Kakak dan Peduli Tanaman

6 2 0
                                    

Aku dan kakakku pergi ke pasar bersama pacarnya kakakku. Kami berangkat mengendarai motor di jalan raya. Namun, saat sedang mengemudi, aku merasa kesulitan mengendalikan motor itu. Aku hampir menabrak sebuah mobil yang sedang lewat.

Korban yang tidak mengalami luka itu marah besar, "Kenapa kamu sok-sokan mengendarai motor seperti ini? Motor ini tidak cocok untuk dikemudikan oleh perempuan!" Aku merasa malu dan tidak nyaman dengan situasi itu.

Aku memutuskan untuk turun dari motor dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Kami sampai di tempat perkumpulan peduli tanaman. Disana kami disuruh untuk menanam pohon. Saat itu, aku merasa tertarik dengan pacar kakakku, karena dari tatapannya seperti dia ingin memilikiku.

"Kak, kenapa kamu selalu saja mengabaikan perasaanku? Aku merasa tertarik padamu," ujarku pada pacar kakakku.

"Aku tidak mengabaikan perasaanmu, tapi aku hanya tidak ingin merusak hubungan kita sebagai kakak dan adik," jawabnya dengan tenang.

Aku merasa kecewa, tapi aku mengerti dan menerima perasaan ini. Kami melanjutkan acara menanam pohon dengan suasana yang tenang. Namun, aku merasa bahwa perasaanku akan selalu ada untuknya. Aku berharap suatu saat dia akan merasa sama denganku.


Pada Suatu Hari Aku Bermimpi (KumCer) Where stories live. Discover now