergi begitu saja meninggalkan Historia kecil yang sedang kebingungan.

"... Seperti itulah kata kata pertama yang di ucapkan padaku. Sejak saat itu, ibu pergi dari rumah, dan tinggal di suatu tempat. Lalu tepat lima tahun lalu, beberapa malam sejak Wall Maria si tembus, untuk pertama kalinya aku bertemu ayahku."

"Salam kenal, Historia namaku Rod Reiss. Aku ayahmu." Historia kecil nampak kebingungan dengan pria yang ada di hadapannya.

"Laki laki itu mengaku sebagai pemilik wilayah ini. Ibu yang sudah lama tak terlihat pun juga ada disini."

Rod Reiss berjongkok di hadapan Historia, dan menghalangi pandangan Historia kecil untuk melihat ibunya. "Historia, mulai sekarang kamu akan hidup bersama ayah." Historia kecil, ibu Historia, dan Rod Reiss keluar dari rumah.

Ibu Historia berhenti ketika melihat seseorang yang menjadi bawahan keluarga Reiss. Ia pun menjerit ketakutan, dan berlari ke arah yang berlawanan. Tapi pergerakannya terhenti oleh anak buahnya. "Anda itu merepotkan, Tuan Reiss. Kami harap anda tak berbuat seperti ini lagi. Apa runtuhnya Wall Maria membuat anda gelisah?" Ucap pria yang tengah berjalan menghampiri Ibu Historia.

"Ibu!" Teriak Historia kecil ketika melihat ibunya seperti ingin di sakiti. "Bukan! Aku bukan ibu dari anak itu! Aku tak memiliki hubungan apapun dengan anak itu!" Ucap ibu Historia dengan berderai air mata. Historia terdiam, ia hampir tidak percaya mendengar langsung dari mulut wanita yang ia anggap sebagai ibunya.

"Ohh, apakah itu benar, Tuan Reiss? Apa benar wanita ini dan anak itu tidak memiliki hubungan dengan anda?" Rod Reiss terdiam, ia menatap Historia, dan Historia pun menatap balik Rod Reiss.

 OMINOUS THE FUTUREWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu