Hei, Berhenti!

98 54 11
                                    

Siang itu aku bersama keponakanku menikmati rujak mangga di teras. Panas begini memang enak makan makanan yang asam, manis dan pedas ditambah minuman es. Karena di luar, kami melihat benda persegi panjang yang pipih jatuh di jalan. Kebiasaan orang-orang bermotor,  bila menaruh barang mahal selalu saja sembarangan,  seperti di kantong celana. Sudah jelas tempat seperti itu tidak aman kalau sambil berkendaraan motor.

Aku menyuruh keponakanku mengecek benda apa yang terjatuh. Ternyata ponsel, berwarna hitam dan bersandi setelah ditekan tombol power-nya. Baguslah, jadi kami tidak perlu melakukan apapun dengan ponsel itu. Cukup menunggu sang pemilik menyadari telah kehilangan sesuatu dan berbalik untuk mencari. Dan benar saja, ada 2 pria dengan 1 motor berboncengan kesana-kemari sambil celingak-celinguk melirik aspal.

Aku rasa salah satu dari mereka adalah pemilik ponsel ini. Akhirnya aku meminta keponakanku mengembalikan ponsel itu pada mereka tapi di luar dugaan bukannya berhenti mereka malah melesat pergi sambil ngegas. Sementara keponakanku masih berlari mengejar mereka dengan berteriak, "hei, berhenti!" sambil membawa ponsel dan pisau, astaga.

Pada Suatu Hari Aku Bermimpi (KumCer) Where stories live. Discover now