Levi Squad

120 14 3
                                    

Setelah perjalanan yang cukup jauh, mereka sampai di sebuah bangunan, yang menjadi markas pasukan pengintai. Pasukan yang turun dari kuda di sambut hangat oleh beberapa orang yang berjaga di depan pintu.

"Selamat datang Levi-Heichou." Ucapnya sambil tersenyum. Orang yang di panggil Heichou hanya mengangguk datar. Ia memandang kebelakang seraya berucap. "Dia tamuku, berikan dia makanan atau minuman yang masih ada." Ujarnya seraya berjalan masuk.

"Baik, Heichou." Ucapnya yang segara berlalu menuju dapur. Garou melihat sekeliling yang di penuhi Padang rumput yang luas, merasa kehangatan sinar matahari sore. Walaupun ia sering merasakan nya, tapi setelah jadi monster ia tidak merasakan apapun lagi, kecuali suara dari bocah gendut yang memanggil nya om-om.

Ia pun berjalan masuk di ikuti yang lain, setelah sampai di ruang tengah. Sang kapten duduk di kursi kesayangan nya. Dengan pandangan sayu menatap Garou yang sedang berdiri memperhatikan dirinya.

"Duduklah, aku ingin berbicara denganmu." Garou menuruti perkataan nya. Ia pun duduk berhadapan dengan sang kapten.

"Apa yang kau lakukan di tempat hutan itu?" Ucapnya, membuka obrolan. Garou menatapnya datar, ia sedikit berpikir apa yang akan dia ucapkan.

"Entahlah, aku cuma tidak tahu apa yang aku lakukan di hutan tersebut. Aku juga tidak mengingat kenapa aku bisa berada disini. Yang penting apa kau ada makanan, aku lapar." Ucapnya.

Sang kapten hanya berdecak, pasalnya ia tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang ia katakan. "Dasar perut babi, hanya makanan saja kah di otakmu?" Ujarnya datar, dengan raut wajah yang kesal.

Garou juga ikutan kesal, pasalnya ia sangat kelaparan, terlebih lagi kenapa orang kelaparan di interogasi yang tidak penting. Entahlah dia hanya mementingkan perutnya yang sudah sakit menahan rasa lapar dan haus.

"Ck, sudah ku jawab, aku tidak ingat apa-apa. Terakhir ku ingat, aku pernah mengatakan 'Kalahkan masa depan yang buruk itu' itu saja yang ku ingat. Sudah? Yauda mana makanannya, perutku sudah sangat kelaparan." Ujar Garou yang ikutan kesal juga.

Sang kapten hanya berdecak, tapi ia sempat terkejut, masa depan yang buruk? Entahlah nanti dia pikirkan masalah itu. Terlebih lagi, babi satu ini ribut makanan terus. "Sebentar, sedang di ambilkan." Ucapnya.

Setelah beberapa saat kemudian, makanan dan minuman datang. Garou terlihat senang, tapi ia sedikit aneh dengan makanan nya tersebut. "Apa ini? Kenapa hanya kentang rebus, roti dan bubur?"

Sang kapten memicingkan matanya, dia sudah di buat kesal, di tambah orang di hadapannya berkomentar tentang makanan yang di sajikan. "Sudah lah makan, atau ku buang apa yang ada di hadapanmu!" Bentaknya.

Garou sedikit kesal, mana mungkin 3 kentang rebus, 2 roti dan semangku bubur bisa mengenyangkan rasa lapar nya. Tapi mau gamau dia harus makan, karena gimanapun caranya ia harus mengisi kembali tenaganya.

Tidak sampai satu menit, makanan yang ada di hadapan Garou, sudah habis tanpa sisa sedikit pun. Sang kapten hanya melotot manusia di hadapannya. Ia merasa jijik dengan cara makan Garou yang seperti tidak ada sopan santun nya.

"Fuuuu......" Garou merasa sedikit sedikit kekuatan nya kembali, tetapi perutnya masih terasa lapar. "Sudah?" Tanya sang kapten. Garou sedikit melirik lalu mengangguk. "Lumayan, setidaknya kekuatan ku sudah kembali sedikit sedikit." Ujarnya.

"Bersihkan, aku tidak suka melihat cara makannya barusan." Ucap sang kapten. Pria itu hanya mengangguk, lalu secepatnya ia membersihkan.

"Ternyata kau, suka sekali kebersihan ya?" Ucap Garou yang membersihkan sisanya makanan di mulutnya. Sang kapten hanya menatap datar.

 OMINOUS THE FUTUREWhere stories live. Discover now