Saránta Tría

2.3K 144 2
                                    

Maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, seperti kata dan kalimatnya. ketidaknyamanan itu akan segera diperbaiki bila sudah waktunya untuk revisi✨



Sejak Kaila sudah berada di rumah sakit, jadwal Azka juga sibuk di kantor. Terkadang bahkan ia harus lembur karena data-data keuangan yang terus ada kesalahan, membuatnya mesti mengulang pekerjaan beberapa kali.

Atau bahkan, ia harus mengikuti rapat divisi karena ya tentu saja ia masih anak bawang di kantor, meskipun ini perusahaan bapaknya.

Di sekitar jam 7 malam, Azka baru bisa pulang. Tapi bukannya balik ke rumah, ia malah memilih untuk menemui Kaila. Biasanya sebelum ia benar-benar sampai, Azka akan akan menghubungi Kaila dan bertanya kekasihnya ingin makan apa.

“mang, sate nya dua bungkus ya. Satunya pedas ya mang,” ujar Azka setelah keluar dari mobil.

Hari ini, titipan dari sang tuan putri ada sate padang yang ada di pinggir jalan. Kata princess nggak masalah mau sate mana aja, yang penting bentukannya sate dah. Bersyukur Azka selama mengidam Kaila nggak banyak permintaan, paling makanannya aja agak aneh dan suka di larang sama mama.

Kaya mie ayam waktu itu, aduh jadi nostalgia gimana Azka kena marah karena habis bawa Kaila makan mie ayam. Dulu kan itu anak nggak bisa makan pedas, tiba-tiba dia makan pakai cabe dong saat itu. Jelas Azka kaget lah, belum lagi malam mules-mules.

Selagi menunggu sate selesai dibakar dan bungkus, Azka memainkan handphonenya dan sesekali mengingat masa lalu. Bisa-bisanya dulu dia kejam banget sama Kaila, buat Azka menggelengkan kepalanya.

“Ini karma apa keberuntungan coba..” gumamnya. “kayanya dulu gue nggak benci-benci amat sama dia deh, cuman nggak suka aja sama presepsi kepalanya doang.”

10 menit, akhirnya sate pesanan selesai. Lumayan nggak lama amat, walaupun tempat jualannya kelihatan padat. Untungnya Azka mesan lebih dulu dari yang lain.

“makasih ya mang,” ujar Azka setelah menerima kembalian dan bungkus sate.

“Sama-sama mas!” balas mamang sate buat Azka memejamkan matanya sebentar dan tersenyum tanpa balasan apapun lagi.

Jujur aja sebenarnya Azka itu kadang bosan dengar orang panggil dia nggak sesuai sama gender nya. Cuman ya emang Azka sadar aja sekarang penampilan dia udah kaya cewe jadi-jadian, wajar aja orang lain yang nggak tau tentang dirinya akan berpikiran bahwa ia laki-laki.

*****

Kaila melirik ke arah pintu kamar ruangannya, kala suara ketukan dari luar terdengar.

“siapa??” tanya Kaila dengan sopan.

“paketnya mbak~” jawab seseorang dari balik pintu buat Kaila ketawa mendengarnya.

“eh, maaf nggak pesan apa-apa tuh! gfood ya? Saya pesan sama pacar doang tadi, maaf ya mas.” balas Kaila dan Azka segera membuka pintu sambil tertawa pelan.

“Ini paket dari pacarnya mbak, sesuai pesanan sate padang satu bungkus.” ujar Azka.

Kaila yang lagi melipat sesuatu di sofa pun masih tertawa, dan bangkit menghampiri Azka yang lagi meletakkan bungkusan tersebut ke atas meja. Dengan tiba-tiba ia memeluk yang lebih tua, buat Azka dengan sigap membalasnya.

“kak Azka akhir-akhir ini suka pulang lebih malam. Banyak kerjaan ya di kantornya? Kenapa nggak langsung balik ke rumah aja biar istirahat nya lebih nyaman.” ujar Kaila

𝐂𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚𝐝𝐞𝐫𝐢𝐞 ✔Where stories live. Discover now